Aku senang bisa mengetahuinya.
***
Jia menghembuskan napas panjangnya. "Baiklah jika memang Oppa hanya mengizinkanku pergi dengannya, akan aku lakukan."
Sambil memegang ponselnya Jia bersiap menghubungi seseorang yang namanya sudah tertera dilayar ponsel. Jia menekan nomor itu dan menempelkan ponsel ke telinganya.
Cukup lama telfon itu diangkat. Jia membaringkan tubuhnya diatas kasur menunggu panggilan tersambung.
"Wae?"
Jia bangkit begitu mendengar suaranya.
"Neo, odiya?"
"Dirumah"
"Bisakah kita bertemu seben-"
"Aku sibuk"
"Yaa, aku belum selesai bicara!"
"Hm"
"Wonwoo-ya hanya sebentar saja, ya?"
"Penting atau tidak?"
"Hm.. entahlah."
"Kau saja ragu. Sudah ya aku tutup"
"Jangan! Pokoknya aku tunggu di Good cafe pukul 10."
"Yaa-"
Panggilan diakhiri Jia. Walaupun Jia sempat mendengar Wonwoo masih ingin bicara sesuatu, Jia langsung menutup panggilan agar Wonwoo tidak berkomentar banyak.
***
"Bukan Jia kalau tidak merepotkan orang lain," gumam Wonwoo beranjak dari kasurnya menuju lemari pakaiannya mengambil hoodie berwarna hitam, celana jeans, mantel dan syal.
Saat Jia menelpon Wonwoo tadi sebenarnya Wonwoo sedang tidur. Wonwoo sedang tidak ada kegiatan yang ingin dilakukannya makanya dia memilih untuk tidur. Tidak lama Jia menelpon dan membuat Wonwoo sangat terganggu.
Wonwoo mengambil kunci motornya, keluar kamar. "Kau mau kemana?" tanya Danbi melihat Wonwoo baru turun. "Bertemu Jia." jawabnya singkat lalu pergi ke garasi mengambil motor.
Brum..Brum..
Motor sport Wonwoo melaju dengan kecepatan sedang. Motor itu menyalip beberapa mobil yang ada didepannya. Jalanan yang agak renggang membuat motor itu dapat melaju dengan lancar.
Motor sport berwarna hitam berhenti dipinggir jalan.
Setelah turun dari motornya, Wonwoo berjalan ke sebuah jalanan panjang yang dikelilingi beberapa cafe dan pertokoan.
Matanya mengintai sekelilingnya mencari Jia. Tatapannya berhenti saat melihat Jia yang sedang duduk dikursi outdoor sebuah cafe.
Wonwoo melangkah menghampiri Jia dan sekarang duduk dikursi berhadapan dengannya, "Kenapa kau ingin bertemu denganku disini?" Wonwoo langsung pada inti.
Jia yang sedang memainkan ponselnya langsung melihat Wonwoo didepannya, "Kau sudah datang," senyumnya senang melihat Wonwoo.
"ada apa?"
"Wonwoo-ya, naneun bogoshipeoyo~" Jia melihat ke arah Wonwoo sambil mengedipkan matanya lalu tersenyum manis, tidak lupa nada bicara aegyeonya.
"Bisakah kau langsung ke intinya," singkat Wonwoo dengan wajah datarnya.
Melihat Jia melakukan itu sama sekali tidak membuat Wonwoo senang ataupun berdebar. Justru Wonwoo sudah bisa menebak ada sesuatu dibalik kata-kata manis barusan. Karena Jia sangat sering melakukan hal seperti ini jika Ia membutuhkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfic[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...