38. The End

337 37 3
                                    

"Aku dijodohkan, "

Daniel terus menatap manik mata Sejeong. Berharap Sejeong dapat percaya bahwa apa yang dikatakannya adalah kejujuran

"Wow, " Sejeong berteriak lumayan keras, ia tak percaya perjodohan memang ada di zaman modern seperti ini, ia fikir perjodohan seperti ini hanya ada di drama.

Daniel menatap tak percaya dengan reaksi Sejeong setelah mendengar dua kata yang menjadi penjelasan. Gadis itu berekspresi seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Ibuku menjodohkanku dengan Kim Sohye, anak temannya. Berkali- kali aku menolak tapi berkali lipat lagi ibuku membujukku-- "

"Dan kau mau? " ucap Sejeong lirih.

"Aku menolaknya, selalu menolaknya. Tapi ibuku mengancam akan meninggalkanku. Kau tahu kan? Sekarang keluargaku tak lagi sama, kakakku sangat sibuk, aku juga sibuk, hanya ada ibuku sekarang, ayahku sudah bersama ibu kandungmu. Kau tau, ini sangat menyakitiku, ibuku dan juga kakakku. Tapi aku berusaha seolah semua tak terjadi, kau tahu dengan baik kan keluargaku sudah hancur, " Daniel menumpahkan perasaan yang ia pendam selama ini. Daniel tak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh. Bahkan ia tak berfikir bahwa apa yang ia katakan barusan telah menohok hati Sejeong-- gadisnya.

Sejeong hanya menunduk dan sesekali melihat Daniel sekilas. Ingin rasanya ia memeluk Daniel. Mengatakan bahwa semuanya baik- baik saja. Tapi apa ia tak egois, saat harus mengatakan semuanya baik- baik saja, padahal keadaan mengatakan sebaliknya, dan dirinyalah penyebab semua ini terjadi.

"Katakan semuanya padaku, Niel. Berteriaklah di hadapanku! Lepaskan emosimu, keluarkan bebanmu, luapkan semuanya! Aku akan mendengarkanmu! "

"Maafkan aku Sejeong, mungkin aku egois karena tetap mempertahankanmu tanpa memberi keputusan, padahal di sisi lain aku bertunangan dengan orang lain. Tapi sungguh, aku tak rela melepaskanmu. Beberapa hari ini aku menyibukkan diri, agar aku tak perlu bertemu ibukku. Aku tak ingin membahas apapun pada ibuku, tapi tiba- tiba ibuku datang, memaksaku bertunangan dengan Sohye, maaf Sejeong maafkan aku. Aku tak ingin ibuku pergi, aku hanya punya ibu, ayahku pergi ini menyakitkan, aku bahkan tak pernah membayangkan jika ayahku akan selingkuh dan menghancurkan keluarga kami, "
Sungguh, Daniel yang dilihat Sejeong saat ini bukan Daniel yang biasanya. Daniel lebih rapuh, ia bahkan menangis di hadapan Sejeong.

"Niel, maaf! Maafkan aku! Aku egois, aku tak seharusnya mengatakan semuanya padamu! Kau hanya ingin membahagiakan ibumu, aku-- " Sejeong tercekat, ia tak bisa menelan salivanya, semuanya terasa menyesakkan. "Aku mungkin tak bisa melupakanmu dengan cepat, tapi-- aku akan melepasmu, "

Sejeong menangis, ia memeluk Daniel. Mencengkram erat jas hitam Daniel, menempatkan kepalanya di dada bidang Daniel. Daniel membalas pelukan Sejeong, ia tak sanggup melepas Sejeong. Mungkin ini adalah pelukan terakhir mereka. Melepas seseorang, disaat sayang- sayangnya adalah hal yang paling menyakitkan. Taman ini menjadi saksi tentang sebuah cinta yang mungkin akan hancur.















"Kau tak perlu melepasnya, Niel" suara seseorang membuat Daniel dan Sejeong melepas pelukannya.

"Sohye, " kaget Sejeong. "Ini tidak seperti yang kau fikirkan, " Sejeong tidak ingin Sohye salah faham. Ayolah bagaimana perasaan kalian saat tunangan kalian berpelukan dengan orang lain yang sangat dicintai.

Sohye menggeleng, ia tersenyum.
"Tidak Sejeong, kalian harus bersama, "

Sohye mendekat ke arah Daniel dan Sejeong. Ia melepaskan cincin perak yang sebelumnya melingkar di jari manisnya-- cincin pertunangan Daniel dan Sohye.

Love In Eastern Sky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang