Keesokan harinya, jenazah Ahmad akhirnya sampai juga di kediaman Asmadinata. Liza terus saja menangis dan sering pingsan.
Begitulah, keadaannya Liza. Bahkan dari kemarin pun Liza sama sekali tidak makan. Kondisi nya pun memburuk.
AHMAD ASMADINATA WIJAYA, ya nama itu adalah nama yang Liza sayangin, namun telah tiada.
Secepat ini kah Ya Allah? Kau memanggil orang yang ku sayangi? "
Baru saja kemarin Liza merasakan cinta yang sebenarnya dan dengan diikat dengan ikatan yang suci, dan kini semua telah usai. Karena, belum lama Liza merasakan Cinta dengan ikatan yang suci, dengan suaminya Ahmad.
Kini Alm Ahmad sedang dimandikan. Banyak sekali orang yang datang ke kediaman Asmadinata, untuk bersama sama mendoakan Alm Ahmad.
Pukul 10.30 siang nanti, Alm Ahmad akan segera dikebumikan. Di TPU yang ada di Bandung. Alm Ahmad akan dikuburkan di makam keluarga besar Kakek nya Ahmad, yang kini juga sudah meninggal.
"Liza"
Dengan terkejut Sila datang bersama Lia, Anggra, Amel, Echa dan Salsa. Sungguh terkejutnya Liza. Karena, pasti sekarang Liza takut mereka marah, karena tidak memberi tau kabar ia menikah dengan Ahmad
"Kalian? " ucap Liza dengan suara yang serak.
"Liza maafkan aku, aku memberi tau kepada mereka hal yang sebenarnya" ucap Sila
Liza pun hanya bisa menggaguk lemah.
"Kalian jangan marah ke aku ya, karena aku ga kasih tau kalian, perihal pernikahan aku"
"Iyaa gapapa Liza, kita ngerti kok. Aku turut berduka cita ya, yang sabar ya Liz" ucap Amel sambil memeluk Liza
"Liza maafkan aku, aku sempat nanya perihal Ahmad dulu. Kamu jangan marah ya" ucap Salsa..
"Iya ga apa apa Sal, aku maafin"
"Kamu yang sabar ya, semoga amal ibadah kak Ahmad diterima disisi-Nya" ucap Anggra
"Iya amin.. Makasih semua"
_____________________________________________
Setelah dikebumikan, Tepat malam ini, Dikediaman Asmadinata diaadakan Tahlil Alm Ahmad
Teman teman Liza sedari tadi belum juga pulang, karena mereka ingin menghibur Liza dikit demi sedikit. Tapi Liza begitu tidak terhibur, ia masih saja melamun.
"Liza, ayo sayang kita kebawah tahlil Alm akan segera dimulai" ucap Ibu Firi.
"Iya"
"Ayo Liza, kebawah" ucap Lia.
Bukan kebawah, Liza kembali menangis, ia belum bisa ikhlas. Tapi apalah daya, Liza tak bisa menyalahkan takdir.
"Liza, iya aku mengerti, kehilangannya sungguh tidak bisa diduga, kamu perempuan hebat, kamu pasti bisa, kamu kuat Liz" ucap Sila sambil meneteskan air matanya.
"Aku belum bisa, mengikhlaskannya, aku terlalu sayang sama kak Ahmad, aku belum bisa kehilangan dia" ucap Liza
"Aku tau Liza, aku tau, mengikhlaskannya begitu berat, tapi ini takdir, Allah sayang sama Kak Ahmad, maka dari itu Allah mengambil nyawa duluan Kak Ahmad, Liz"
"Iya Liza, benar kata Sila. Kamu harus bangkit ya, aku ga mau kamu terus begini, Aku khawatir sama kamu Liz, disana juga pasti kak Ahmad sedih liat kamu begini" ucap Echa
"Aku sebagai istri belum bisa berbakti pada kak Ahmad.. hiks.. hiks.. Aku belum memberikan anak yang sholeh dan sholehah untuk kak Ahmad, aku belum bisa.. hiks.. hiks.. Belum bisa" ucap Liza
"Iyaa aku tau Liza, maka dari itu doakan selalu kak Ahmad disana" ucap Anggra
"Sudah ya hapus air mata mu, maka dari itu, kak Ahmad ga akan sedih di Surga sana" ucap Amel sambil mengusap air mata Liza
"Yaudah yu kita kebawah" ucap Salsa
Mereka pun kebawah, untuk mengikuti tahlil pertama alm Ahmad
___________________________________________
Vote and Comment
. jangan lupa follow ig ku @sefinahaliza.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is My Future | END
Spiritualité#2 in Spiritual #6 in Rohani #3 in Spiritual #9 in Muslimah #1 in Islami #4 in Islami #2 in Islami #7 in Rohani #3 in islami #1 in Religi #7 in Hijrah *** Cerita ini mence...