Duapuluhempat : Aletta dan senyum bahagianya

807 34 3
                                    

Free class, salah satu hal yang disenangi oleh para pelajar setelah adanya pulang cepat. Apalagi pada hari itu ada pelajaran guru killer, begitu mengetahuinya rasanya seperti surga dunia. Itu lah yang tengah Aletta rasakan sekarang, kini para guru sedang mengadakan rapat dengan kepala sekolah. Maka dari itu hari ini menjadi jam kosong.

Di SMA Angkasa Pura terbagi berbagai macam murid yang menghabiskan waktu jam kosong mereka. Ada yang pergi ke kantin, ada yang pergi ke perpustakaan, ada yang bermain basket di lapangan, ada yang menggosip, ada juga yang mencari perhatian dengan melewati koridor kakak kelas maupun koridor adik kelas.

Aletta tidak termasuk dalam salah satu yang telah disebutkan itu. Dalam waktu jam kosongnya, ia lebih suka menghabiskannya dengan tertidur dikelas. Bahkan kadang saking sedapnya tertidur, ia sampai membuat pulau ditangannya. Jika ada yang mengatakan itu jorok, dia pasti selalu berkata "Itu namanya tidur gue nikmat".

Sayang, acara tertidurnya kali ini menjadi terganggu karena ada seseorang yang membangunkannya. Dari suaranya, seperti Yoongi tapi untuk apa ia membangunkannya? Tidak biasanya.

"Ada apa sih sayang?" ucap Aletta yang kini tengah mengusap pelan matanya.

"Lo pindah dulu dong, Felicia mau duduk disini."

Mendengar nama Felicia disebut, Aletta langsung menengok dan ternyata benar Felicia sudah berdiri disamping Yoongi.

"Tapi 'kan aku lagi tidur, Yoon. Kenapa gak cari tempat lain aja sih?" gerutu Aletta karena acara tidurnya terganggu.

"Kan lo bisa tidur ditempat lain, udah pindah deh sekarang. Cari tempat yang jauh sekalian!" usir Yoongi.

Mau tidak mau Aletta bangun dari tempat duduknya, ia keluar kelas dengan perasaan jengkel karena tidurnya terganggu apalagi dengan alasan kedatangan Felicia.

Sebenarnya ada hubungan apa sih mereka? Mengapa setiap hari selalu bersama? Apa hubungan mereka sudah makin serius? Ah, pertanyaan itu selalu muncul ketika Aletta melihat mereka bersama.

Ketika diusir dari tempat duduknya, Aletta bingung harus pergi kemana. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Jimin si ketua osis sekaligus teman satu angkatannya.

"Oy, Jimin!" sapa Aletta.

"Eh, Ta." balas Jimin namun matanya tetap tertuju pada laptop.

Melihatnya sangat sibuk, Aletta jadi penasaran. Apa sih yang sedang Jimin lakukan?

"Sibuk banget sih, Jim. Lagi ngerjain apaan sih?"

"Ini gue lagi bikin susunan acara kemah buat besok, Ta."

"Emangnya kita jadi kemah? Bukannya nggak disetujuin sama kepala sekolah?"

"Awalnya emang nggak, tapi gue baru dapet kabar dari Pak Chen kalau kepala sekolah akhirnya setuju. Makanya gue buru-buru bikin susunan acara buat besok."

"Asik! Berarti besok kita jadi pergi dong. Ih jadi nggak sabar deh." ucap Aletta dengan senyum bahagianya yang selalu ia tunjukan.

Melihat Aletta yang selalu menunjukan senyum bahagianya membuat Jimin ikut bahagia.

"Gue pergi dulu ya, Jim. Mau ngasih tau sama temen-temen kelas gue biar mereka semua bisa siap-siap." pamit Aletta yang diberikan acungan jempol oleh Jimin.

Melihat Aletta bahagia seperti ini entah mengapa Jimin pun ikut merasakan bahagia. Kadang Jimin menganggap bahwa Aletta itu seperti anak kecil yang mudah bahagia walaupun dari hal-hal yang kecil seperti ini.

"Bener kata Hoseok kalau lo itu perempuan hebat. Bagaimana bisa lo selalu tersenyum sedangkan didalam otak lo tersimpan berbagai macam masalah? Lo hebat, Ta! Lo bisa menutupi semua masalah lo dengan sikap lo sampai semua orang tidak mengetahuinya. Bahkan dalam keadaan sesulit apapun lo nggak ngeluh, lo tetap menampilkan senyum lo seolah-olah gak ada masalah apa-apa. Gue bener-bener kagum sama lo, Ta. Semoga takdir cepat berpihak pada lo."








5 April 2018.

A/n

Akhirnya bisa up cepat wkwk, btw UN gue udah selesai! Ah senangnya😁beban akhirnya menghilang juga. Doain ya gengs semoga nilainya memuaskan, Aamin. Pokoknya yang baca ini harus mendoakan dan mengaminkan,oke? Wkwkwk

Selamat membaca dan semoga sukak!💙

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang