22 - Silent

1.5K 195 4
                                    

Semua orang memiliki alasan kenapa mereka lebih menyukai menyimpan sesuatu dan menjadikannya rahasia.

-Wonwoo

***

Saat ini Hoshi tengah berbaring di tempat tidurnya. Sejak kejadian kemarin, Hoshi langsung dibawa ke rumahnya dan ditangani oleh Dokter pribadinya.

Kwon Seoyoon, ayah Hoshi sedang mengelus kepala anaknya.

"Tuan, mobil anda sudah siap"

"Baiklah, tolong jaga dia. Jika ada apa-apa segera hubungi aku"

"Baik tuan"

Suara pintu kamar yang tertutup dapat terdengar dengan jelas. Sekarang diruangan ini hanya ada Hoshi yang masih tertidur.

Hari ini Hoshi tidak diperbolehkan untuk sekolah. Untuk mengantisipasi rasa khawatir yang dimilikinya akan muncul kembali.

Seoyoon sangat khawatir dengan anak satu-satunya itu. Karena hanya Hoshi yang dimilikinya saat ini.

Setelah beberapa jam, Hoshi terbangun dari tidurnya.

Hoshi langsung duduk diatas kasurnya sambil menyandar ke belakang, "argh.. kepalaku sakit" katanya sambil memegangi kepala.

Seseorang membuka pintu kamar Hoshi, "Kau sudah bangun" ucap seorang wanita paruh baya yang membawa nampan berisi bibimbap dengan porsi kecil.

"Ne,. Ahjuma apakah Appa sudah berangkat?"

"Ne, tuan sudah sudah berangkat. Semalaman Ia menemanimu disini" jelas Ahjuma menyodorkan segelas air untuk Hoshi.

Hoshi hanya mengangguk kemudian meminum sedikit air itu.

"Kau harus mencoba menghadapinya Hoshi. Jangan sampai masa lalu itu mengambil alih kebahagiaanmu" ujar Ahjuma mengelus kepala Hoshi.

"Ne, gomawo Ahjuma"

Ahjuma tersenyum kecil lalu beranjak membawa nampan keluar kamar Hoshi. Tapi sebelum membuka pintu, Ahjuma berbalik melihat Hoshi.

"Jangan lupa untuk mengunjungi ibumu. Minggu depan adalah hari ulang tahunnya" kata Ahjuma kemudian keluar kamar.

Hoshi langsung menatap sebuah kalender dengan tanggal yang sudah dilingkari dan bingkai foto yang ada disamping tempat tidurnya.

Sebuah foto keluarga dimana terdapat seorang anak laki-laki kecil yang berpose manis bersama kedua orang tuanya.

"Eomma.."

***

Mingyu berjalan menyusuri koridor kelas 12 yang berada di lantai 3. Mingyu berjalan sembari fokus pada ponselnya sambil mengetik pesan yang tujukan pada Jia.

Mingyu
Kau sedang apa Jia-ku yang cantik?

send

Uri Jia❣
Pertanyaan macam apa itu..

Melihat balasan dari Jia, Mingyu mulai jengkel pada adik perempuannya itu. "Uwah, kenapa bisa aku memiliki adik yang tidak peka terhadap perhatian yang diberikan oleh Oppanya" gumam Mingyu.

Mingyu
YAA! Oppa hanya memastikan jika kau ada di sekolah saat ini
(Read)

PINWHEEL [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang