Aletta pov
Sekarang baru jam enam lewat lima belas menit tetapi aku sudah berada disekolah. Sedangkan kelas baru dimulai pukul setengah delapan. Sungguh sangat tidak seperti aku yang biasanya. Biasanya aku akan datang lima menit sebelum masuk sekolah.
Aku hari ini terlihat lebih bahagia dari biasanya, sampai-sampai disepanjang jalan aku selalu senyum-senyum sendiri membuat semua orang menyangka aku seperti orang yang sudah tidak waras. Pak Sutomo satpam di sekolahku pun ikut dibuat bingung oleh tingkah laku ku di pagi hari ini.
"Pagi pak Sutomo ku. Semangat kerjanya, jangan nyerah ya pak ngadepin kelakuan anak-anak yang suka manjat-manjat tembok kalo telat. Inget pak jangan menyerah kaya lagunya d-masiv,"
"Neng Aletta? Tumben banget neng jam segini udah dateng, terus itu kenapa senyum-senyum terus? Kaya abis dapet togel aja."
"Wah ini mah lebih dari menang togel pak," celetuk ku asal lalu pergi meninggalkan Pak Sutomo yang masih terlihat berpikir.
Sekarang sekolah masih sangat sepi,apalagi kelas ku. Tidak ada orang satu pun didalamnya. Aku orang pertama yang datang kekelas.
Brutt!
Baru saja bokongku mendarat ke kursi, tiba-tiba panggilan alam memanggilku. Lantas aku langsung berjalan dengan sangat cepat ke toilet bahkan aku lari karna kalau tidak seperti itu panggilan alam ini akan keluar dengan secara tidak lazim/okabaikaninijorok/.
⚫⚫⚫
"Uh, lega juga." kataku setelah keluar dari kamar mandi.
Kini aku sudah kembali ke kelas dan sekarang aku melihat pangeran ice ku sudah datang. Seperti biasa, ia kini sedang mendengarkan lagu. Fyi,Yoongi itu suka banget sama musik bahkan waktu itu aku pernah ga sengaja liat buku catatannya dan disitu banyak banget lirik lagu yang dia buat sendiri. Keren kan? hehe.
"Selamat morning cintaku."
Itu adalah kata pertama yang aku keluarkan pagi ini untuk Yoongi.
Ia tidak membalas perkataan ku,mungkin ia tidak dengar karna pakai headset.
"Apaan sih?!" omel dia ketika sebelah headsetnya aku cabut.
"Ini kok cuma instrumen doang? Mau buat lagu ya?" kataku setelah sebelah headset Yoongi aku pasangkan ke telinga ku.
"Bukan urusan lo dan gaperlu kepo." balas Yoongi sarkas lalu menarik sebelah headsetnya yang ada dikupingku secara kasar.
Ya kira-kira seperti itu keseharian ku dengan Yoongi disekolah. Padahal kami sekelas bahkan kami teman sebangku tetapi aku dengannya tidak pernah berbicara banyak layaknya teman sebangku. Apa sebegitunya ia benci padaku?
Dear Yoongi,
Maafkan tingkah laku ku yang sangat menganggumu, mungkin kadang membuatmu sebal. Tapi hanya itu cara yang bisa aku lakukan untuk tetap bisa berbicara denganmu walaupun pasti akan berujung dengan omelan khas kata-kata pedasmu tapi itu tidak akan mengurangi sedikit rasa sayangku padamu. Mungkin kini kau benci padaku, tak apa benci lah diriku jika itu bisa membuat mu lebih bahagia. Anggap saja itu sebagai permintaan maaf secara tidak langsung karna selalu merusak hari tenangmu tetapi, bolehkah aku meminta satu hal padamu? Tolong buka sedikit celah hatimu untukku walau hanya sedikit saja.29 Januari 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold
Short StoryBagaimana jadinya jika Aletta Silvia-si siswi hyperaktif yang selalu membuat suasana kelas gaduh bertemu dengan Min Yoongi, siswa pertukaran pelajar dari Korea yang dingin seperti es dan mempunyai lidah yang tajam. Dari sifatnya saja mereka berdua s...