Penderitaanmu adalah penderitaan kami juga. Jika kau senang, kami juga ikut senang. Itulah sahabat
-Seok Min & Seungkwan
***
Sebuah mobil sedan melaju memasuki wilayah rumah sakit swasta terbesar di Seoul. Mobil itu berhenti tepat di depan lobbi rumah sakit.
Seorang supir keluar dari pintu sebelah kiri depan bagian pengendara. Supir itu membukakan pintu penumpang sebelah kiri belakang.
"Khamsamnida Ahjushi.." ucap seseorang yang keluar lebih dulu dari mobil.
"Ne" jawab supir itu setengah menunduk-hormat.
Hari ini Seok Min, Seungkwan dan Jisol pergi ke Shin Il Hospital di sela jam istirahat sekolah yang cukup panjang. Alasan mereka pergi ke Shin Il Hospital karena mereka ingin makan pasta di kantin Shin Il Hospital yang terkenal enaknya.
Setelah semua penumpang keluar, mereka melewati pintu masuk rumah sakit yang terbuka otomatis. Baru beberapa langkah saja mereka berjalan di koridor banyak pekerja rumah sakit mulai dari petugas keamanan, suster, dokter, hingga pegawai rumah sakit yang masih magang menunduk hormat menyapa mereka. Lebih tepatnya menyapa Seok Min.
Yap, Shin Il Hospital merupakan rumah sakit milik keluarga Lee. Dimana pendiri Shin Il Hospital adalah kakek dari Seok Min dan sekarang rumah sakit itu dipegang kepada Ayah Seok Min (Lee Seok Ji) yang merupakan anak tertua. Seok Ji tidak hanya menjadi CEO rumah sakit tersebut, tetapi Ia juga menjadi dokter spesialis penyakit dalam dengan gelar profesor. Selain itu Ibu Seok Min, Park Minha juga bekerja di rumah sakit sebagai dokter psikiater.
Tidak heran Seok Min sangat di hormati di rumah sakit itu karena Ia adalah calon pewaris tunggal rumah sakit.
"Kalian duluan saja, aku ingin menemui Eomma dulu" ucap Seok Min menyuruh Seungkwan dan Jisol untuk pergi ke kantin lebih dulu.
Jisol mengangguk, "Baiklah, aku akan menemui Imo nanti. Kaja Seungkwan-ah," ucap Jisol mengajak Seungkwan.
Jisol dan Seungkwan pergi ke kantin lebih dulu. Sedangkan Seok Min menuju lift untuk pergi ke lantai 5.
Sampai dilantai 5 Seok Min berjalan menuju arah barat. Ruangan Minha tidak jauh dari lift. Saat berbelok langkah Seok Min tiba-tiba terhenti saat Ia melihat seorang laki-laki yang mengenakan seragam sekolah keluar dari ruangan Minha.
"Bukankah itu.." Seok Min merasa mengenali orang yang ditemani oleh Ibunya sedang berbicara dengan Minha didepan ruang kerjanya.
Orang itu sepertinya sudah ingin pergi. Ia menunduk hormat pada Minha dan Ibunya memeluk Minha akrab lalu keduanya pergi ke arah berlawanan sehingga tidak bertemu dengan Seok Min.
Setelah mereka pergi dan Minha kembali masuk ke ruangannya. Langsung saja Seok Min bergegas menuju ruangan Minha.
Tok.. Tok..
Ceklek..Pintu ruang dokter terbuka. Minha menoleh ke arah pintu melihat siapa yang datang.
"Eo, Seok Min-ah ada apa kau kemari? Bukankah harusnya kau sekolah," Minha berjalan menghampiri Seok Min.
"Aku kesini hanya untuk makan pasta seperti biasa,"
Minha tertawa kecil mendengar ucapan anaknya yang ke rumah sakit hanya untuk makan pasta di sela jam istirahatnya.
"Baiklah.. Tapi jangan lupa setelah ini kau harus kembali ke sekolah," ucap Minha mengelus rambut anaknya lembut.
"Eomma.. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu," Seok Min langsung ke inti, bertanya tentang seseorang yang dilihatnya tadi dengan nada bicara agak serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...