Duapuluh : Dream

787 40 7
                                    

Sudah pukul setengah sepuluh, itu tandanya pekerjaan paruh waktu Aletta telah usai. Hari yang melelahkan pun akan usai.

Dengan mata sayu dan tubuh yang lelah, Aletta berjalan menyusuri malam yang masih ramai dengan aktivitas manusia. Untungnya bis hari ini tidak ramai jadi ada kesempatan Aletta untuk beristirahat. Disepanjang perjalanannya ia ditemani dengan dentingan lagu, lama-lama ia mulai mengantuk karena terbawa suasana oleh lagu-lagu yang ia dengarkan dan udara dimalam hari yang siapa pun merasakannya pasti akan ikut mengantuk.

Dalam hitungan ketiga Aletta sudah terlelap kedalam alam mimpi. Saat Aletta sudah tertidur kurang lebih lima belas menit, Aletta merasakan bahwa kepalanya sekarang berada di bahu seseorang dan itu sangat nyaman. Sayup-sayup Aletta melihat orang yang menopang kepalanya itu Yoongi. Entah itu hanya khayalannya atau memang terjadi, yang pasti Aletta tahu itu pasti khayalannya. Kalau itu bukan khayalannya mengapa ketika Aletta membuka mata tidak ada siapa-siapa disampingnya dan kepalanya pun bertopang di samping bangku Aletta. Sudah dipastikan bahwa itu hanya khayalannya.

"Apa segitu pengennya gue berada di samping Yoongi? Sampai-sampai dalam tidur gue, gue masih bisa mengkhayalkan dia." gumam Aletta.

Berbicara tentang Yoongi Aletta jadi merindukannya, sedang apa dia? Apa dia sudah mencintai Aletta? Yang pasti jawabannya belum dan tidak akan pernah.

"Selamat malam, aku doakan semoga tidurmu nyenyak, bila aku datang ke alam mimpimu, tolong jangan acuhkan aku seperti kau acuhkan aku dikehidupan nyata. Walaupun hanya didalam mimpi jika aku mengetahui kau memimpikan kenangan yang indah bersamaku, aku pasti akan sangat senang. Ya walau hanya dalam mimpi."







24 Maret 2018.

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang