Eps 39

11.7K 574 9
                                    

Saat sedang berbincang bincang dengan keluarga dari Dawin. Liza dan Mamah Dian pun membawakan aneka makanan ringan minumannya.

"Maaf ya cuman seadanya saja" ucap Mamah Dian

"Ga apa apa, segini juga sangat cukup" ucap  Umi Fitria (umik Dawin)

"Ohiya begini maaf sekali ya kalau kedatangan kamu cukup terlambat jadi tidak bisa ikut syukuran" ucap Abi Nizam (Abi DAwin)

"Tidak apa apa Bah, meskipun tidak ikut syukuran tadi, setidaknya datang ke sini, dengan keluarga lagi, Masya Allah senang nya saya, rumah saya dikunjungi oleh Abah" ucap Pak Asma.

Abi Nizam adalah orang yang sangat sukses, Abi Nizam mempunyai perusahaan di dalam negeri ada 2 perusahaan, dan di Yaman mempunyai 1 perusahaan, dan 3 restoran.

"Rumah saya belum pernah dikunjungi Asma" ucap Abi Nizam

"Insya Allah, secepatnya Bah" ucap mamah Dian

"Selain untuk bertamu ke sini, saya ada maksud lain" ucap Abi Nizam

"Maksud lain?  Apa itu Bah? " ucap Pak Asma

"Kalau boleh tau, orang tua dari Mbak Liza mana? "

Mendengar ucapan Abi Nizam, menanyakan soal orang tua Liza. Membuat Liza semakin penasaran. Maksudnya ada apa ini?  Dengan tiba tiba orang tua Dawin menanyakan orang tua Liza.

"Saya" ucap Ayah Anang

"Maaf pak jika saya lancang, ada maksud tujuan saya datang kesini" ucap Dawin.

"Apa itu nak? Sampaikan saja, selagi kita masih berkumpul disini" ucap Ayah Anang

"Kedatang saya dan keluarga disini berniat untuk mengkhitbah anak bapak, yaitu Liza" ucap spontan Dawin. Membuat jantung Liza berdebar debar.

"Sebelumnya saya sebagai Ayah Liza, terima kasih kepada nak Dawin. Tetapi saya serah kan lagi kepada Liza" ucap Ayah Anang.

"Jika boleh, saya minta waktu untuk memikirkan ini semua, saya perlu berdiskusi dengan Allah" ucap Liza

"Baiklah kalau begitu Liza, kita akan datang lagi kerumahmu dua minggu lagi, dan semoga Allah telah memberi jawabannya" ucap Abi Nizam

"Maaf semuanya, ana ga bisa lama lama disini. Dan semoga jika ada umur kita bertemu lagi" ucap Abi Nizam.

Dan keluarga Dawin pun berpamitan.

"Maaf semua nya Liza ke kamar dulu"

Dan Liza pun menaiki anak tangga nya untuk ke kamarnya.

Sesampainnya di kamar, Liza langsung berbaring di kasur nya, hari ini baginya hari yang sangat melelahkan.

Dan, Liza pun selalu kepikiran tujuan keluarga mas Dawin tadi, seperti mimpi.

Bicara tentang rasa, jujur Liza juga mempunyai rasa kepada Mas Dawin sewaktu pertama kali nya menjadi dosen di kampus nya.

Apa kah Liza harus menerima lamaran dari Mas Dawin?  Sedangkan Lia pun menyukai nya juga?

Sedang saat berbaring, tiba tiba pintu kamar terbuka dan itu ternyata Mamah Dian.

"Assallamualaikum Liza, ini mamah bawain susu coklat, kamu pasti cape kan? "

"Waalaikumussalam Mah, kok mamah repot repot sih"

"Gaapa apa sayang. Ohiya tadi Ibu pamitan pulang, mau pamit ke kamu langsung, takut nya kamu keburu tidur katanya"

"Ohiya Mah"

"Liza? "

"Iya Mah? "

"Bagaimana?  Apa keputusan mu soal lamaran Dawin tadi? "

"Liza bingung Mah"

"Sayang, minta lah jawaban terbaik dari Allah, diskusikan dengan Allah, Insya Allah jawabanmu dari Allah ga pernah salah"

"Iya Mah, aku ga bisa Istikharah sekarang, soalnya Liza lagi bulanan Mah"

"Ohiya, setelah beres kamu harus langsung beristikharah. Diskusi kan semua nya dengan Allah ya sayang. Andai kamu tau, wajah Dawin hampir mirip dengan Alm Ahmad, bahkan di pondok dulu pun sering ada yang bilang mereka kembar. Padahal tidak ada hubungan darah, mereka sAma sama Sholeh sekali, persahabatan nya pun sangat lama. Hanya saja sewaktu itu mereka pisah, dan kini berpisah lagi untuk selama nya" ucap Mamah Dian sambil mengeluarkan air mata nya.

"Mamah udah dong, Liza ikutan sedih ini. " ucap Liza sambil memeluk Mamah Dian

"Iya, nih engga nangis nih" ucap Mamah Dian sambil menghapus Air matanya

"Pokonya gini ya sayang, kamu segera minta jawaban terbaik dari Allah. Kamu itu sudah seperti anak Mamah lebih dari sekedar menantu, bagi mamah kamu anak kandung sendiri. Apapun itu keputusan nya, mamah dukung. Jika sudah memiliki jawaban terbaik, usahakan jangan tunggu dua minggu lagi, segera beritau Dawin, bahwa kamu sudah mempunyai jawabannya. Lebih cepat lebih baik bukan? "

"Iya mah aku ngerti kok. Makasih ya Mah" ucap Liza sambil memeluk lagi Mamah Dian.

"Yaudah, minum susu nya ya, habisin, mama ke bawah dulu. Assallamualaikum "

"Waalaikumussalam"


______________________________________________


Bagaimana dengan episode ini?

Kira kira Liza menerima tidak niat baik Dawin?

Sementara itu Lia pun menyukai Dawin.

Tunggu kisah selanjutnya...

Vote and Comment 😂


This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang