"Aku akan datang, "
💿💿💿
Jika sang fajar tetap bersinar walaupun telambat karena mega kelabu, maka aku akan selalu tepat waktu berada di sampingmu. Tak peduli seperti apa kau menganggapku
💌💌💌
Author POV
Sore ini Sejeong berencana menemui ibunya di 'Restoran JEONGJOON' restoran kecil milik keluarga Sejeong yang sudah dikelola dirinya dan neneknya selama beberapa tahun belakangan ini. Restoran ini adalah restoran yang dibangun Sejeong dan neneknya dari tabungan neneknya dn penghasilan sewa apartement yang membuat Sejeong, neneknya dan Hyunjoon bisa mencukupi kebutuhan hidup. Selain restoran, sebelumnya ayah Sejeong sudah membangun sekitar empat apartement di kawasan Myeongdong yang sekarang ini disewakan untuk membiayai kehidupan Sejeong, nenek dan Hyunjoon.
Sejeong bersiap, gadis itu memakai baju casual seperti biasanya. Sejeong tidak tahu apa yang akan dikatakan ibunya, ibunya hanya bilang akan bicara serius. Mereka tidak pernah bicara di rumah, karena ibunya tak lagi tinggal bersama Sejeong, Sejeong tak tahu di mana ibunya berada sekarang, mungkin hanya beberapa kali ibunya mengunjungi rumah hanya untuk melihat keadaan Hyunjoon, itu saja karena permintaan Sejeong. Gadis itu benar-benar tak mau tahu lagi mengenai ibunya dan juga kabar ayahnya. Sejeong menutup diri pada semua yang berhubungan dengan kedua orang tuanya. Jadi gadis itu tidak akan memaksa ibunya lagi untuk lebih sering memperhatikannya dan adiknya apalagi setelah sepeninggal neneknya.
"Ibu?" ucap Sejeong ketika dirinya melihat ibunya duduk di meja dekat jendela besar yang menampilkan pemandangan dari lantai dua. Sejeong memang selalu bersikap dan berbicara formal pada ibunya setelah beberapa tahun yang lalu. Bahkan dia mengatakan 'saya' untuk menyebut dirinya. Sejeong hanya akan berkata non formal jika bersama adiknya saja.
"Duduklah!"
"Ada apa bu? Tumben sekali mengajak bertemu, padahal untuk menelphone saja hanya bisa satu tahun sekali," sinis Sejeong.
"Aku ingin membicarakan sesuatu, " ucap "Kau tahu kan apartemnt yang kau kelola sekarang, milik ayahmu?"
"Saya tahu, kenapa? Apa anda ingin mengambilnya? Anda bisa mengambilnya! Saya tak peduli jika saya harus miskin karena anda mengambilnya,"
Apartement yang dimaksud Nyonya Sooji adalah empat dari tujuh apartemen yang dikelola Sejeong, dan tiga apartemen itu dibeli menggunakan hasil uang sewa dan tabungannya yang digunakan untuk membeli apartement.
"Kurasa aku tak perlu menjelaskan apapun untuk itu, kau sudah tahu apa maksudku,"
"Tentu saja, apa yang tidak saya tahu tentang anda ataupun mantan suami anda!" sinis Sejeong.
Sejeong memang gadis pendiam, tapi dia bisa menjadi orang jahat jika jiwa lain dalam dirinya muncul.
💓💓💓
Daniel POV
Aku memutuskan bersantai sejenak dari beban hidupku, pekerjaan magangku di kantor ayah, kuliahku dan hidupku yang sesikit terbengkalai. Mungkin dengan berjalan- jalan di sekitar taman kota akan membuatku lebih baik.
Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 20.15, ini sudah malam dan yang pasti hujan sudah turun, aku memutuskan untuk pulang agar aku bisa istirahat. Membayangkan tidur di kasur empuk king size ku, menghangatkan tubuhku dengan coklat panas sambil menonton film, kurasa tak buruk. Aku berjalan melewati tengah taman, tepat saat itu mataku menyipit melihat seorang gadis sedang duduk di salah satu bangku taman. Kedua telapak tangan ia gunakan untuk menutupi wajahnya, sesekali terlihat bahunya naik turun, dia terlihat menangis. Kurasa gadis itu memilih waktu yang pas, orang tak akan mendengar tangisannya jika dia menangis di antara hujan. Aku memutuskan untuk menghampiri gadis itu, aku duduk di samping tubuh dinginnya. Badanya menggigil, kulit tangannya terlihat semakin putih, gadis itu benar-benar dalam keadaan buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Eastern Sky [Completed]
FanfictionMencintainya, seseorang yang datang bersama kisahmu. Seseorang yang terikat dengan bermulainya kehancuranmu. Kau bisa memilih, tetap mencintainya setidaknya kau bahagia, tapi luka masa lalumu itu akan menghalanginya Atau Berhenti mencintainya dan me...