Kini Yoongi dan Felicia sedang berada di studio musik milik Yoongi. Biasanya jika berkaitan dengan musik Yoongi paling bersemangat, tetapi untuk kali ini Yoongi merasa kehilangan minat.
Sudah satu jam mereka disini tetapi yang Yoongi lakukan hanya diam, sibuk dengan lamunannya.
"Yoon, coba deh dengerin lirik yang ini. Menurut gue ini kurang nyambung, kalau menurut lo gimana?" tanya Felicia namun Yoongi tetap dengan lamunannya.
Felicia dibuat bingung dengan tingkah laku Yoongi kali ini. Biasanya jika mereka berdua sudah berada di studio musik mereka akan lupa dengan segalanya. Tetapi, kali ini hanya Felicia yang sibuk dengan project mereka berdua.
"Yoon." panggil Felicia seraya menepuk pundak Yoongi.
"Eh, iya. Kenapa Fel?" balas Yoongi yang kini sudah tersadar dari lamunan panjangnya.
"Lo kenapa sih hari ini? Beda banget, kayak gak bersemangat gitu."
Pertanyaan Felicia membuat Yoongi berfikir sejenak, memang benar selama dua hari ini Yoongi berbeda. Yang ia lakukan hanyalah melamun, Yoongi pun bingung dengan tingkah lakunya sendiri.
"Engga, gapapa Fel. Cuma lagi ga enak badan aja." dusta Yoongi.
"Gaenak badan atau lo lagi mikirin sesuatu?" tanya Felicia yang curiga karena ia melihat kebohongan di diri Yoongi.
"Gaenak badan doang kok, Fel." dusta Yoongi lagi.
Felicia berdecak sebal. "Yaelah, Yoon. Bener kata Namjoon ya, sifat jelek lo yang nggak berubah dari dulu tuh ini. Suka boongin perasaan lo sendiri, dimulut lain dihati lain. Cerita sama orang gak bikin lo dipandang lemah kan?"
Ucapan Felicia benar, sifat buruknya sedari dulu tidak pernah berubah. Suka membohongi perasaan sendiri dan selalu berbicara berbeda dengan perasaannya.
"Gue cuma nggak terbiasa cerita sama orang, Fel."
"Makanya dari sini lo biasain cerita sama orang."
"Iya-iya, gue cuma lagi bingung sama perasaan gue Fel." ucap Yoongi mulai jujur.
"Kenapa?"
"Gue kehilangan orang yang dulu kehadirannya pengen gue musnahin, giliran sekarang dia udah bener-bener gaada gue merasa kehilangan. Gue bingung sebenarnya perasaan gue ke dia itu kaya gimana."
"Kehilangan siapa? Aletta maksud lo?" tanya Felicia yang dibalas anggukan oleh Yoongi.
"Memangnya kenapa sama dia?"
"Dia belum masuk sekolah sampai sekarang semenjak kejadian waktu itu. Apa dia sakit hati sama perkataan gue waktu itu?" tanya Yoongi namun lebih seperti bertanya pada diri sendiri.
"Emang lo kenapa sama dia? Lo berantem?"
Yoongi pun menceritakan semuanya tanpa ada yang dikurangkan ataupun dilebihkan. Mulai dari sikapnya terhadap Aletta selama ini sampai-sampai masalahnya dengan Aletta yang terjadi dua minggu lalu.
"Lo salah Yoon, lo terlalu kasar sama Aletta. Dia kan perempuan, dan juga sesabar-sabarnya orang pasti ada titik jenuhnya juga. Mungkin ini titik jenuhnya Aletta." ucap Felicia begitu mendengar penjelasan dari Yoongi.
"Tapi Fel gue bingung, ini perasaan suka atau perasaan kehilangan aja." balas Yoongi.
"Lo ngerasa nyaman waktu dideket dia? Ada yang lo suka dari diri dia? Misalnya saat dia lagi ngapain gitu." tanya Felicia memastikan.
"Iya, gue nyaman dideket dia walaupun dia sering ganggu gue sekalipun. Gue suka dari dia saat dia senyum, senyumannya tulus. Saat gue lagi buat lagu dan stuck gaada inspirasi, gue coba ingat senyumnya lama-lama inspirasi gue muncul. Bisa dibilang dia itu sumber inspirasi gue."
"Aduh, Yoon. Lo itu ganteng-ganteng tapi bloon, makanya jangan musik aja yang dimengerti tapi hati cewe juga." balas Felicia begitu mendengar pernyataan dari Yoongi.
"Kenapa emang?" tanya Yoongi polos.
"Pake nanya lagi, lo gak sadar juga?" tanya Felicia dan dibalas anggukan oleh Yoongi.
"Lo itu suka sama dia, Yoon. Yaampun,"
"Lo dapet kesimpulan darimana gue bisa suka sama dia?"
"Ya dari perkataan lo barusan juga udah bisa disimpulin lo suka sama dia. Nih ya, dari senyum itu bisa jadi timbul perasaan suka bahkan sayang. Apalagi dia udah jadi sumber inspirasi lo."
"Terus gue harus gimana, Fel?"
"Ya sekarang gantian lah lo perjuangin dia balik. Kejar dia, buat dia sayang sama lo lagi dan bahagia."
"Oke Fel, gue pergi dulu. Thanks atas saran lo." ucap Yoongi lalu pergi meninggalkan Feli sendiri diruang studio musik miliknya.
⚫⚫⚫⚫⚫
Yoongi pergi untuk menemui Aletta, betapa bodohnya ia tidak menyadari perasaannya selama ini. Benar kata Feli, ia hanya mengerti soal musik tapi tidak dengan hati perempuan.
Saat diperjalanan, Yoongi baru ingat dia saja tidak tahu dimana rumah Aletta. Jika mengantar Aletta, ia selalu mengantar sampai perempatan jalan.
Yoongi pun berfikir harus bertanya kepada siapa letak rumah Aletta. Ia teringat, mengapa ia tidak menanyakannya lewat Hoseok. Hoseok kan sahabatnya Aletta juga, lantas ia menepikan motornya kepinggir jalan dan mengirim pesan kepada Hoseok.
Yoongi : Hos, ketemuan di kafe biasa kita nongkrong sekarang.
Hoseok : Oke, kebetulan gue lagi deket daerah situ.
Begitu selesai mengirim pesan kepada Hoseok, Yoongi pun langsung kembali melajukan motornya menuju kafe yang sudah ia tentukan.
Setelah melewati perjalanan lima belas menit, Yoongi pun tiba di kafe tersebut. Begitu masuk Hoseok sudah terlebih dulu sampai.
"Hos." panggil Yoongi begitu sampai.
"Lo sendiri? Gue kira sama yang lain." tanya Hoseok begitu melihat Yoongi.
"Iya, gue sendiri. Gue kesini ada yang pengen gue omongin ke lo."
"Apa?"
Awalnya Yoongi ragu untuk bertanya, ia merasa tidak enak menanyakan Aletta pada Hoseok sahabatnya setelah apa yang ia perbuat kepada Aletta.
"Aletta kemana? Udah dua minggu lebih dia gak masuk sekolah." tanya Yoongi akhirnya.
"Kenapa lo nanyain Aletta?" bukan menjawab Hoseok justru kembali bertanya.
"Gue mau ketemu sama dia, gue mau minta maaf."
"Lo telat, Yoon." balas Hoseok yang membuat Yoongi mengernyit tidak mengerti.
"Telat? Telat kenapa?"
"Aletta udah pergi dari dua minggu yang lalu, itu alasan dia gak pernah lagi masuk sekolah."
"Pergi? Pergi kemana? Jelasin yang jelas, Hos."
"Dia pindah dari kota ini." ucap Hoseok yang mampu membuat Yoongi diam seribu bahasa.
Aletta sudah pergi, mungkin kini melupakannya. Telat, mungkin kini telat baginya untuk memperbaiki semuanya.
Hanya satu kata yang tergambar untuk Yoongi.
Menyesal.
21 Juni 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold
ContoBagaimana jadinya jika Aletta Silvia-si siswi hyperaktif yang selalu membuat suasana kelas gaduh bertemu dengan Min Yoongi, siswa pertukaran pelajar dari Korea yang dingin seperti es dan mempunyai lidah yang tajam. Dari sifatnya saja mereka berdua s...