Ada banyak notifikasi line dari grup kelas begitu aku tiba di rumah. Awalnya aku tidak tertarik untuk membukanya, tapi lama kelamaan aku merasa terganggu dengan getaran di ponselku yang tak juga berhenti.
Line!
-OTW PTN FAVORIT (34)-
Koreadispatch:
Koredispatch: Dengan kekuatan hengpon jadul... Cekrek-cekrek... Hengpon jadul ketemu sama Mbak Keira dan babang Gavin di taman. Kira-kira lagi ngomongin apa sih? Bisikin minceu dong...
Calonmantumamamu: Hahaha tercyduk
Putripermata: Serius? Ketemu di taman mana?
Bungapalingharum: Temen gue tuh! Hahaha tinggal minta traktiran
Bebekkawin: Woy lambe turah, gak ada foto dari depan apa? Hoax gak nih? Jangan2 itu emak lo
Koreadispatch: Maaf ya ini akun gosip korea bukan lambe turah. Emak gue lagi kerokan nih :v
Bebekkawin: Sok-sokan korea tapi caption ala-ala lambe turah lu!
Rinosaurus: Untung pacar gue nggak pernah ketangkep hengpon jadul.
Bijicabe: Atas gue jones gak tau diri
Pecintaoppa: Wah berkurang nih satu jomblo di kelas. Gue kapan?
AndreAdhyasta: Itu Keira beneran?
Koreadispatch: Iya Ndre, jangan terpotek ya! Masih ada gue :p
Ingin meninggalkan grup ini?
Ya
Kemudian aku memeriksa WA masuk dari Andre.
Lo kenapa gk bilang dulu ke gue kalau mau ketemu Gavin? Gue kira lo marah.
Iya gue emang marah, batinku. Aku bingung harus menjawab apa. Kutinggalkan WA dari Andre dan kulanjutkan kegiatan belajarku. Tak lama, Mbak Ayu -perawat Ibu- memanggilku dari luar, "Keira!"
Aku balas berteriak, "Iya, Mbak."
"Mau makan nggak? Kalau enggak, ayamnya mau Mbak taruh kulkas nih!"
Aku keluar dari kamarku dan menghampirinya di ruang makan. Perempuan berusia akhir dua puluhan itu tampak sibuk membereskan meja makan. Aku duduk di salah satu kursi. "Mbak, udah makan?" tanyaku.
"Udah tadi," jawabnya. "Kamu mau makan?"
Aku menggeleng, "udah kenyang. Ibu udah tidur?"
Mbak Ayu memasukkan ayam goreng di piring ke dalam kulkas. "Tadi sih udah."
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Reasons Why [END]
Ficção Adolescente⚠15+⚠ Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun...