Maaf kalo ada typo yak?!.
.
.#-#-#
Jean memerhatikan penampilannya sekali lagi di depan cermin. Pakaian serba hitam, topi hitam, dan kacamata berframe merah. Ya, itu kacamata yang sering dipakai oleh Ryuu. Ah, jangan lupakan anting magnet yang ditempel di telinga kirinya. Meskipun itu bukan anting naga seperti milik Ryuu, tapi anting yang rasanya menjepit daun telinganya itu memang terlihat melengkapi penampilannya yang sekarang. Bahkan Jean juga mengiyakan permintaan Ryuu untuk mewarnai rambutnya menjadi merah seperti dirinya, yang untungnya tidak menggunakan pewarna rambut permanen. Ryuu bilang pewarna rambutnya akan hilang jika ia keramas.
" Sudah siap?" tanya Ryuu yang berdiri di belakangnya. Raut wajahnya benar-benar terlihat puas dengan hasil karyanya.
Jean menggerakkan bibirnya kaku. Ryuu membuat sedikit make over dengan wajahnya agar terlihat 'sedikit' mirip dengannya. Kalau Jean tetap dengan wajah aslinya, mungkin ia akan ketahuan tidak sampai lima menit setelah bertemu otang-orang itu. Karena itu Ryuu membuat ilusi lain di wajah Jean. Dan Jean mengakui bahwa gadis itu cukup mahir ber-makeup setelah melihat hasilnya.
" Bertahanlah, nggak akan lama kok." Ryuu menyodorkan sesuatu pada Jean. Sebuah jam tangan.
" Pakai ini."
Jean menurut tanpa banyak bertanya. Ryuu terlihat serius sejak tadi pagi, karena itu ia tidak berani bertanya apapun pada gadis itu.
" Ingat, kamu hanya perlu mengikuti Joe. Urusan kamu akan menjadi sandera akan diselesaikan Farren dan yang lain. Kita berangkat sekarang."
Jean mengangguk paham dan mengikuti langkah Ryuu yang keluar dari ruangan. Gadis itu juga berpakaian serba hitam seperti dirinya. Bedanya, kalau Jean mengenakan jaket kulit pas badan, Ryuu memilih mengenakan coat sepanjang lutut untuk melapisi kaos turtleneck dan kemejanya. Jika dilihat lagi, penampilan Ryuu sekarang lebih cocok digunakan untuk menghadiri acara-acara pertemuan resmi, bukan untuk ikut dalam misi penangkapan buronan dengan para polisi. Karena pakaian gadis itu pasti akan menghalangi pergerakannya nanti.
" Ryuu..."
" Ya?" Ryuu menoleh ke arah Jean yang berjalan di sebelahnya.
" Kamu yakin pakai baju itu?" tanyanya heran.
Alis Ryuu naik. " Ada yang aneh dengan pakaianku?"
Jean menggeleng. " Nggak sih, tapi bukannya bakal ribet kalau kamu pakai baju seperti itu?"
Tiba-tiba Ryuu tertawa. Ia mengibaskan tangannya di depan wajah. " Jangan pedulikan aku. Aku baik-baik saja. Kamu yang harus mempersiapkan diri. Ayo."
Dan Jean tidak lagi berkomentar tentang penampilan gadis itu.
#-#-#
Suasana area pergudangan itu sangat sepi. Membuat Farren yang sejak tadi berdiri merapat di salah satu dinding bangunan yang berjajar itu menghela napas panjang. Ia tidak suka menunggu, tapi karena belum waktunya mereka keluar, akhirnya ia menahan diri untuk tetap di tempatnya.
Sesuai pesan yang dikirimkan oleh Joe pada Ryuu, orang-orang itu akan berkumpul di tempat itu dan pergi bersama menuju pelabuhan yang letaknya tak jauh dari sana. Tampaknya mereka berniat mengecoh para polisi dengan cara membuat tempat perjanjian di luar pelabuhan agar mereka bisa mengawasi gerak-gerik polisi yang mengintai mereka. Mereka berusaha memecah konsentrasi polisi dengan membuat peralihan tempat. Tapi tentu saja polisi tahu semuanya, meskipun itu juga berkat Ryuu yang menyamar dan masuk ke tempat Joe dan menyadap mereka. Dan Farren benar-benar merasa terbantu dengan adanya Ryuu, walaupun gadis itu selalu bersikap menjengkelkan dan suka berbuat semaunya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Half ( Dragon #2 )
Action[15+] . . . #-#-# Hm? Menjadi seorang pengawal? Oh, ayolah. Selama ini dia adalah seseorang yang bekerja dengan keinginannya sendiri. Dia tak pernah suka jika harus menjadi bawahan seseorang, dan hal itu pulalah yang membuatnya keluar dari temp...