Bagian 25

558 49 7
                                    


.
.
.

#-#-#

Tiga orang itu duduk berhadapan mengelilingi coffee table di ruang tengah penthouse milik Ryuu. Ketiganya sudah mengganti pakaian masing-masing setelah berhujan-hujanan di jalanan tadi.

Ryuu meraih cangkir kopinya dan menyesap isinya perlahan. Matanya mengarah pada dua orang yang duduk bersisian di sofa panjang di depannya.

" Minumlah. Itu teh chamomile." Ia menunjuk dua cangkir yang ada di atas meja dengan dagunya.

Kedua orang di depannya hanya diam, seperti tengah menunggu penjelasan darinya.

" Kenapa... Kenapa kamu membantu kami?"

Wanita yang tak lain adalah Sekar mengangkat suara. Ia memandang Ryuu penuh tanya.

Tadi setelah Ryuu menyelesaikan urusan dengan anak buah Aryo, ia membawa Sekar bersamanya, namun sebelumnya dia memberi isyarat pada Ari agar mengikuti mobilnya. Ryuu tidak mengatakan apa-apa pada Sekar selama perjalanan tentang siapa dirinya, dia hanya memberitahu bahwa Ari meminta bantuannya untuk membawanya pergi dari Jhon. Hanya itu. Bahkan saat Ryuu menghentikan mobil dan menyuruh Ari agar ikut masuk ke mobilnya, Ryuu tetap tidak menjelaskan apa-apa. Dia hanya meminta Ari masuk, lalu menjatuhkan motor Ari di semak-semak di tepi jalan sepi itu dan meninggalkannya di sana.

Lalu di sinilah mereka, di penthouse Ryuu yang berada di lantai teratas apartemen Emerald. Ryuu menyuruh mereka untuk membersihkan diri dan juga menyiapkan pakaian ganti untuk keduanya di sana. Ia membawa keduanya ke tempat itu karena kemungkinan orang-orang Aryo menemukan mereka di sini sangat kecil. Tingkat keamanan gedung yang dibangun perusahaan Ryuu itu tidak main-main, apalagi di bagian lantai teratas yang ditempati mereka sekarang.

" Aku Youren Miika," jawab Ryuu tenang.

" Ap... Apa?" Sekar tampak terkejut setengah mati. Ia terus memandang Ryuu seolah-olah menunggu gadis itu mengatakan kalau dia sedang bercanda.

" Ya. Gadis SMA yang anda lihat di sekolah Ari waktu itu adalah aku. Youren Miika."

Sekar tergagap, hendak mengatakan sesuatu namun tidak jadi. Tiba-tiba tenggorokannya terasa kering, membuat wanita itu meraih cangkir teh yang disiapkan Ryuu untuknya.

" Tapi... Bukannya kamu Ryuuzaki Aoi?" tanyanya dengan ragu.

Ari ikut memerhatikan Ryuu dengan saksama. Ia sama sekali tidak paham dengan apa yang terjadi. Ia tahu bahwa di depannya adalah sosok asli Youren Miika. Tapi Ryuuzaki Aoi?

" Kami adalah dua orang yang sama. Satu orang, dua nama." Ryuu mengacungkan dua jarinya.

" Jadi, kamu menyamar menjadi Youren Miika di sekolah?"

" Ya."

Sekar masih mengamati Ryuu, tidak tahu harus berkomentar apa. Ia saja baru tahu kalau orang yang ada di depannya adalah seorang gadis saat Ryuu selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan kaos pendek dan celana panjang, tidak memakai jas dan kemeja seperti sebelumnya. Tapi, Youren Miika?

" Jadi di mana Youren Miika yang asli sekarang?"

" Apa maksud anda?" tanya Ryuu, masih dengan nada tenang.

" Kalau kamu menyamar sebagai Miika, berarti kamu bukan yang asli, kan? Bukannya identitas aslimu itu Ryuuzaki Aoi?"

Ryuu memainkan cangkir kopinya, lalu meletakkannya di atas tatakan. Sesaat ia menghela napas sebelum memulai penjelasannya.

" Youren Miika adalah nama masa kecilku. Dan Ryuuzaki Aoi adalah identitasku sekarang."

Sekar terbelalak, hampir saja menjatuhkan cangkir tehnya jika ia tidak bisa mengendalikan diri. Ia tahu Ryuu serius karena ekspresinya sama sekali tidak berubah sejak tadi. Wajahnya tenang dan terkesan dingin, dengan aura intimidasi yang cukup kentara.

Another Half ( Dragon #2 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang