Dia adalah perempuan kedua yang menangis untukku.
-Hoshi
***
Pukul 11.30. Jia baru saja kembali ke kelas dari perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya seminggu lalu.
Jia langsung menghampiri Soorim dan Ha Neul yang sedang ngobrol dengan Jun dan Myungho.
"Eo, Jia-ya kau sudah kembali," ucap Ha Neul menyadari kedatangan Jia.
Jia tersenyum tipis lalu duduk diatas meja ikut mengobrol dengan mereka.
Beberapa menit Jia bergabung, tiba-tiba Jia menyadari bahwa Ia belum melihat Hoshi sejak pagi tadi. Biasanya jika Jun dan Myungho ada dikelas, disitu juga ada Hoshi bersamanya.
Menyadari hal itu Jia menoleh melihat kursi kosong-tempat Hoshi yang terletak dipaling pojok belakang dekat jendela. Kursi itu kosong tanpa pemilik yang mendudukinya ataupun tas yang menandakan bahwa tempat itu sudah ditempati.
Jia menunduk lemas. Kemudian Jia melihat Jun untuk mengatakan sesuatu, "Jun-ah, kenapa Hoshi tidak masuk hari ini?" tanya Jia ingin tahu.
"Hoshi? Entahlah dia tidak mengatakan sesuatu padaku," jawab Jun menaikan kedua bahunya.
"Begitu ya.." gumam Jia mengangguk.
"Mungkin dia sedang tidak mood untuk sekolah" tambah Jun setengah yakin.
"Memangnya ada apa Jia-ya?" lanjut Myungho bertanya pada Jia penasaran.
"Aniya .. Yaa, apa kalian bisa memberitahuku alamat rumah Hoshi?" balas Jia tiba-tiba.
Soorim terkejut dengan ucapan Jia yang menyakan alamat rumah Hoshi, "Kau mau apa Jia?"
"Eo? Hm.. Bukan apa-apa. Yaa, cepat berikan" kata Jia mencoba tidak jujur pada Soorim dan meminta alamat Hoshi pada Jun.
Jun mengeluarkan ponselnya, "Akan aku kirimkan ke padamu"
Jia beranjak dari duduknya menuju tempatnya untuk mengambil tas lalu menghampiri keempat temannya lagi, "Yaa, aku pergi dulu. Jangan katakan pada Vernon kemana aku pergi.. Anyeong!" ucap Jia terburu-buru.
***
Teett..
Jia menekan bel sebuah rumah dengan pagar tertutup yang tinggi dan tembok besar menutupi bangunan fisik rumah tersebut dari luar.
"Nugusaeyo?" suara seseorang ahjuma terdengar dari audio didekat bel yang terhubung ke dalam rumah.
"Annyeonghaseyo, aku teman Hoshi. Apakah Hoshi ada di rumah?," ucap Jia sopan.
"Tapi Hoshi.. Baiklah akan aku bukakan pintu," kata ahjuma itu mengakhiri pembicaraan.
Pintu gerbang terbuka. Jia perlahan memasuki rumah itu. Di sudut pintu gerbang, Jia melihat beberapa pegawal yang memakai jas berwarna hitam berdiri tegap.
"Ah jadi begini kehidupan Hoshi.. Rumah ini lebih besar dari rumah Seok Min," gumam Jia melihat sekelilingnya sambil melanjutkan jalan menuju pintu rumah.
Halaman rumah yang luas itu sangat terlihat cantik. Beberapa orang seperti tukang kebun sedang menata rumput, tanaman, dan bunga-bunga yang indah.
Sampai di depan pintu, ternyata juga ada pengawal berjumlah dua orang yang berdiri tegap. Pengawal itu membungkuk pada Jia lalu membukakan pintu untuk Jia.
Sebagai rasa hormat, Jia ikut membungkuk pada pengawal itu. Saat pintu terbuka Jia disambut oleh seorang Ahjuma.
"Silahkan masuk," ucap Ahjuma mempersilahkan masuk lalu membawa Jia ke ruang tamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] "Kincir angin kecil termenung berdiri sendirian seolah sedang menunggu seseorang, itu aku." High Rank: #1 - Pinwheel (24-6-20) #1 - wonu (7-11-18) #1 - dino (16-12-18) #2 - wonu (5-8-18) #18 - dk (4-8-18) #32 - svt (4-8-18) #59 - friendzo...