Cinta yang kembali
Daniel tak pernah mengira jika dia bisa melihat Sejeong lagi, walaupun tidak dalam ikatan. Daniel tetap bahagia, satu tahun terakhir ini dia uring uringan karena Sejeong, dan sekarang cintanya yang pernah hilang sedang berjalan di sampingnya. Yap, setelah Sejeong bertemu dengan Daniel dan Woosung mereka membicarakan banyak hal. Awalnya Sejeong dan Daniel sama sama canggung, oh ayolah! Bertemu mantan nggak canggung? Mantan terindah lagi. Ok gini, sebenarnya orientasi mantan terindah pasti akan mengacu pada satu kalimat yang terlalu menjudge "Yang terindah tidak akan pernah menjadi mantan, " kayaknya itu terlalu menjudge.
Pemberian momok mantan terindah adalah, ketika seseorang yang mempunyai mantan yang selalu dikenang, entah karena baik, cantik atau mungkin segalanya. So?
"Kau tidak banyak berubah, mungkin hanya umurmu saja yang tambah satu tahun, " ucap Daniel sambil melirik Sejeong intens.
Daniel menyadari, Sejeong memang tak berubah, dia masih cantik seperti dulu, lucu dan ngangenin.
"Aku pergi bukan untuk berubah, Niel, "
Daniel terkekeh, benar juga. Kenapa dia selalu menjadi seperti orang bodoh tiap kali berdekatan dengan Sejeong, bawaannya salah tingkah terus. Kalian pasti juga kan? Apalagi kalo sama gebetan, merah tuh merah pipi, terus nggak berhenti senyum kayak orang gila.
"Kau yang banyak berubah, sadar tidak? "
Daniel menyerit bingung. Yang mananya yang berubah? Wajah? Tetap tampan seperti biasa? Bahunya masih 60 cm juga.
"Berubah? Bagian mana yang berubah? " Daniel menaikan kedua alisnya.
Sejeong berkilah tersenyum, ya Tuhan dia salting lagi.
"Dulu kau masih anak kuliahan bau kencur, yang masih minta uang jajan orang tua, sekarang? Uangmu pasti banyak, " tatapan mata Sejeong berbinar.Daniel diam, kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku menarik kata kataku tentang kau yang tak berubah. Ternyata kau berubah juga. Dulu aku hanya menraktirmu makanan dikawasan kaki lima saja sudah senang. Tapi mungkin saja sekarang, kau baru mau ku kencani saat aku mengajakmu pergi ke restoran bintang sebelas, "
"Aku sudah tambah umur, tambah matre juga, " sahut Sejeong ngawur. "Memang kau mau berkencan dengan gadis matre sepertiku? "
"Nanti aku bangkrut, jadi tidak usah, "
Sejeong menatap tajam tak percaya, ia baru saja ditolak? Astaga? Lupa apa? Dulu Daniel yang mengejar kejar nya.
"Jadi aku ditolak? Ya sudah aku pulang saja. Ayahku pasti mau memberikan Baekhyun untukku," Sejeong berjalan menjauhi Daniel.Tapi langkahnya terhenti saat sebuah tangan yang ia yakini milik Daniel melingkar di pergelangan tangannya. "Marah? Kalau minta Baekhyun aku tidak akan kasih, meskipun aku mampu membeli agensynya, tapi kalo kau minta roket akan kuberikan, apalagi minta di lamar, dan mau menjadi
istriku, "Blushhh
Merah sudah itu pipi, mirip tomat busuk. Apa Daniel baru saja melamarnya, nggak ada romantisnya sama sekali.
"Bercanda jangan keterlaluan, bagaimana jika aku salah faham?"
Daniel menatap tajam manik Sejeong. "Apa aku terlihat bercanda? "
•
•
•
Bagaimanakah keadaan Sejeong saat ini? Tak terduga, ia seperti orang gila. Sejak pulangnya tadi sore, Sejeong tak henti- hentinya tersenyum, terlihat tersenyum tanpa sebab, tapi sebenarnya ia tersenyum karena mengingat setiap kata yang diucapkan Daniel padanya. Padahal sejak lama ia berusaha mengubur bahkan membuang jauh Daniel dari hatinya, tapi sayang, hatinya terlalu rampuh untuk melakukan hal besar seperti : melupakan disaat sayang- sayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Eastern Sky [Completed]
FanfictionMencintainya, seseorang yang datang bersama kisahmu. Seseorang yang terikat dengan bermulainya kehancuranmu. Kau bisa memilih, tetap mencintainya setidaknya kau bahagia, tapi luka masa lalumu itu akan menghalanginya Atau Berhenti mencintainya dan me...