The heart is dancing, I drown my self
A stupid who has fallen for you
I always drench myself in this feeling
The light shinning because of you is hot
- Swimming Fool by SEVENTEEN
***
Pagi ini membuat seorang Jeon Wonwoo tidak bersemangat. Sekujur tubuhnya terasa sakit, kepalanya pusing bahkan beberapa kali Wonwoo bersin.
Sudah 3 hari Wonwoo demam tinggi disertai flu. Di musim panas ini Ia harus merasakan sakit yang tidak mengenakkan. Untuk makan saja Wonwoo tidak berselera.
Sakit yang diderita Wonwoo akibat Ia sering terkena udara malam. Sejak Jia dirawat, Wonwoo memang sering pulang tengah malam dari rumah sakit.
Danbi membuka pintu kamar Wonwoo dengan membawa nampan berisi bubur, segelas air dan obat. Danbi meletakan nampan dimeja belajar Wonwoo lalu membuka gordain kamar Wonwoo agar sinar matahari dapat masuk.
Danbi meletakan telapak tangannya pada kening Wonwoo untuk mengetahui suhu tubuh anaknya, "Omo, panas sekali"
"Wonwoo-ya, ayo makan dulu" ucap Danbi halus membangunkan Wonwoo.
Wonwoo membuka matanya perlahan dan melihat Danbi yang tengah duduk di pinggir kasurnya. "Meoggo sipji anha.." ucap Wonwoo lemas lalu menarik selimut untuk menutupi wajahnya.
"Aigoo, kalau kau tidak mau makan kapan kau akan sembuh Wonwoo-ya" Danbi menghela napas karena Wonwoo tidak mau makan.
"Eomma, kemarilah" panggil Seung Cheol yang sedang berdiri didepan pintu kamar Wonwoo yang terbuka.
Danbi menghampiri Seung Cheol dengan raut wajah sedikit kebingungan. "Biar Dia yang melakukan," ucap Seung Cheol melirikan matanya ke arah kiri.
"Annyeonghaseyo, Imo" sapa Jia dengan gembira.
Rupanya Seung Cheol menghubungi Jia untuk datang kerumahnya. Seung Cheol memberitahu Jia, jika Wonwoo demam sejak 3 hari yang lalu.
"Omo, Jia-ya kau sudah kembali. Imo mohon bantuanmu ya. Wonwoo tidak mau makan sejak kemarin, kalaupun makan itu hanya sesuap." pinta Danbi sambil berbisik agar Wonwoo tidak dapat mendengar percakapan mereka.
Jia mengacungkan jempol pada Danbi dan segera masuk ke kamar Wonwoo. Perlahan Jia duduk dipinggir kasur Wonwoo kemudian menepuk-nepuk tubuh Wonwoo yang tertutupi selimut.
Sesekali Jia menirukan suara Danbi, "Wonwoo-ya.." ucap Jia lembut.
Kemudian Jia menarik pelan selimut Wonwoo, namun Wonwoo menahannya dan tidak mau menunjukan wajahnya.
"Wonwoo-ya, ayo makan" Jia mengulangi perkataan Danbi. Untung saja Jia pandai menirukan suara orang, sehingga suaranya sedikit mirip dengan Danbi.
"Aku tidak mau makan!"
"Sedikit saja Wonwoo-ya,"
Wonwoo berdecak sebal sampai akhirnya Ia membuka selimut yang menutupi dirinya, "Eomma naneun-"
Seketika ucapan Wonwoo terhenti saat melihat Jia yang berada tepat didepannya. "Eomma?" tanya Jia mengejek.
"Yaa, neo.. Kenapa kau bisa ada disini. Kapan kau keluar dari rumah sakit?!" ucap Wonwoo menunjuk Jia.
Wonwoo cukup terkejut dengan kehadiran Jia. Wonwoo belum tahu jika Jia sudah keluar dari rumah sakit sejak dua hari yang lalu.
"YAA! MEMANGNYA APA URUSANNYA DENGANMU? KENAPA KAU TIDAK MENGATAKAN JIKA KAU SAKIT. KAU PIKIR AKU TENANG SAAT KAU TIDAK DATANG MENJENGUKKU KE RUMAH SAKIT.. SEHARI SAJA KAU TIDAK DATANG, AKU SANGAT KHAWATIR.. Eish" Jia berteriak pada Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...