Extra Part II

9.8K 389 2
                                    

Keesokan harinya

"Mamah, Papah" ucap Rizki

"Kenapa sayang? " ucap Liza dan Dawin berbarengan

"Iki au ain ke taman" permintaan Rizki

Karena hari ini adalah hari libur, maka Dawin tidak bekerja dan tidak mengerjakan tugas tugasnya, dikarena ia sengaja menyelesaikan semua tugas nya kemarin, karena dia merasa bersalah kepada keluarga kecilnya karena tidak pernah mengajak jalan jalan.

"Tuh denger anakmu Mas, dia itu kurang piknik karena kamunya sibuk terus" ucap kesal Liza

"Iya Mah, aku mau kok ajak dia jalan jalan" ucap Dawin

"Ayo sayang, sekarang kamu pakai jaket, topi dan sepatu nya ya" lanjut Dawin

Dan Rizki pun mengganguk lalu segera memakai jaket dan sepatu nya.

"Ayo Pah" ucap Rizki sambil mengandeng tangan Dawin

"Oh jadi Rizki aja yang diajak, aku engga?" ucap Liza

"Rizki, Rizki mamah boleh diajak ga? " ucap Dawin kepada Rizki

"Oleh Pah,Iki ingin alan alan ama Papah dan Mamah"

"Makasih sayang" ucap Liza sambil mencium pipi Rizki

"Aku nya ga dicium nih" ucap Dawin

Lalu Liza pun mendekat ke arah samping muka Dawin.

Dan......

"Mau aja" ucap Liza, lalu Liza segera masuk kedalam kamarnya untuk bersiap siap.

"Kalau udah ada Rizki aja aku dilupain" gerutu Dawin.

"Apa? Papah adi manggil iki? " tanya Rizki

"Hah? Eng.. Engga kok sayang" ucap Dawin menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Yuk Mamah udah siap" ucap Liza sambil meraih tangan Rizki untuk digenggam nya.

Lalu Liza dan Rizki pun berjalan meninggalkan Dawin yang masih memantung ditempatnya.

"Kenapa ya? Kayanya gue udah ga dianggap suaminya lagi deh. Ah udah lah" ucap Dawin lalu menyusul kedua nya.

...

Sesampainya di taman Rizki langsung bermain dengan anak seusianya. Liza dan Dawin memilih duduk sambil mengawasi Rizki.

"Sayang ga nyangka ya anak kita makin kesini itu makin besar" ucap Dawin sambil merangkul Liza.

"Yaiyalah masa dia mu kecil aja sih, gamungkinlah kamu ini" ucap Liza dengan santai nya.

"Untung istri" ucap Dawin didalam hatinya.

"Iya maksud aku cepet aja gitu besarnya"

"Menurutku, tidak secepat itu dia besar, karena aku sebagai Ibu sangat memperhatikan perkembangannya"

"Kalau bukan istri udah dilempar dah ke Arab" gerutu Dawin dalam hatinya lagi.

"Oh berarti maksud kamu aku ga memperhatiakannya gitu? " ucap kesal Dawin.

"Orang kamu sibuk kerja terus"

"Benar benar harus dilempar ke Arab nih" ucap Dawin dalam hati nya lagi.

"Ya, sesibuknya aku juga aku pasti kan pantau dia"

"Sejak kapan? "

"Dilempar sayang tapi" ucapnya kembali dalam hatinya.

"Ya sejak kemarin kemarin. Liza kamu kenapa sih?  Kok jadi jutek gitu ke aku" ucap Dawin sambil memeluk pinggang Liza.

"Ih lepas, gatau tempat banget sih" ucap Liza sambil melepaskan pelukannya.

This is My Future | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang