8 - The Distance

2.1K 235 5
                                    

Got so much to say
but can't organize myself
Help me, S.O.S

-Pretty U by Seventeen

***

Jia duduk tepat disamping Wonwoo. Karena Jia adalah anak yang jahil, Ia mendekatkan diri hingga tidak ada jarak antara Jia dan Wonwoo, "Dingin sekali bukan, malam ini?" Jia memancing Wonwoo untuk bicara.

Wonwoo mulai mengalihkan wajahnya menengok ke arah Jia. Mata mereka bertemu, tatapan Wonwoo sangat tajam hingga sulit untuk diartikan.

Tapi tidak ada sepatah kata yang Ia ucapkan. Kemudian Jia tersenyum kepadanya, "Wae-" belum selesai bicara Jia sudah membungkam saat Wonwoo memegang tangannya dan berkata sesuatu, "Saranghae"

Wonwoo melihat Jia dengan tatapan kosong. Jia mencoba menangkap apa maksud dari kata-kata Wonwoo barusan. Jia hanya bisa merasakan bahwa kata-kata itu sudah merasuki hatinya yang membuat jantung Jia berdegup kencang.

Di lain sisi, Wonwoo sadar bahwa Ia terlalu cepat untuk mengatakan ini. Tapi entah mengapa setiap kali Wonwoo melihat Jia, Wonwoo selalu ingin mengatakan bahwa Ia mencintai Jia.

Jia berusaha menelan salivanya, dan ingin mengatakan sesuatu "Eo-"

Bughh..

Wonwoo memegangi kepalanya yang terbentur sesuatu, "Aaakk.." ucapnya sambil merintih kesakitan.

Mata Jia membulat ketika melihat sebuah bola dengan kencang mengenai kepala Wonwoo, "Gwenchana?" Jia mencoba melihat bagian kepala Wonwoo yang terbentur bola.

Tiba-tiba sekumpulan anak kecil menghampiri Jia dan Wonwoo, "Jaesonghamnida!" Jia menengok ke arah sumber suara, "Eo, lain kali hati-hati bermainnya," ucap Jia sambil tersenyum kecil.

"Ne," ucap mereka berbarengan. Anak-anak itu pergi meninggalkan Jia dan Wonwoo setelah minta maaf.

Jia mengelus bagian kepala Wonwoo yang sendari tadi Wonwoo pegangi. "Eish.." Wonwoo mengerutu karena kejadian barusan. Tanpa disadari keadaan mereka sudah kembali normal dan tidak ada kecanggungan lagi.

Jia pun bersikap biasa saja pada Wonwoo. Jia mengkhawatirkan Wonwoo seperti biasanya, seperti layaknya sahabat yang perhatian.

"Apakah masih sakit?" ucap Jia memastikan. Wonwoo mengacak-ngacak rambutnya, "sudahlah, ayo pulang!" ujarnya sambil bangun dari tempat duduk dan jalan lebih dulu.

Jia menahan tawanya, "Dia pasti sedang malu," Jia bangkit dari tempat duduknya dan segera menyusul Wonwoo, "Yaa, tunggu aku!"

***

Pagi ini Jia sudah siap untuk sekolah. Jia sudah mengenakan seragam sekolahnya dan sekarang Jia sedang berada di meja berhias untuk menata penampilan rambutnya. Hari ini Jia menguncir rambutnya dengan gaya ponytail yang membuat dirinya tampak manis dan simple.

Jia keluar dari kamarnya sambil membawa tas ransel. Perlahan Jia menuruni tangga menuju ruang makan. Disana sudah ada Hyebin, Chan dan Mingyu yang sedang sarapan pagi. Jia menyapa keluarganya dengan ceria, "Good Morning," sapa Jia sambil duduk di bangku meja makan yang masih kosong.

Hyebin yang sedang menuang minuman untuk Mingyu mengalihkan matanya ke arah Jia, "Eo, Jia-ya. Kau tampak cantik hari ini," ucap Hyebin sambil tersenyum.

Uhukk..

Mingyu yang sedang menyantap semangkuk nasinya dengan lahap tiba-tiba saja tersendak mendengar ucapan Hyebin yang memuji Jia. Mingyu menepuk-nepuk dadanya, Hyebin yang kaget melihat anak sulungnya tersendak langsung memberikan minuman yang barusan Hyebin tuangkan.

PINWHEEL [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang