27

211 36 9
                                    

Yah, bentar lagi nih cerita selesai
Author langsung masuk ke klimaks, dan anti klimaksnya dikit. Jadi mungkin nggak sampai 50 part.

"Jalankan prosedurmu, lakukan tugasmu! " putus Sejeong.

Kau tak pernah berubah, kau tidak bisa memahami hatimu, walaupun hatimu berusaha mengkode

• • •

Back Song : If Only (Sejeong)

Tangan lentik Sejeong bergerak mengscroll layar ponselnya. Sesekali ekspresi gusar terlihat dari wajah Sejeong. Sampai hembusan nafas pasrah terdengar, tangis Sejeong pecah.

"Apa yang harus ku lakukan? " ucap Sejeong lirih. "Tuhan, apa yang harus kulakukan? "

Sejeong terus menatap layar ponselnya. Menampilakan seorang pria tengah baya yang terlihat berwibawa dengan setelan jas nya dan keluarganya.

Ponsel Sejeong berbunyi, panggilan masuk dari Nyonya Sooji terpampang di layar ponsel. Tanpa berfikir panjang seperti biasanya, Sejong langsung menerima panggilan itu.

"Hallo, " ucap Sejeong dengan nada serak menyapa Nyonya Sooji. Harusnya di saat seperti ini ibunya ada di sini, memeluknya, menemaninya, mengahapus air matanya, harusnya ibunya ada di sini. Tapi apa Sejeong harus tidur dulu sebelum semuanya itu terjadi? Dan ketika terbangun Sejeong harus melupakan angan- angannya? Bullshit.

"Hallo, Sejeong bisa kita bertemu? Ada yang ingin aku bicarakan, "

'Bisakah kau menanyakan kabarku meskipun hanya sekali? Tak bisakah kau melihatku sebagai putrimu? Apa aku harus selalu hidup dengan angan- angan yang akan terbang sewaktu- waktu?' batin Sejeong berteriak.

"Di mana? "

"Di rumahku, sopirku sudah menjemputmu, sekarang keluarlah. Sebenarnya mau tidak mau kau harus menurutiku, "

"Kenapa kau tidak membunuhku sekalian, kurasa kau akan lebih puas jika aku enyah dari hadapanmu, " ketus Sejeong kemudian mematikan panggilannya secara sepihak.

Sejeong bangkit kemudian mengambil tas srempangnya. Keluar dari rumahnya. Mata Sejeong menatap sendu saat melihat rumahnya dari luar. Fikiranya terbayang pada suasana rumahnya beberapa tahun yang lalu ketika hidupnya tak serumit ini. Rasanya Sejeong ingin kembali di masa kecilnya, ketika ia hanya menangis karena terjatuh, atau ia tak ingin lahir ke dunia ini.

Menghapus segala lukanya, itu yang bisa Sejeong lakukan. Suara seseorang mengintrupsi Sejong.

"Maaf nona, bisa kita berangkat?"

Sejeong mengangguk.

• • •

KuDaniel
Hai? Di mana?

Love In Eastern Sky [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang