" Ren...."
"Hmm.."
"Ren..."
"Hmm."
"Kareeen..."
"Apa sih jee?" Kata karen mendongak menghadap jena, setelah sekian lama menunduk menghitung uang pengumpulan dana duka hari ini
"Nggak liat apa gue lagi sibuk, bantuin kek, bawel mulu" lanjutnya
"Ya elaah, bu bendahara judes amat. Gue mau ngomong" kata jena, lalu mengambil tumpukan uang 2000 an.
"Ngomong nya entar aja, sekarang bantuin gue ngitung dulu" lanjut karen lagi, masih fokus menghitung uangnya
"Ck, bendahara kan ada 2, tapi tiap hari minta bantuan gue mulu" sergah jena dengan wajah cemberut nya, karen menatap nya sinis
"Percuma minta tolong si broto, bukannya bantuin, uangnya malah buat kapal2an" sahut karen
"Ya udah ganti bendahara gitu, lapor ke ketua kelas dong" tambah jena lagi
"Kalo nggak ikhlas ga usah bantuin, sana" kata karen skarktisk, jena sadar dengan sahabatnya satu ini, judesnya nggak ketulungan
"Elah, judes amat sih mbak, mau pms mau enggak tetep aja ya judes" kata jena yang masih menggepit uang 5 ribuan berjumlah 50 ribu itu.
"Tapi heran, judes gini banyak yang naksir" karen yang mendengar nya tersenyum miring
"Pesona karen kan nggak bisa dibantah, ya kan?" Katanya lalu terbahak, jena hanya mendengus geli
Setelah menghitung dana duka tersebut, jena dan karen pergi ke ruang osis, untuk memberikan hasil dana duka yang sudah terkumpul dari kelasnya.
Hari ini tidak sengaja free klas, kabar duka dari salah satu guru di SMA Garuda, meninggal hari ini, jadi sangat di sayangkan semua guru harus nyelawat di rumahnya.
Perjalanan dari kelasnya XI IPA 3 ke ruang osis lumayan jauh, melewati gedung kelas X, melewati Lapangan basket dan Masjid Al Fatah (masjid sma garuda). Belum lagi nanti lewat depan kantin utama, yang biasanya diisi anak2 cowok entah itu kelas XI atau XII. Tidak tau kenapa anak cowok (yang nakal) specially suka nongkrong di jam segini, jam 9 pagi. Padahal kan jam istirahat sebentar lagi. Meskipun ada free class, tapi anak2 SMA GARUDA dilarang keluar kelas kecuali ada keperluan yang memang penting.
Karen paliing benci lewat situ, karena apa, lihat sendiri lah
"Loh Karen, sini duduk sama abang" kata salah satu cowok yang sedang duduk di pinggir sambil memegang tahu isi. Keliatan cowok itu dari kelas XII dilihat dari badge nya
"Jangan ren, sini sama aa' aja" kata temannya sebelah
"Karen, kemana? Dianterin ya?" Kata seorang lagi yang duduk di pojokan sambil menepuk bangku di sampingnya
"Karen jangan cuek-cuek dong, lirik abang dikit kenapa" lanjutnya
Karen hanya mendengus malas, dan tatapannya masih lurus ke depan, sedangkan jena? Menahan tawanya, sambil memegang perutnya. Dasar sahabat biadab!!!
Karenia Miranda Jasmin
Sejak pertama kali masuk SMA ini sudah menjadi pusat perhatian hampir seluruh kaum ada di sini, apalagi waktu mos dia dinobatkan menjadi the queen of MOS pada saat itu, ditambah sekarang dia menjadi ketua ekskul tari, bisa dibayangkan bukan?
"Karen sini, duduk bareng abang " kata jena masih menahan tawa
"Jena belum pernah di teriakin pake toa masjid Al Fatah kan? Mau coba? " Tanya karen sadis
"Ampun kanjeng" kata jena sambil menaruh kedua tangannya didepan dada, karen hanya memandang nya malas
Siapa sih yang tidak kenal karen, cantik, tajir melintir, berprestasi pula. Kedua orangtuanya seorang anggota dewan, bisa dibayangkan betapa sibuknya dia. Kakaknya kuliah di fakultas hukum di London. Tapi jarang yang mengetahui kalau dia punya kakak, karena kakakny itu sudah lama tidak berkunjung ke Indonesia. Jomblo pula. Sayang nya itu, judes nya nggak ketulungan
"Makannya punya pacar" kata jena lagi
"Ribet" kata karen singkat, masih fokus dengan jalannya menuju ruang osis
"Pilih bara apa raga?" Tanya jena sambil tersenyum dan menaik turunkan alisnya.
Karen seketika berhenti berjalan, berbalik menghadap jena yang ada disampingnya yang masih menatapnya dengan menggodanya.
"Mau gue jawab?" Tanya karen dengan nada serius. Jena mengangguk antusias
"Push up dulu sana 1000X" kata karen akhirnya dan melnggang pergi meninggalkan jena yang masih cengo dengan jawaban sahabat nya itu
Masih belajar nulis wattpad niii
Vote yaaaMiarusda
15 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Novela JuvenilBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...