Terik matahari yang begitu panas mengenai kulit seluruh panitia diesnatalis saat menyiapkan acara yang akan diadakan lusa. Seluruh anggota OSIS menjadi panitia nampak sibuk dengan masing-masing kegiatannya. Ada yang mendekorasi panggung yang sudah berdiri megah ditengah lapangan, ada yang ber wara-wiri kesana kemari sambil membawa beberapa kertas, dan lain sebagainya.
Seperti Karen saat ini yang tengah sibuk diaula sekolah. Setelah dia tidak masuk kemarin, dia sudah disuguhkan kesibukan melatih tari. Dia cukup senang, karena dia masih tidak siap melihat raut wajah Lizi yang berani-beraninya mencelakai nya. Rasanya dia ingin mencakar, bahkan menjambak Lizi. Tapi dia urungkan, dia tidak ingin dianggap sikapnya seperti Lizi. Bad girl, dan bar-bar. Dia benar-benar tidak habis pikir. Karen dan Nizar sepakat tidak mau membawanya ke ranah hukum. Dia merasa bisa mengatasi Lizi sendiri. Tapi satu pesan Nizar, bukan kepada Karen, tapi pada Galva
"Tolong jagain adik gue, gue percaya sama lo"
Karen tidak bisa apa-apa selain mengikuti perintah kakaknya, bahkan sekarang beredar gosip bahwa Karen dan Galva tengah PDKT.
Tadi Karen berangkat dengan Galva, bahkan mereka berjalan berdua dikoridor. Tapi dia masih bingung dengan perasaannya, hatinya memilih siapa. Galva atau Raga?Karen tengah sibuk mengajarkan tari kepada adik-adiknya, apalagi diesnatalis kali ini tari akan kolaborasi dengan anak dance. Amour dance dan conello break dance. Karen, Bella, dan Ata. Ketua tari, amour dance dan ketua break dance turun tangan melatih tari. Biasanya mereka hanya melihat dan memberikan contoh sedikit tapi sekarang dia melatih dari awal sampai akhir. Mereka bertiga tidak bisa ikut, semua ketua ekskul dilarang ikut, karena para ketua ekskul akan duduk bersama saat sambutan dan acara berlangsung.
Setelah acara diesnatalis ini, keesokannya akan diadakan acara classmeet antar kelas. Ada futsal, basket dan volly. Galva pun sama sibuknya, melatih futsal teman-temannya karena dirinya dilarang berpartisipasi dalam classmeet nanti. Dia hanya diperbolehkan menjadi wasit.
**************
Karen tengah duduk di kantin diantara Jena dan Wulan, mereka sedang makan siang setelah sibuk mempersiapkan acara diesnatalis. Jena dan wulan sebagai anggota ekskul Mading, jadi mereka harus mengabadikan beberapa moment penting dan membantu membuat maskot SMA Garuda tahun ini. Dina? Sama dia juga ikut ekstrakulikuler Mading, tapi dia mempunyai jabatan yang berpengaruh. Menjadi ketua tim korlapnya. Jadi dia masih sibuk sekarang.
"Ren..." Panggil Wulan, Karen yang tadinya meminum es jeruk nya kini beralih menatap Wulan.
"Hmm?"
"Lo jadian ya sama Galva?" Karen mengernyit, kenapa bisa temannya berpikiran seperti itu? Apa karena tadi mereka berangkat bersama?
"Enggak tuh, kenapa?"
"Boong, bentar lagi kayaknya jadian" tambah Wulan
"Iya, apalagi lo pernah bilang kalau orang tua kalian saling kenal dan ada rencana mau jodohin kalian kan?" Kini Jena ikut-ikutan menambahkan
"Ya terus?" Melihat reaksi Karen, jena dan wulan benar-benar ingin mencakar wajah cantik Wulan
"Ya terus, lo beneran nggak suka sam Galva?" Tanya Jena, Karen tampak berpikir keras. Lalu menggeleng
"Enggak tau" katanya dengan tampang polos seperti bayi. Kedua temannya menepuk jidatnya
"Kok nggak tau sih, kalau Raga? Suka?" Tanya jena

KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Ficção AdolescenteBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...