33

214 30 1
                                    

Ketika dia berada di depan mata
Namun sulit digapai karena batasan


Bolehkan Sejeong berteriak sekarang? Rasanya seperti dihujani kelopak bunga bahkan mungkin lebih baik dari itu. Di iris matanya terpapang sebuah pahatan Tuhan yang hampir sempurna, seorang pria yang selalu singgah di hatinya, seorang pria yang selalu membuatnya tersipu, dulu. Daniel, Sejeong sangat merindukan pria itu, lebih dari ia merindukan Yoojung, jangan katakan pada Yoojung!

Kang Daniel, dalam balutan jas kebesarannya, dengan celana jeans dongker. Pria itu tampak lebih tampan dari terakhir kali Sejeong melihatnya.

Dulu, saat Sejeong masih memilikki hubungan dengan pria itu, Sejeong bebas melakukan apapun. Tapi sekarang? Mungkin saja pria itu sudah ada yang punya. Sejeong harus menahan dirinya untuk tidak menghampiri-- kemudian memeluk Daniel. Cukup menatapnya dari jarak 15 meter saja.

Entah Sejeong harus senang atau malah susah, niatannya menemui sang ayah malah membuatnya menemui sang mantan yang terkenang.

Sejeong memberanikan dirinya mendekati meja di mana ayahnya dan mantanya duduk. Rasa gugup dan ragu menyelimuti tiap inchi tubuh Sejeong.


"Ayah... "

Cukup satu kata yang bisa membuat seorang Daniel yang sedang fokus pada berkasnya, mendadak kaku seperti es. Tentu saja suara itu sangat dikenal Daniel. Pria itu mendongak, mendapati gadis yang terakhir kali kepergianya membuat dirinya uring- uringan.

"Kim Se Jeong, " lirih Daniel, sangat lirih. Ia tak bisa berkata- kata.

Tubuhnya hampir saja bergerak merengkuh Sejeong, jika saja Daniel tak segera mengontrol perasaannya.

Seketika hening.

"Jadi...? "

"Oh ya, Daniel. Kenalkan dia putriku. Kim Se Jeong, dia baru saja pindah ke Seoul, " ucap Woosung.

Sejeong mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Daniel dengan posisi mata Daniel masih fokus menatap Sejeong. "Namaku Kim Se Jeong, "

"Daniel. Kang Daniel, " balas Daniel, tak berniat melepas uluran tangan Sejeong.

Ehmmmm

Woosung berdeham untuk melepas kecanggungan yang ada.

"Long time no see you, "

Senyuman simpul terbit di bibir Sejeong, membuat Daniel tanpa sadar juga ikut tersenyum.

"Yes, long time no see you. Bagaimana kabarmu? " tanya Sejeong sambil duduk di bangkunya yang bersisisan dengan Daniel.

"Oh ya, ayah harus ke kamar mandi dulu. Kau tak perlu ikut Sejeong, " ucap Woosung hampir saja membuat Sejeong tersedak.

"Memang kapan aku mengekori ayah ke kamar mandi? " kesal Sejeong.

Woosung tertawa kemudian pergi meninggalkan Sejeong dan Daniel, berdua. Hanya berdua dalam keadaan sedikit sepi. Karena memang restoran ini sedang sepi.

"Jadi kuulangi, bagaimana kabarmu? Lama tak bertemu, "

Daniel mengambil nafas kemudian membuangnya pelan "Kau mungkin bisa menebaknya, aku sangat berterimakasih padamu, "

Love In Eastern Sky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang