Hai!
Back with Pinwheel.
Kenapa aku updatenya lama karena kalian cuma vote dan gak komen jd aku tidak bersemangat:')***
Cuaca ini tampak seperti dirimu
Kenangan di jalanan bunga, dan semuanya
Mengeluarkan surat yang kita tulis
Dan saling menyerahkannya
Lalu kita bisa mengetahui perasaan kita dengan mudahnya
Kita sekarang sudah saling tahu.-Seventeen
***
"Jia-ya!"
Hyunseok duduk didepan Jia mengangetkannya. "Eo?! Wae?"
"Mwoya, kau melamun lagi? Kenapa akhir-akhir ini kau selalu melamun? Apa kau ada masalah? Wajahmu sedikit pucat. Mungkinkah kau sakit? Atau mungkin karena ponselmu yang sudah seminggu rusak?" Hyunseok memegangi pipi Jia menyubitnya.
"Aakk.. sakit." Jia mengelus pipinya.
"Eo mianhae, HEHE.."
"Hm, Hyunseok-ah aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Mau tanya apa? Tanyakan saja."
Jia berpikir sejenak. Ia sedikit ragu untuk menanyakannya. Hyunseok menatap Jia menunggu pertanyaan darinya.
"Umm.." Jia mengibaskan tangannya memberi tanda agar Hyunseok mendekat padanya. Hyunseok langsung mendekat.
Jia berbisik pada telinga Hyunseok. "Apa kau pernah berciuman?"
"Mwo? KISSEU?!" celetuk Hyunseok sedikit berteriak membuat beberapa murid dikelas menoleh melihatnya.
Plakk!
Jia memukul kepala Hyunseok. "Yaa! Pelankan suaramu," ketus Jia kesal.
"Mian.." Hyunseok mengelus kepalanya kesakitan. "Tentu saja aku pernah berciuman."
"Jinca? Dengan siapa?"
"Pertanyaanmu itu aneh sekali. Tentu saja dengan orang yang aku sukai.."
Mendengar itu Jia terdiam. Dengan orang yang disukai, batinnya mengingat ucapan Hyunseok.
"Memangnya kenapa?" lanjut Hyunseok.
"Aniya. Geunyang." Jia mengelak. "Yaa jika seorang perempuan secara tiba-tiba dicium oleh sahabatnya, itu tandanya kenapa?" tanya Jia lagi penasaran.
"Hm.. tandanya sahabatmu itu menyukaimu."
"Mwo?!"
"Apa kau tidak tahu hal seperti itu? Yaa tidak mungkin ada orang yang mencium tanpa alasan," sahut Hyunseok membuat Jia semakin kepikiran tentang kejadian malam itu.
Memang ada benarnya yang dikatakan Hyunseok barusan. Tidak mungkin seseorang mencium orang lain tanpa alasan apalagi jika menciumnya pada bagian bibir dengan waktu yang cukup lama. Jia tidak bisa berhenti memikirkan hal itu.
***
"Jadi dalam kasus ini biasanya manusia akan menggunakan keterampilannya untuk..." Shin sonsaengnim menghentikan bicaranya. Ia menaruh buku diatas meja guru yang ada didepannya kemudian melipat kedua tangan didepan dada sambil memperhatikan seseorang.
Semua murid memperhatikan Shin sonsaengnim yang tiba-tiba berhenti menjelaskan.
"Kim Jia, apa yang sedang kau lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...