Lapangan basket yang terletak antara 3 gedung yang melingkar. Gedung kelas X, XI, XII saat ini sedang ricuh, disalah satu gedung, tepatnya gedung kelas XI sudah tertempel 2 spanduk, dengan tulisan I love You dan would you be my girlfriend.
Okey, usut punya usut ini adalah rencana dari Deva, kapten basket SMA Garuda. Untuk yang kesekian kalinya, seorang cowok menembak Karen ditengah lapangan dan ditengah keramaian seperti ini.
Dulu Roni, Wakil ketua osis, terus Dendi anak basket juga, lalu Andre ketua ekskul karate, sekarang Deva si kapten basket yang ganteng nya bikin cewek yang melihatnya langsung pingsan. Bisa dibayangkan seberapa terkenal nya seorang Karen. Baru saja 3 bulan kemaren Andre menembak nya sambil menyanyi just the way you are diiringi gitar nya ditengah lapangan, terus ditolak sama karen ditengah lapangan juga. Bisa dibayangkan seberapa malunya. Dan sekarang terulang lagi untuk ke 4x nya.
"KARENIA MIRANDA JASMINE......."
teriak deva menggunakan toa yang dipegang nya. Disampingnya ada 3 orang cowok yang bernama dafa, alif dan reno yang diduga teman seperjuangan nya itu."PLISS JADI CEWEK GUEE"
Lanjut deva, seketika sorakan terdengar dari pinggir lapangan, dari gedung-gedung yang mengapit lapangan itu.Wuuuuuuuuuu
"Lagi nih, si karen lagi, gilaa"
"Gue juga mau kali kayak karen"
"Ngaca hoi, muka kayak celengan ayam gitu"
"Iih karen beruntung banget sih, banyak yang naksir, ganteng-ganteng lagi"
Seperti itu lah kata beberapa anak, berbisik- bisik di gedung pinggir lapangan
Sedangkan didalam kelas, karen sedang sibuk menyalin catatan pak wakid, guru matematika kocaknya SMA Garuda itu. Nampaknya karen belum menyadari apa yang sedang terjadi, dilihat dari sikapnya yang masih tenang dan anteng
"Eh keran.." kata raga yang baru saja masuk kedalam kelas sambil membawa tumpuk an LKS dan Bara yang ada sampingnya membawa lembaran entah apa itu. Karen seketika berhenti menulis dan mendongak menatap kedua orang pengganggu itu, tidak bisakah dia hidup tenang di kelas ini?
"Nama gue karen bukan keran" kata karen lalu melanjutkan menulis cantiknya tanpa memperdulikan raga dan bara
"Iyee ah gitu aja ngambek" lanjut raga lagi sambil mencolek dagu karen dan langsung di tepis oleh karen
"Nih, ini ntar lu nagih in anak2 ya suruh bayar" kata bara yang ada disampingnya sambil menyerahkan lembaran yang ada ditangannya
Karen langsung mendongak menatap mereka berdua bergantian
"Kalian berdua nyadar nggak?" Lanjut karen sambil mengambil lemabaran yang diberikan oleh bara"Apaan?" Tanya bara menaikan alisnya dan menyilangkan kedua tangannya didada, sedangkan raga hanya menatap karen penuh ingin tau
"Yang susah di mintain bayar buku itu kalian berdua, nyadar nggak?" Kata karen santai penuh penekanan, bara dan raga hanya meringis
"Ketawa lagi, gayanya jadi ketua sama wakil, tapi bayarnya nya paling akhir" lanjutnya"Heh ren, ketua kelas itu harus memberikan contoh yang baik" belum sempat menyelesaikan kata-katanya sudah dipotong dulu oleh karen
"Bagian contoh yang baik itu yang mana? Bisa dijelaskan" tanya karen, belum sempat dijawab oleh karen, jena, dina dan wulan masuj kedalam kelas dengan hebohnya dengan napas tersengal-sengal.
"Ren...." Kata jena masih dengan nafas setengah- setengah
"Apaan sih jen? Nafas dulu kali" kata karen sambil menyodorkan minuman air mineral nya, jena mengambil dan menenggaknya.
"Jenong ngapain sih, heboh banget lu" kata bara, jena seketika melirik sinis pada bara
"Reen, ayo kelapangan, deva nembak lo" kata wulan,
1
2
3
4
Karen, raga, bara diam mencerna kata2 yang baru saja dikatakan oleh wulan, saking kagetnya saja raga sampai menjatuhkan 40 lks yang masih dipegangnya
"Deva? Kapten basket?" Tanga karen memastikan sambik mengkerutkan kedua alisnya, dan dijawab anggukan oleh jena, dina dan wulan
Prook....
Prookkk...
Prokk....
Suara tepuk tangan raga dan bara memenuhi ruangan kelas mereka, membuat semua siswa yang sedang ricuh seketika langsung diam menatap sumber suara.
"Cewek rata kek triplek gini yang naksir bejibun juga ya" kata bara sambil tertawa mengejek, karen tak trima pun menendang tulang kering bara. Bara yang belum bisa menghindar akhirnya mendapatkan tendangan di bagian tulang kering jtu mengaduh sakit
"Sangar banget sih jadi cewek, gini ini banyak yang naksir?" Lanjut bara lagi
"Kayaknya semua cowok yang suka sama lo kena katarak deh ren, heran gue, padahal lo ga ada bagus2nya. Badan kayak sapu lidi, judes, sangar lagi, ck ck ck ck" lanjut raga, karen yang semakin tidak terima pun mencubit lengan raga
"Aduh renn, lu jangan main fisik kenapa sih, cubit an lu yang kemaren masih ungu nih" kata raga menunjukan cubitan di lengan sebelahanya
"Syirik kan lo berdua ga ada yang naksir" kata karen skarktisk "awas aja lu, bayar lks telat satu hari denda 10 ribu, khusus lu berdua" kata karen lalu berjalan keluar diikuti jena, dina dan wulan, meninggal kan bara dan raga yang masih cengo di dalam kelas
***************
Ditengah lapangan, Deva masih setia menunggu kedatangan karen, bersama ke 3 teman2nya, suasana makin riuh saaf karen datang ke tengah lapangan dengan tampang datarnya. Deva tersenyum dan mengulangi kata-kata nya
"Karenia Miranda Jasmin, would yo be my girlfriend?" Ulang deva sekali lagi, kali ini dengan berlutut dan memberikan sebuket bunga, entah bungaa datang itu dari mana
"Gimana ren?" Tanya deva sekali lagi"Deva..." Kata karen lembut, seketika suasana menjadi tegang, hanya suara daun begesekan
"Maaf ya, gue nggak bisa" kata karen lagi dengan sangat lembut, deva menghela nafas
"Kenapa ren? Gue kurang apa?" Tanya deva frustasi
"Lo baik dev, lo pinter, tapi gue nggak bisa, maaf ya?" Kata karen lagi
Iiih gimana sih kareen, kurang apa lagi si Deva maah
Karen tipe nya kayak siapa sih? Semua cowok ganteng di tolak
Kayak Udin kali tipenya
Masak iyaa, kayak Udin. Lu kali suka sama udin
Fyi. Udin adalah siswa hits, buka hits karena ganteng atau printer nya, tapi siswa hits karena suka bikin onarnya, suka tidur di kelas, suka kentut dikelas, pokoknya yang jorok2 deh
"Kenapa ren? Udah ada yang lo suka?" Tanya deva,
Karen hanya tersenyum manis untuk menjawab pertanyaan dari deva dan meminta maaf sekali lagi pada deva, dan melenggang pergi meninggalkan deva dan teman2nya.
Karen menghela nafas, sudah kesekian kalinya dia seperti ini, bahkan teman2 nya hanya diam. Tidak ada yang tau apa alasan logis karen menolak semua cowok idaman di SMA Garuda, dari pada kena imbasnya, lebih baik mereka diam.
Untung saja sekarang hari sabtu, dan besok minggu, jadi karen bisa menenangkan diri dirumah. Dia terlalu lelah.
Haiii muncul lagi niih
Baca yaaaa
Miarusda
15 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Fiksi RemajaBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...