Hari libur itu seharusnya dihabiskan dengan tidur sepuasnya tapi untuk hari ini Aletta tak bisa habiskan waktu liburnya dengan tidur sepuasnya. Pagi-pagi suara ibunya sudah merdu memanggil namanya yang membuat Aletta mau tidak mau harus terbangun.
"Aletta bangun." ucap ibunya seraya menepuk-menepuk bahu Aletta menyuruhnya untuk segera bangun.
Awalnya Aletta tak menghiraukan suara ibunya, tapi lama kelamaan suara ibunya mengusik tidurnya.
"Apa sih, mah? Ini masih pagi, hari libur juga. Mau nyuruh aku ke pasar? Hari ini nggak dulu deh, sehari doang kok." ucap Aletta dengan suara khas bangun tidur.
"Ih Aletta bangun dulu, ini ada yang nyariin kamu."
Aletta menghela nafas panjang. "Mamah heboh banget sih, palingan yang nyariin aku juga mang Ujang, minta tolong aku buat manjat pohon ambilin jambu buat istrinya yang lagi ngidam."
"Ih bukan mang Ujang, ini mah cowo kelihatannya seumuran kamu. Mana kasep pisan ih." ucap ibunya yang membuat Aletta membuka matanya.
Cowo seumuran dengannya? Tampan? Siapa? Devan? Tapi bila Devan yang datang pasti ibunya tahu, karena ibunya kenal dengan Devan.
"Siapa, mah? Devan." tanya Aletta begitu ia mendudukan tubuhnya pada sandaran kasur.
Ibunya menggeleng. "Bukan, Ta. Kalau Devan mah mamah tau. Udah deh cepet bangun kasian dia nungguin tuh."
Mau tak mau Aletta bangun, melangkah keluar dengan langkah yang malas. Sebenarnya siapa sih yang datang mencarinya? Masih pagi sudah bertamu saja. Menganggu waktu tidurnya.
Sedetik kemudian Aletta tak dapat menahan rasa terkejutnya setelah dirinya telah sampai di ruang tamu dan melihat siapa yang datang. Itu lelaki yang ia tak sengaja temui dua hari yang lalu. Ini tidak mimpi kan? Bila ini mimpi tolong segera bangunkannya, ia tak ingin mimpi ini makin panjang dan akhirnya membuat ia teringat kembali pada memorinya yang terdahulu.
Aletta mengusap-ngusap matanya, namun setelah mengusap-ngusap matanya, Yoongi masih tetap ada. Jadi ini tidak mimpi?
"Yoongi? Kok bisa disini?" tanya Aletta begitu kesadarannya pulih kembali.
Yoongi mengangkat kepalanya, melihat penampilan Aletta yang masih urak-urakan khas bangun tidur.
"Sori gue ganggu waktu lo tidur." ucap Yoongi.
Aletta hanya mengangguk canggung.
Ini mengapa Aletta jadi canggung seperti ini sih? Padahal dulu ia sangat tidak malu bila dihadapan Yoongi.
"Ta." panggil Yoongi. "Bisa ikut gue sebentar?" sambungnya.
Aletta kembali mengangguk. "Gue mandi dulu." balasnya.
⚫⚫⚫⚫
Setelah selama kurang lebih lima belas menit Yoongi menunggu, akhirnya Aletta sudah siap. Setelah berpamitan dengan ibunya, Yoongi langsung mengajak Aletta ke suatu tempat.
Disepanjang jalan mereka berdua hanya diam, kalau Aletta sendiri bingung apa yang mau dibicarakan. Ia mendadak canggung saat berdahapan dengan Yoongi kembali.
Mereka telah sampai, ternyata Yoongi hanya mengajaknya ketaman depan kompleks rumahnya.
Mereka duduk di ayunan taman kompleks rumah Aletta lalu Yoongi menyodorkan sebelah earphonenya pada Aletta.
Meski bingung, Aletta tetap memasangkan earphone yang disodorkan oleh Yoongi untuknya. Lagu demi lagu terus berputar pada mp3 milik Yoongi tanpa salah satu diantara mereka ada yang membuka suara.
Hingga tepat pada lagu ketiga Yoongi membuka suara.
"Rasanya gue seneng bisa bayar hal yang gue anggap hutang."
"Maksud lo?"
Yoongi tersenyum. "Sejak dulu lo mau banget kan dengerin earphone berdua sama gue, kayak gini." ucapnya seraya mengangkat kabel earphone sehingga sejajar dengan bahu mereka.
Aletta kembali mengingat kala dulu, kala ia meminta bahkan sampai mengemis untuk merasakan mendengarkan earphone berdua dengan Yoongi. Kenangan itu terputar kembali.
"Iya, tapi lo nggak pernah bolehin meski gue udah ngemis sekalipun."
"Pasti setiap kenangan gue sama lo yang terputar dalam otak lo selalu yang jelek ya?"
"Ya menurut lo?"
Yoongi tersenyum namun tak mengatakan apa-apa.
Setelah memberi jeda selama lima detik Yoongi kembali buka suara.
"Ta, gue tau lo desserve someone better, better than me yang kelihatannya abu-abu atau gue yang kelihatannya nggak punya pendirian ini. Mungkin ini kelihatan kayak alasan setelah gue ucapin kayak gini, tapi saat itu gue masih terlalu kaget saat tiba-tiba lo dengan terbukanya ngaku kalau lo suka sama gue, saat itu juga gue belum ngerti gimana perlakuin orang yang suka sama gue karena gue terlalu ambisi sama dunia musik. Tapi mungkin sekarang gue udah ngerti gimana dan seharusnya yang gue lakuin meski gue ngerti semuanya udah terlambat, saat lo udah pergi bahkan lo udah marah, benci, kecewa sama gue." Yoongi membuang nafas sebelum melanjutkan. "Maaf ya."
Aletta tidak tahu harus berkata apa, tidak tahu harus ber-reaksi seperti apa. Semuanya terasa membingungkan baginya, Yoongi yang dulu sangat dingin kini berubah menjadi hangat.
Lagu yang kini terputar dalam mp3 Yoongi hanya seperti angin lewat karena fikirannya sedang terfokus dengan hal lain.
Yoongi meraih tangan Aletta lalu memberikan sesuatu yang membuatnya menoleh menatap Yoongi, tidak lagi menatap pasir yang sedari tadi ia lakukan.
Tiket wahana bermain.
"Lusa gue pulang ke Jakarta dan sebelum gue pulang gue mau ngelakuin sesuatu sama lo, lo suka wahana bermain kan? Semoga lo mau ya kalau perginya sama gue ketempat kesukaan lo."
Sinar matahari pagi yang belum terasa panas menjadi latar kebingungannya, ia dulu sangat ingin Yoongi menjadi hangat kepadanya namun entah kenapa sekarang saat Yoongi sudah melakukan apa yang ia inginkan Aletta mendadak bingung.
Ini rumit, rumit untuk fikirannya dan perasaannya.
Fikirannya mengatakan sudah seharusnya Aletta berjalan terus kedepan tanpa menoleh kebelakang lagi bagaimana pun keadaannya.
Namun,
Perasaannya mengatakan tidak ada salahnya mencoba sekali lagi, mencoba memberi kesempatan dan mencoba memulai kembali.
Fikiran dan perasaannya sedari tadi berdebat seolah tidak ada yang mau mengalah, itu yang membuat Aletta berada diambang perasaan bimbang.
Haruskah tetap berjalan kedepan tanpa menoleh kembali kebelakang atau mencoba kembali?
24 April 2019.
A/n
Hallooooo?? Masih ada kah yang nungguin cerita ini? Maaf sekali aku update ini lama bgt, maaf bgt yaa. Alesan aku update lama karena jujur aku author block, gaada inspirasi tapi tenang mudah-mudahan bakalan hilang karena setiap ada waktu aku coba-coba nulis dan akhirnya membuahkan hasil yaitu chap ini. Semoga suka yaa:"))) dan terimakasih yg udah mau nunggu, luv u💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold
Short StoryBagaimana jadinya jika Aletta Silvia-si siswi hyperaktif yang selalu membuat suasana kelas gaduh bertemu dengan Min Yoongi, siswa pertukaran pelajar dari Korea yang dingin seperti es dan mempunyai lidah yang tajam. Dari sifatnya saja mereka berdua s...