Eps 51

11.9K 514 4
                                    

Saat Liza dan Salsa sudah menikah. Lia dan Sila pun tak mau kalah dengan Liza dan Salsa yang sudah menikah. Ya, Lia dan Sila sudah menyusul mereka. Lia menikah dengan Arhan, dan Sila dengan Bintang. Pernikahan mereka hanya beda satu minggu.

Dan kini, Liza sedang menggandung dalam perutnya. Usia kandungannya sudah berjalan tiga bulan. Dan, Liza mengalami ngidam yang aneh, yang membuat Dawin kewalahan mengikuti ngidam aneh Liza itu.

Tapi sebagai suami, Dawin itu tidak keberatan dan tidak mempermasalahkan ngidam Liza tersebut. Bagaimana pun juga anak yang dikandung Liza adalah anak dari Dawin sendiri, darah daging Dawin juga.

"Mas Dawin? " ucap Liza kepada Dawin yang sedang berkutat di laptop nya.

"Apa sayang? "

"Sekarang kita nginep di rumah Umi Fitria ya"

"Besok aja ya, sekarang sudah malam"

"Ih kamu kok gitu sih, kan aku mau nya sekarang, ga mau besok"

"Sayang, sekarang udah mau jam sepuluh malam. Besok aja ya sudah sholat subuh, kita pergi ke rumah Umi Fitria ya"

"Pokoknya aku mau sekarang, gamau ditunda tunda besok"

Dawin pun menutup laptop nya dan melihat Liza yang sedang cemberut.

"Ya udah, sekarang kamu siap siap dulu ya"

"Asik. Makasih calon Abi"

"Iya sama sama calon Umi"

Mereka pun pergi kerumah Abi Nizam dan Umi Fitria.

***

Sesampainnya di rumah Abi Nizam dan Umi Fitria, dilihatnya rumah nya sudah sepi. Sepertinya penghuni rumah sudah tidur.

"Assallamualaikum Pak" ucap salam Dawin kepada satpam dirumah.

"Waalaikumussalam, eh ada mas Dawin"

"Bukakan pagar ya Pak"

Pak satpam pun membuka kan pagar, dan Dawin pun memasukan mobilnya ke dalam garasi.

Mereka pun mengetuk pintu rumah Abi nizam dan Umi Fitria

"Assallamualaikum Umi Abi" salam dari Liza yang sangat antusias.

"Waalaikumussalam, Liza Dawin, malam gini ada apa? " ucap Umu Fitria

Liza pun mendekat ke Umi Fitria mencium tangannya dan memeluknya.

"Liza kangen Umi"

"Kamu yang kangen atau calon cucu Umi ini yang kangen"

"Ih umi kok gitu sih. Liza emang kangen Umi, masakan Umi juga Liza kangen" ucap Liza sambil melerai pelukannya.

"Iya sayang, umi juga kangen sama kamu. Yaudah ayo masuk kedalam rumah, sudah larut malam"

Mereka pun masuk kedalam kamar yang dulunya menjadi kamar Dawin.

Bicara tentang rumah, Liza dan Dawin sudah memiliki rumahnya sendiri. Rumah itu adalah hadiah dari Ayah Anang dan juga Abi Nizam. Dan rumah yang dulu dibeli oleh Alm. Ahmad di Pekanbaru, itu sudah ditempati oleh Lia dan Arhan. Liza yang menyuruh Lia dan Arhan menempatinya. Dan resto di Pekanbaru pun sudah dikelola oleh Arhan. Tetapi Restoran tersebut masih atas nama Liza.

Sesampainnya Liza dan Dawin di kamarnya. Liza langsung merebahkan diri di kasur yang berukuran besar.

"Mas, kira kira nanti anak kita perempuan atau lelaki ya? " ucap Liza, dan Dawin pun mengambil duduk di sebelah Liza

"Menurut Mas, mau perempuan mau lelaki asalkan dia lahir dengan normal dan sehat"

"Aminn.. Kalau nanti, mas mau kasih nama nya siapa? "

"Rahasia deh"

"Kok mas gitu sih, kan aku juga berhak tau. Aku kan Ibu dari anak yang dikandung sekarang"

"Kan biar surprise dong. Mas akan menyiapkan nama anak kita, baik perempuan atau laki laki. Dan Mas harap kamu suka dengan nama nya. Tetapi, kalau kamu ga suka, kamu boleh usul kok"

"Apapun nama nya, Insya Allah aku terima kok Mas"

Dawin pun memeluk Liza. Dan mengelus janin yang ada di kandungan Liza.

Rasanya hidup ini akan semakin lengkap jika buah hati kita sudah ada di dunia -Dawin Dianjar.

Semoga kelak kau bisa menjadi Ayah yang bisa membawa anakmu kejalan yang benar -Liza Nurhaliza.




This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang