2 - Worried

3.5K 418 9
                                        

I feel weird,
I'm not talking as much
My friends are all worried (these days)
My heart races only when I'm in front of you
So I'm sorry about my clumsy actions

-Seventeen Adore U

•••

"Seungkwan-a, sepertinya matahari mulai menghampiri sekolah kita"

Cuaca hari ini sangat panas dari biasanya. Untung saja sekolah sedang tidak banyak aktivitas, sehingga aku dan Seungkwan bisa bermalas-malasan dikelas.

"Ani, mungkin dewa matahari sedang kesal dan dia mengirimkan udara panas ke bumi. Wushh wushh.."

Seungkwan menirukan dewa matahari yang sedang marah.

"Yaa! Air liurmu bisa keluar semua, haha" kami tertawa terbahak-bahak.

Seungkwan memang bisa mencairkan suasana menjadi lebih hidup.

Ketika kelas sedang tidak ada guru, seseorang membuka pintu kelas dengan keras.

"Annyeong chingudeul! Lee Seok Min is in the house!"

Ternyata orang itu adalah Seok Min. Ia telah kembali dari Busan.

"Seok Min-a, jaljinaesyeoyo?" Aku senang sekali Seok Min sudah kembali.

Tanpa memperhatikan sekitar aku dan Seungkwan memeluk Seok Min.

"Jia-yaa.. Seungkwan-a, bogoshiposo" Seok Min membalas pelukan kami dengan erat.

Tidak lupa Ia menyapa sahabat karibnya "Yaa, Jeon Wonwoo tidakkah kau merindukan sahabatmu ini?"

"Biasa saja" singkat, jelas dan padat.

Seok Min mematung setelah mendengar jawaban darinya.

"Eih, kau memang pandai menyembunyikan rasa rindumu itu terhadapku, sama seperti kau menyembunyikan ..."

Dengan kompak Wonwoo dan Seungkwan menutup mulut Seok Min dengan tangannya, agar Ia berhenti bicara.

Aku melihat tingkah aneh dari mereka berdua. Mungkin sebuah rahasia antar pria.

Atau jangan-jangan mereka berpikiran jorok. Aku jadi takut.

***

Hari ini Seok Min mengajakku pulang bersama.

Kebetulan memang rumah kami searah dan tidak terlalu jauh jaraknya.

Biasanya Seungkwan juga ikut, tapi Ia sedang sibuk. Jadi, hanya kami berdua yang pulang bersama.

"Kaja Jia!"

Ternyata Ia juga mengajak Wonwoo pulang bersama.

"Kau mengajaknya juga?" Aku heran.

"Wae, ada yang salah?"

Sinis sekali dia terhadapku, padahal aku bertanya kepada Seok Min tapi malah dia yang menjawab.

Sepanjang perjalanan aku hanya bicara dengan Seok Min.

Aku merasa Wonwoo hanyalah seorang pajangan diantara kami berdua.

"Wonwoo, kau sedang sariawan atau sedang sakit gigi?"

Jujur saja aku menahan untuk tertawa setelah mendengar Seok Min berkata seperti itu.

"Kenapa kau tidak bicara dari tadi?"

Tidak ada jawaban apapun dari Wonwoo. Ia malah berjalan mendahului kami.

Ya, dia seperti itu karena ada aku.

"Aku duluan ya, karena ada yang harus aku kerjakan. Bye!".

PINWHEEL [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang