Sebuah luka memang selalu memberi alasan seseorang untuk terus bertahan di masa lalu dan mendiamkan sebuah masa depan.
Tapi sebuah harapan tak kan pernah membiarkan seseorang terus membuka masa lalu hanya untuk menyesalinya, dan sebuah harapan akan membantu seseorang untuk menjalani sebuah masa depan dengan masa lalu sebagai pengalaman.
💌💌💌
Author POV
Sang surya sudah menunjukkan cahayanya sejak beberapa jam yang lalu, tapi seorang gadis cantik berwajah oriental Korea itu masih sibuk berada di bawah selimut tebalnya. Dering jam weker yang sejak lima menit yang lalu berbunyi tak mengganggunya sedikit pun, gadis itu seolah menulikan diri.
Brukkk
Tangan gadis itu menyenggol jam wekker yang ada di atas nakas sampai jatuh, entah disengaja atau tidak yang pasti pengganggu tidur gadis itu sudah tidak ada lagi. Sampai selimut tebal yang menutupi tubuh gadis itu terbuka, matanya membelalak kaget saat retinanya menyesuaikan sebuah bayangan yang terbentuk, jam wekker miliknya sudah menunjukkan pukul sembilan lebih tujuh belas menit. Tubuhnya refleks beranjak dari tempat tidur bergambar kotak- kotak yang berwarna biru, berjalan menuju kamar mandi rumahnya. Kegitan pagi ini dimulai dengan sedikit keluhan kecil yang keluar dari mulut gadis itu.
Namanya Kim Se Jeong
Gadis berwajah manis itu terlihat tomboy dengan rambut yang di gulung ke atas, atasan kemeja biru polos dengan lengan yang digulung sampai sebatas siku, jeans panjang dengan lipatan di ujung sehingga menampilkan kaki bawahnya sampai bagian atas mata kaki, sepatu hitam berlogo centang, dan gitar yang berada di punggungnya. Kaki jenjang Sejeong melangkah keluar dari rumah sederhana yang sudah ditinggalinya bersama adik laki-laki dan neneknya selama lebih dari delapan belas tahun. Langkah kaki Sejeong terhenti tepat di teras depan rumahnya. Mata gadis itu meneliti setiap sisi halaman rumahnya, masih sama seperti dulu, bunga warna-warni berbagai jenis memang sengaja ditanam oleh ibunya di setiap pinggir pagar, air kolam ikan di samping kanan halaman terlihat jernih, menandakan pemilik kolam ikan itu sering membersihkannya. Sejeong melamun, dirinya terdiam beberapa saat, pikirannya selalu mengulang kejadian beberapa tahun yang lalu. Sampai Sejeong tersadar dari lamunanya, ia kembali melangkahkan kakinya keluar dari area halaman.
Tangan gadis berparas cantik itu bergerak mengambil earphone yang terpasang dengan ponselnya dari dalam tas srempang bergambar menara Eiffel Prancis. Lalu memutar lagu 'Growl' milik Sooho CS.
Sejeong berjalan santai di sepanjang jalan ke arah halte bus.Halte bus itu sepi hanya ada dua orang saja yang ada di sana. Sepasang anak SMA yang mungkin berpacaran dan akan berangkat bersama. Sejeong sedikit canggung melihat pemandangan di depannya, mengingat dirinya yang sampai sekarang tidak pernah terlihat pergi berdua bersama seorang pria. Pasalanya bahkan untuk berpacaran sampai berangkat bersama, dirinya saja hanya memilikki beberapa teman pria. Bukan karena dirinya yang tak laku, tetapi karena dirinya lah yang selalu menutup diri. Menurutnya memilikki hubungan spesial dengan seorang pria tanpa ikatan pernikahan adalah hal yang tak berfaedah. Akan jauh lebih baik jika dirinya tetap fokus pada masa depan.
Hampir lima menit berlalu, tapi bus tak juga sampai, 'Menunggu' adalah salah satu hal yang dibenci Sejeong dan mungkin sebagian besar orang di dunia.
Sampai mata Sejeong refleks menajamkan penglihatannya pada seorang gadis yang memakai dress casual selutut dengan mengucir rambutnya menjadi satu." Sejeong! " teriak gadis berdress dari kejauhan memanggil nama Sejeong sambil menggerak- gerakan tangannya di udara.
Sejeong yang merasa namanya dipanggil lebih memilih diam dan membiarkan gadis dikejauhan itu menghampiri dirinya sambil berlari kecil.
" Dasar kau, aku sudah memanggilmu dan kau diam saja, menyebalkan, " omel gadis itu, saat dia sudah berada di dekat Sejeong.
" Ehh kau Yoojung! Maaf aku sengaja pura- pura tidak mendengarmu! " jawab Sejeong santai.
Choi Yoo Jung, gadis keturunan Korea asli itu adalah sahabat Sejeong. Mereka sudah bersahabat sejak tiga tahun yang lalu. Yoojung adalah gadis yang selalu ceria, dapat mengimbangi Sejeong yang kadang bisa menjadi gadis introvet dan ekstrovet. Kadang Yoojung berfikir mengenai apa yang dipikirkan Tuhan saat menciptakan seorang Kim Se Jeong? Apakah Tuhan membayangkan seekor bunglon bertabur gula?
" Kau sangat menyebalkan, "
" Memang! "
Yoojung diam, pipinya menggembung, bibirnya mengkrucut, gadis itu marah. Kadang Sejeong memang keteraluan saat bercanda, tapi sungguh dirinya tidak sedang ingin bercanda saat ini.
" Kau marah? Maafkan aku! " ucap Sejeonh saat tersadar jika sahabatnya itu pura- pura marah.
" Ok, tidak masalah! " jawab Yoojung kembali sumringah.
Tanpa Sejeong sadari, ternyata sejak tadi Yoojung terus melihat seorang gadis dan seorang pria yang berada di samping mereka. Otaknya terus berfikir dengan keras, bagaimana dua orang remaja yang masih bersekolah masih sempat sempatnya berpacaran di halte umum. Apa mereka tidak kasihan dengan jomblo- jomblo seperti dirinya dan Sejeong.
" Aku iri melihat mereka, rasanya sangat menyesakkan. Aku jadi ingat pada Woojin, " ucap Yoojung memelas.
" Kenapa kau tolak saat Woojin mengajakmu balikan? Kau tahu Dia malah menjadi seorang A.R.M.Y setelah putus denganmu, "
" Entahlah, saat itu aku sedang tidak menyukai Woojin, kau tahu kan aku hanya menyukai Woojin saat rambutnya berwarna hitam dan bukan blonde? "
" Kau itu ada- ada saja, "
Flashback Off
Tiga hari yang lalu adalah tepat dua bulan Yoojung putus dengan Woojin setelah hampir satu tahun berpacaran. Sebelum putus Woojin sempat bercerita pada Sejeong jika dirinya tidak suka jika Yoojung selalu menceritakan tentang kegilaanya karena V BTS. Woojin memang bukan seorang fan dari boy group ataupun girl group manapun. Woojin memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan Yoojung sebelum kegilaan Yoojung sampai pada dirinya. Dan parahnya Woojin memutuskan Yoojung pada tanggal 14 April. Tapi sungguh Woojin tak sengaja melakukan itu, Woojin tidak ingat jika tanggal 14 April adalah tanggal jadian mereka yang juga harusnya menjadi hari anniversary mereka yang ke satu tahun. Saat Woojin menyadari ada yang janggal dengan tanggal itu, dirinya benar- benar menyesal. Yoojung pasti benar- benar marah padanya. Dan malamnya Woojin memutuskan untuk menghubungi Yoojung lewat WhatsApp.
SiMantanTakTahuDiri
Yoojung...ChoiYooJung
Ada apa?😒SiMantanTakTahuDiri
Kau marah padaku karena aku memutuskanmu di tanggal harusnya kita merayakan anniversary yang ke satu tahun?ChoiYooJung
Aku tidak marah, untuk apa aku marah karena kau memutuskanku dihari itu? Kau memang berniat kan, agar kau tak terlihat terlalu lama mengencani seorang wanita. Agar cap playboy mu itu tak hilang.SiMantanTakTahuDiri
Playboy? Maksudmu?ChoiYooJung
Iya kau playboy. Dalam sejarah seorang playboy tak kan pernah mengencani wanita sampai lebih dari satu tahun.SiMantanTakTahuDiri
Bukan begitu, aku benar benar lupa jika 14 April adalah tanggal jadian kita. Karena seingatku tanggal jadian kita 21 Agustus.ChoiYooJung
21 Agustus. Itu tanggal jadianmu sama siapa?😏To be continue
Vote and Comment
![](https://img.wattpad.com/cover/135372136-288-k632656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Eastern Sky [Completed]
FanfictionMencintainya, seseorang yang datang bersama kisahmu. Seseorang yang terikat dengan bermulainya kehancuranmu. Kau bisa memilih, tetap mencintainya setidaknya kau bahagia, tapi luka masa lalumu itu akan menghalanginya Atau Berhenti mencintainya dan me...