Menangis ketika sakit hati adalah kelemahanku.
-Jia
***
-Tiga hari sebelumnya-
"Ini.."
Sebuah tangan menjulurkan dua amplop berwarna biru muda. "Apa ini?" Jia mendenga melihat ke arah pemilik tangan.
"Undangan ulang tahunku," jawabnya tersenyum lalu duduk berhadapan dengan Jia dan Ha Neul.
Jia mengambil kedua amplop itu dan memberikan satunya pada Ha Neul. Keduanya membuka amplop mendapati sebuah kartu berukuran persegi panjang tebal dengan tulisan didalamnya.
"Baiklah aku akan datang dengan Jun," ucap Ha Neul pada Soorim setelah membaca undangan itu. "Yey!"
"Jamkkan.."
Sontak Ha Neul dan Soorim bersamaan menengok melihat Jia.
"Apa maksud dari kata-kata 'diwajibkan untuk membawa pasangan' ini?" tunjuk Jia.
Soorim mendekat, "Ah, itu maksudnya kau harus datang dengan pasanganmu" jawabnya enteng.
Jia menghela napas menatap Soorim tajam.
Untuk saat ini kata-kata pasangan adalah kata yang paling sensitif untuk didengar oleh Jia. Sudah lama sejak Jia putus dari Seung Cheol. Hingga saat ini Jia tidak memiliki kekasih. Masih trauma, ya. Jia takut akan disakiti lagi seperti dulu. Meskipun sebenarnya Jia sangat ingin berpacaran lagi tapi Ia belum menemukan seseorang yang memikat hatinya.
"Waeyo?" Soorim agak panik.
Ha Neul yang mulai menyadari sesuatu langsung menginjak kaki Soorim, "Aww.."
Mata Ha Neul membulat dengan mulut yang mencoba mengatakan sesuatu bahwa Soorim telah melakukan hal yang salah.
"Jia-ya, jika kau keberatan tidak apa datang sendiri. Atau kau bisa datang dengan Vernon, Hyunseok atau juga Jihoon."
"Aniya, hanya saja kata-kata ini membuatku merasa tersindir," lirik Jia pada Soorim.
"Mian.. aku tidak bermaksud" balas Soorim.
Tiba-tiba terlintas ide dipikiran Soorim, "Jia-ya, apa kau mau aku kenalkan dengan temanku? Maksudku kau bisa ikut kencan buta dengannya."
"Benar juga. Jia-ya, Soorim mengenal banyak pria baik di kota ini. Dulu aku sempat ikut kencan buta dengan teman Soorim, dia baik sekali bahkan aku mulai nyaman dengannya. Hingga akhirnya Jun menggagalkan semuanya dan yang kau lihat saat ini aku malah berpacaran dengan si pengganggu," Ha Neul melirik Jun yang sedang bercanda ditempat duduknya dengan Myungho.
Jia diam sejenak. Jika dipikir ada untungnya juga jika Ia ikut kencan buta. Mungkin saja Jia akan akan menemukan orang yang memang dicarinya saat ini, yang tulus mencintainya dan tidak akan melakukan hal yang sama dengan Seung Cheol.
"Apa kau mau?"
Soorim membuyarkan lamunan Jia. "eo? hm.. baiklah" kata Jia meskipun agak ragu.
"Aku akan menghubungi temanku sekarang."
***
Tepat setelah pulang sekolah Soorim dan Ha Neul mengajak Jia ke sebuah caffe dekat tengah kota. Disana banyak anak muda yang biasa menghabiskan waktu untuk bersantai atau mengerjakan tugas.
"Eoseo oseyo" ucap pelayan caffe menyambut.
Soorim, Jia dan Ha Neul tersenyum pada pelayan caffe. "mereka sudah disini tapi dilantai 2, sedang ada pertemuan klub basket" kata Soorim lalu mencari tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...