Eps 54

11.4K 501 20
                                        

Setelah kepergian Umi nya tadi. Liza kembali memikirkan keadaan Dawin. Liza sangat menghawatirkan keadaan Dawin.

Saat sedang melamun, tiba tiba ponsel Liza berdering. Dan itu merupakan panggilan dari Lia.

"Assallamualaikum Liza"

"Waalaikumussalam Lia"

"Liza kamu apa kabar?"

"Aku baik baik saja Lia"

" aku tau Liza, kamu lagi ga baik baik disana. Aku udah tah semuanya dari Mama Dian dan Papah Asma"

"Ya begitulah Li"

"Besok aku akan pulang ke Bandung"

"Bukannya kamu masih kuliah ya disana, kamu bilang kamu akan menetap disana, selama kuliah kamu belum selesai"

"Tidak Liza. Aku khawatir sama kamu, kamu itu lagi berbadan dua. Dan kata Mama dan Papa kamu tetep mau tinggal dirumah mu sendiri. Bahkan kamu juga enggan untuk menginap di rumah orangtua mu. Saat ini aku khawatir kepada mu Liza"

"Makasih kalau untuk itu, tapi bukan berarti kan kamu harus ke Bandung? "

"Liza, aku ingin liat keadaan kamu saat ini. Melalui komunikasi ini, aku belum terlalu jelas tentang keadaan mu. Aku janji, setelah aku sampai di Bandung. Kita cari Kak Dawin sama sama ya. Insya Allah Mas Arhan pun ikut ke Bandung. Kita cari sama sama ya"

"Makasih Lia"

"Aku tutup ya. Assallamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Sambungan dengan Lia pun terputus

Saat Liza, akan melangkahkan kaki menuju dapur, tiba tiba bel rumah pun berbunyi. Liza pun segera membukakan pintu nya, berharap Dawin yang datang.

"Assallamualaikum, dengan Ibu Liza"

"Waalaikumussalam saya sendiri"

Dan, itu adalah lelaki paruh baya yang ternyata adalah tukang pos.

"Ini ada surat Bu"

"Terimakasih Pak"

"Saya permisi"

Setelah tukang pos tersebut pergi, Liza pun masuk kedalam rumahnya dan akan membuka isi surat yang tadi tukang pos berikan kepada Liza.

"Jaman modern gini surat masih berlaku ya" ucap Liza

Liza pun membuka surat tersebut dengan perlahan. Dan Liza pun mulai membacakan isi surat tersebut.

Untukmu Liza Istriku...
Maaf jika kebelakang kini aku sudah mulai tidak pulang kerumah dan tidak memberi tau kabar kepadamu istriku..
Aku berharap kamu tau alasanku. Ya, karena aku masih kecewa dengan semua takdir ini..
Kamu tidak usah sedih sayang, aku baik baik saja disini. Kamu tidak usah mencari ku, jika hati ku sudah bisa berdamai dengan semua ini, aku akan pulang.
Dan untuk calon anak kita, aku mohon jaga baik baik calon anak kita ya..
Mengenai kabar surat ini, maaf aku tidak bisa mengabari mu lewat ponsel ku. Belakang ini, aku sudah menjual handphone termasuk mobil ku, untuk kebutuhanku sehari hari.
Istriku, Aku Mencintaimu..
      -Suamimu, Dawin Dianjar

Tak terasa air mata Liza pun mulai berjatuhan.

"Aku harus mencari nya" ucap Liza sambil mengambil tas kecil nya dan berlalu pergi, untuk mencari keberadaan Dawin. Liza sangat yakin, jika Dawin masih ada disekitar Bandung ini. Semoga benar saja.

Liza pun memberhentikan taxi yang melewat perumahan Liza tinggal.

"Mau kemana Mbak? " ucap sopir taxi tersebut.

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang