Tigapuluhsembilan : Devan

928 28 1
                                    

"Ken Dedes, kau wanita yang mengagumkan. Dari dirimu, akan lahir raja-raja Jawa. Kumohon, perkenankan aku menjadi suamimu, menggantikan suamimu yang telah tiada."

"Oh, hanya karena ambisimu itu kau ingin menikahiku?"

"Tentu saja bukan hanya karena itu. Kau sudah memikat hatiku sejak pertama kali aku melihatmu."

Aletta dan Devan tengah memainkan drama yang diangkat dari sebuah cerita rakyat yaitu, Ken Arok dan Ken Dedes. Keduanya sangat menghayati peran yang masing-masing mereka mainkan. Ia tak canggung lagi saat melakukan adegan akrab dengan Devan yang berperan sebagai Ken Arok.

Drama ini dipersembahkan dalam rangka bulan bahasa dan setiap kelas diwajibkan memberikan perwakilannya. Kelas Aletta terpilih untuk mewakili penampilan drama, murid-murid lain kompak memilih Aletta dan Devan yang menjadi perwakilan kelas untuk memainkan drama tersebut, ada pula dari beberapa murid lain yang ikut turut serta dalam drama ini.

Tepuk tangan ikut memeriahkan penampilan mereka berdua. Penampilan mereka sangat bagus dan juga pembawaannya sangat natural serta bahasanya yang dibuat menjadi lebih ringan, sehingga tidak membuat jenuh para penonton.

Tepuk tangan riuh penonton kembali mewarnai penampilan mereka dikala akhir pementasan drama itu selesai. Aletta bernapas lega karena drama perdananya berhasil dengan sangat baik. Sebelum undur diri dari hadapan penonton, semua pemeran berjajar lalu bergandengan tangan dan membungkuk memberikan hormat.

Aletta segera menuju ruang ganti pakaian. Ia melepas pakaian dan segala aksesoris lalu menghapus makeup yang menghiasi wajahnya. Setelah selesai, Aletta keluar dari ruang ganti menuju lapangan untuk melihat penampilan dari kelas lain. Saat keluar dari ruang ganti, Aletta bertemu dengan lawan mainnya sekaligus sahabatnya sendiri—Devan.

"Al." panggil Devan begitu melihat Aletta.

"Eh, Van."

"Gimana? Seneng nggak penampilan perdana kamu sukses?" tanya Devan.

Aletta mengangguk antusias. "Seneng banget lah pasti, emang nggak sia-sia gue punya sahabat jago akting kaya lo. Apalagi saat adegan perasaan lo nyatain perasaan buat Ken Dedes, itu dapet banget feelnya." balas Aletta dengan muka puasnya karena drama yang ia mainkan pertama kali dalam hidupnya sukses, kalau Devan sih dia memang suka ikut berpartisipasi dalam acara drama seperti ini. Jadi dia sudah terbiasa.

"Waktu dibagian saya menyatakan perasaan saya, itu bukan akting."

Aletta mengernyitkan dahi tanda tidak mengerti apa maksud dari perkataan Devan. "Maksudnya?"

"Saya menyatakannya itu tulus bukan semata-mata karena dialog." jeda sebentar dari Devan sebelum ia melanjutkan lagi kata-katanya yang terhenti. "Saya suka kamu." ungkap Devan.

"Lo suka sama Ken Dedes? Serius? Yakin? Kok bisa? Apa gara-gara lo perdalam kisah ini jadi lo baper sama sosok Ken Dedes? Aduh, Van, jangan deh saran gue percuma cinta lo gak akan terbalas. Kasihan di lo nanti."

Devan terkekeh kecil mendengar balasan polos dari Aletta. Dia ini sepertinya memang tidak mengerti apa tujuan dan arti yang Devan bicarakan sekarang ini.

"Bukan, Al. Saya gak suka sama Ken Dedes," sanggah Devan. "tapi saya suka sama orang yang meranin Ken Dedes di drama tadi."

Meranin Ken Dedes di drama tadi? Kalau Aletta boleh ge-er, bukankah itu dia?

Oh, sepertinya Aletta sudah tahu kemana arah pembicaraannya.

"Maksdunya lo suka sama gue?" tanya Aletta to the point.

"Iya, kamu nggak suka ya sama saya?" tanya Devan sedikit khawatir setelah melihat raut wajah Aletta.

"Siapa bilang? Siapa yang gak suka sama cowo kaya lo? Gue suka kok sama lo, tapi suka gue sama lo sebagai sahabat. Gue dari awal anggap lo itu sahabat, sama seperti gue ke Hoseok.
"

Benar, siapa yang tak suka dengan lelaki seperti Devan? Sudah tampan, baik pula.

"Kalau boleh tau lo suka sama gue karena apa?" sambung Aletta.

"Memangnya suka itu butuh alasan ya? Suka itu nggak butuh alasan."

Aletta terkekeh. "Suka itu ada alasannya, Van. Contohnya lo suka gue karena gue cantik, baik atau pinter. Memangnya itu bukan alasan?" koreksi Aletta.

"Iya juga ya, kenapa nggak kepikiran sama saya? Abis saya suka lihat dari novel-novel yang saya baca itu katanya cinta nggak butuh alasan,"

"Kalau begitu alasan saya suka kamu itu karena menurut saya kamu beda dari yang lain." sambung Devan saat perkataanya tadi sempat diberi jeda.

"Haha, beda dari yang lain? Memangnya gue alien? Haha." balas Aletta begitu mendengar alasan suka  dari Devan.

"Ya, pokoknya kamu beda deh menurut saya. Itu yang bikin saya suka sama kamu, tapi kayanya kamu nggak suka saya. Kenapa? Kamu masih suka sama cinta pertama kamu ya?"

Masih suka? Apa ia Aletta masih menyukai Yoongi? Lelaki yang sudah hilang dikehidupannya sejak sebulan yang lalu. Walaupun kadang saat ingin tertidur Aletta masih memikirkannya.

"Engga kok, gue udah nggak suka sama dia, Van. Tapi gue masih belum mau buka hati gue buat yang lain lagi, dia masih punya porsi sendiri dihati gue." jujur Aletta.

"Ohiya, saya paham kok. Cinta pertama memang ada porsi tersendiri dihati kita." balas Devan mengangguk paham.

"Lo nggak bakalan jauhin gue kan Van setelah ini?" tanya Aletta dengan nada sedikit khawatir.

"Engga lah, Al. Saya gak akan jauhin kamu meskipun cinta saya nggak dibalas sama kamu. Saya cuma ngungkapin perasaan saya daripada saya harus pendem terus." balas Devan yang membuat Aletta yang mendengarnya menghembuskan napas lega.

"Makasih ya, Van." ucap Aletta tersenyum tulus.

"Iya, Al. Semoga suatu saat dia yang akan datang kepada kamu."

Datang kepadanya? Sepertinya itu tak akan terjadi padanya. Yoongi sudah bahagia dengan pilihannya, jadi ia tak akan lagi mengingat Aletta.

Ngomong-ngomong, apa kabarnya ia sekarang? Apa ia masih suka mengeluarkan kata-kata pedas? Apakah dia masih suka menampakkan muka dinginnya? Apakah dia masih suka menunda-nunda makan? Apakah dia masih mengingatku?

Ya, aku adalah sebagian dari masa lalunya yang mungkin sudah ia lupakan sejak dulu. Tapi ada satu hal yang harus ia ketahui, aku mencintainya dan selalu akan seperti itu.








8 Agustus 2018.

A/n

Part dari cerita ini terinspirasi dari salah satu novel tapi gue lupa apa judulnya😂 soalnya itu novel udah lama, sekitaran tahun 2012an deh kl gasalah wkwkwk.

Dan mau kasih tau gasampe 10part lg cerita ini bakalan tamat. Yeay i'm so happy! Saran juga dong abis cerita ini selesai mending publish cerita mana dulu? Jimin, Taehyung or Jungkook?
Yang baca cerita ini kudu jawab wkwk

Happy reading!💙

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang