Eps 33

14.4K 659 5
                                    

Setelah 7 hari meninggalnya Ahmad, Liza terlihat masih sedih, senyum pun selalu ia paksakan.

Liza selalu saja berdiam diri dikamar nya, larut dalam kesedihan, makan dan minum pun selalu susah.

Keluarga sudah membujuk Liza agar mau makan dan minum, tetapi Liza selalu menolak saja. Melamun, adalah kerjaan sehari hari Liza saat ini.

"Assalamuallaikum Liza"

Tak terduga, Salsa datang ke kamar Liza, dengan membawa kan makanan kesukaan Liza yaitu Nasi Padang beserta air mineral.

"Waalaikumussalam " jawab Liza dengan suara yang serak

"Kamu sudah makan Liz? "

"Belum, Aku belum lapar"

"Kamu makan ya, nih aku bawakan makanan kesukaan kamu"

"Simpan saja Sal, aku belum lapar"

"Liz, sedikit saja, aku tau dari kemarin kamu belum makan, kamu gak kasian sama badan kamu, kalau sakit? "

"InsyaAllah aku kuat"

"Iya kamu bilang kuat, tapi takut suatu saat badan kamu drop gimana Liz? Makan ya walau dikit, aku mohon, kamu ga kasian apa sama badan kamu? "

"Yaudah, aku makan, tapi ga banyak ya"

"Gitu dong"

Liza pun disuapi oleh Salsa, meski makan nya tidak banyak.

______________________________________________

Malam harinya....

Dikediaman Pak Asma, sedang digelar tahlil 7hari Alm. Ahmad

Pihak keluarga, saudara saudara, tetangga, dan teman teman Liza datang untuk mengikuti tahlil 7hari Alm. Ahmad.

"Mah, Arhan mana? " tanya Liza kepada mamah Dian.

"Arhan dari tadi diam diri saja di kamar, belum kebawah dia, boleh mamah minta tolong sama kamu? "

"Boleh Mah, apa? "

"Tolong panggilin Arhan ya, suruh ikut tahlilan"

"Baik Mah"

Liza pun naik ke atas, dan menuju kamar Arhan.

Sesampai nya di kamar Arhan, Liza pun mengetuk pintu kamar Arhan.

"Assalamuallaikum Han"

Dilihatnya Arhan sedang melamun di balkon dekat kamarnya.

"Eh, Waalaikumussalam Mbak, masuk"

"Ayo kebawah bentar lagi acara tahlil Alm Kak Ahmad akan mulai"

"Aku belum bisa Ikhlas Mbak"

"Sampai kapan Han?  Mbak pun masih belum Ikhlas, tetapi ini sudah takdirnya. Kita doa kan saja ya agar Alm Kak Ahmad disana tenang"

"Aku selalu mendoa kan yang terbaik, tetapi aku belum sepenuhnya Ikhlas"

"Ikhlas kan lah semua Han, mulai sekarang kita harus bangkit dari kesedihan kita, agar Alm kak Ahmad disana senang, bisa melihat kita kembali tersenyum"

Arhan pun menghadap Liza

"Mbak benar sudah tidak sedih? "

"Iyaa benar Han" ucap Liza dengan mata yang berkaca kaca.

"Mbak benar sudah Ikhlas sepenuh hati? "

"Iya"

"Mbak memang wanita luar biasa, Arhan salut punya kakak seperti Mbak"

"Mbak juga salut sekali punya adik kaya Arhan"

"Yaudah Mbak Arhan mau Siap siap dulu"

"Mbak tunggu dibawah ya"

Liza pun kembali ke bawah.

"Bagaimana Liz? " tanya Mamah Dian

"Iya, Arhan mau turun, lagi siap siap dulu mah"

Dilihatnya mamah Dian sedang dengan lelaki yang seperti nya seumuran dengan Alm Ahmad.

"Ohiya Liza, kenalkan ini Dawin teman semasa Pesantren Alm Ahmad., Dawin kenalkan ini Liza, istri Alm Ahmad. " ucap Mamah Dian yang memperkenalkan salah satu teman Alm Ahmad.

Liza pun menangkupkan kedua tangannya di dada nya, begitu juga dengan Dawin.

"Yasudah kalian duduk ya, sebentar lagi tahlil akan dimulai.

_____________________________________________

Assallamualaikum semua..

Maaf jika terlalu lama Upt nya, dikarenakan US dan UN..

Vote and Comment 😁

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang