"Dasar gadis keras kepala, " oceh Daniel sebelum melajukan mobil
Range Rover Sport 3.0 HSE miliknya.💿💿💿
Hidup dalam realita memang tak pernah sesuai dengan ekspetasi
Karena ekspetasi yang menjadi nyata hanyalah sebuah kebetulan
Dan kebetulan yang kedua adalah kesengajaan
Maka kesengajaan yang ketiga adalah sebuah takdir
Dan dunia tak kan pernah menghianati takdir💌💌💌
Author POV
Mobil Range Rover Sport 3.0 HSE berwarna hitam terlihat memasuki sebuah kawasan perumahan elit di Distrik Gangnam. Hanya orang- orang dengan penghasilan tinggi yang mampu membiayai hidup di kawasan elitnya Korea Selatan itu.
Gerbang setinggi lima meter di salah satu rumah besar bergaya Eropa modern yang berlantai dua itu terlihat terbuka secara otomatis saat mobil hitam itu masuk.
Seorang wanita paruh baya keluar dari rumah besar itu.
"Daniel, siapa yang kau bawa? " tanya wanita itu melihat putra bungsunya membawa seorang gadis ke rumah. Ditambah keadaan mereka berdua yang basah kuyup.
"Akan ku jelaskan nanti, Bu! " sahut Daniel tergesa.
"Kau berhutang penjelasan pada ibu nanti, "
Wanita paruh baya itu adalah ibu dari Kang Daniel, Kang Yoon Joo.
Daniel membawa Sejeong ke kamarnya. Merebahkan tubuh dingin Sejeong kemudian sedikit menghangatkannya dengan menggosok- gosokkan telapak tangannya kemudian menempelkan ke pipi Sejeong.
Nyonya Kang yang melihat putranya itu memperlakukan gadis dengan lembut menjadi heran, pasalnya putra bungsunya itu tak pernah sekalipun memperkenalkan seorang gadis apalagi membawa ke rumah. Walaupun Nyonya Kang tahu putra bungsunya itu adalah seorang berandalan tapi tak pernah sekalipun bermain wanita. Dia sangat senang jika putranya yang berandalan itu akhirnya memiliki gadis yang ia cintai, tapi masalahnya dirinya akan sangat marah jika alasan yang diberikan Daniel nanti adalah karena Daniel macam- macam pada gadis ini.
"Bu di mana Bibi Jung? Aku akan memintanya menggantikan pakaian temanku, " ucap Daniel pada ibunya yang berada di samping tempat tidur sedang menatap Sejeong sangat intens. Dalam hatinya Nyonya Kang mengagumi paras cantik Sejeong. Gadis berparas manis itu sudah menarik perhatian Nyonya Kang.
"Ibu saja yang akan menggantikan pakaiannya. Daniel! Kau hutang penjelasan pada ibu, " jawab Nyonya Kang.
"Baiklah bu, nanti ku jelaskan. Sekarang tolong cepat gantikan pakaiannya! "
Daniel keluar dari kamarnya, sambil menunggu ibunya selesai, pria jakung itu mengganti pakaiannya dengan pakaiannya yang santai. Sedangkan Sejeong menggunakan dress selutut dengan lengan panjang milik Nyonya Kang yang sebenarnya akan ia hadiahkan pada keponakannya.
Daniel POV
"Baiklah putraku yang tampan, siapa gadis itu? Kenapa kau membawanya ke rumah? " tanya Nyonya Kang setelah selesai menggantikan pakaian Sejeong.
"Dia temanku bu, tadi dia kehujanan lalu pingsan dan aku membawanya karena tidak tahu di mana rumahnya, "
"Ibu percaya. Tapi kau tidak macam- macam kan pada gadis cantik itu? " hardik ibuku
"Astaga bu, kenapa ibu berpikiran sampai ke sana? "
"Mana ibu tahu bagaimana otak putraku yang brandalan ini, "
Aku mendesah pelan. Bagaimana mungkin ibuku sendiri bisa berfikiran seperti itu pada putranya sendiri. Aku memang mengakui jika aku sangatlah brandalan tapi aku tahu batasannya.
"Sekarang kau tidurlah di kamar ibu, lalu ibu yang akan tidur di kamar mu menemani... siapa namanya? "
"Sejeong, "
"Ya Sejeong. Ibu masih tidak percaya saja padamu, ibu takut jika nanti tiba-tiba kau pergi ke kamarmu dan tidur di sana, " goda ibuku lagi.
💓💓💓
Author POV
Semburat orange terlihat dari ufuk timur yang menyelinap lewat celah- celah gordyn kamar Daniel. Sejeong menggeliat pelan sambil berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk. Matanya perlahan terbuka, tapi seketika matanya melebar menyadari dirinya ada di kamar asing. Mantanya menatap seluruh ruangan ini. Mata hazel Sejeong terlihat fokus saat melihat sebuah figura berisi foto seorang pria yang sangat familier di otaknya.
Kang Daniel, pria tak bertanggung jawab yang membuat dirinya ada di dalam tv. Sejeong melihat seluruh tubuhnya yang sudah diganti pakaiannya membuat Sejeong semakin panik. Berharap yang ia fikirkan tidak benar.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan Nyonya Kang yang membawa nampan berisi makanan. Di belakangnya Daniel tengah menatap Sejeong dingin. Kaos dan jeans hitam memperlihatkan ke-casual-annya
"Sejeong kau sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik? " tanya Nyonya Kang.
Sejeong masih belum bisa mencerna semua ini, otaknya sedang berfikir sangat lambag.
"Sejeong? "
"Oh...A.. Apa? Ma.. Maaf aku, " jawab Sejeong terbata sambil sesekali melihat kearah pakaian yang ia pakai.
Nyonya Kang juga ikut melihat ke arah tatapan mata Sejeong. Wanita paruh baya itu mengerti apa yang dimaksud Sejeong.
"Jangan khawatir, aku yang menggantikan pakianmu. Daniel tidak akan macam- macam padamu. Tadi malam aku yang menemanimu tidur, "
Sejeong menghela nafas lega. Pemikirannya tak seburuk itu.
"Ah terimakasih Nyonya? "
"Panggil saja Bibi Kang atau Bibi Yoonjoo! Aku ibunya Kang Daniel. Daniel tidak macam- macam padamu kan? "
"Ah tidak Bi, "
"Jika besok kau hamil, kau temui bibi ya. Aku akan membuat Daniel menikahimu! "
"Ap... Apa? " kaget Sejeong. Sedangkan Daniel terlihat mulai jengah dengan candaan ibunya yang sangat keterlaluan.
"Aku hanya bercanda sayang, tapi jika kau memang benar-benar mengandung anak putraku datang temui bibi! "
💓💓💓
Sejeong benar-benar berterima kasih pada Daniel dan Nyonya Kang, Sejeong berfikir jika tidak ada Daniel saat itu mungkin saja dirinya sudah berada di keadaan paling buruk selama hidupnya.
"Terima kasih, " ucap Sejeong saat dia berada di Range Rover hitam Daniel.
"Untuk? "
"Jika tidak ada dirimu, dipastikan aku akan berada di titik tersulit dalam hidupku, jadi terima kasih! "
"Apa hanya ucapan terima kasih setelah aku berjasa untuk hidupmu? "
"Lalu kau mau apa? Bagaimana jika aku mentraktirmu hari ini? " tawar Sejeong.
"Apa itu tak terlalu sedikit? Bagaimana jika seharian ini kau menemaniku pergi ke beberapa tempat? "
"Baiklah, " putus Sejeong setelah beberapa menit berfikir. "Tapi aku harus ganti pakaian dulu, antar aku ke rumah! "
"Tidak masalah, tunjukan jalannya! "
To be Continue
Vote and Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Eastern Sky [Completed]
FanfictionMencintainya, seseorang yang datang bersama kisahmu. Seseorang yang terikat dengan bermulainya kehancuranmu. Kau bisa memilih, tetap mencintainya setidaknya kau bahagia, tapi luka masa lalumu itu akan menghalanginya Atau Berhenti mencintainya dan me...