4. What the F.......

1.8K 97 3
                                    

Maaf ya kalau banyak yang typo 😉

Senin biasanya orang-orang akan menyebut nya hari sial, memang sih. Tapi paling tidak, tidak sesial yang orang kira. Buktinya sekarang anak XI IPA 3 sedang bahagia-bahagianya karena tidak jadi ulangan tentang jaringan tumbuhan, dikarenakan Ibu Nur yang berkedudukan sebagai guru Biologi tidak bisa hadir dikarenakan tetangganya nikahan. Mungkin bagi anak-anak yang sudah belajar seperti Karen, dan Dina akan mencibir mati-matian. Sudah belajar semalam suntuk tapi tidak jadi ulangan harian. Tapi kalau seperti Raga, Bara, dan Sultan. Trio koplak nya XI IPA 3 sangat bersyukur atas anugerah yang diberikan oleh tuhan melalui ibu Nurhidayah atas hidayah yang diberikan tuhan.

Tapi entah tidak ada angin tidak ada hujan, Raga sejak tadi pelajaran pertama sampai saat ini, pelajaran terakhir terlihat diam. Bercanda sewajarnya tidak gila-gilaan seperti biasanya. Mungkin efek dari pertengkarannya dengan Karen tadi pagi. Sejam saja tidak menggangu karen rasanya makan nasi goreng tanpa bumbu. Hambar

Diliriknya beberapa kali dimana Karen dan teman-temannya duduk sekarang, sedang asyik bergosip. Beberapa kali dia mendengar kalau para gadis itu sedang menyebutkan nama Galva disana. Raga menghela nafasnya, lalu mengambil handphonenya dan mengetikan sesuatu disana.

Berbeda dengan ke empat gadis ini, nampaknya masih asih berbincang-bincang. Kegiatan rutinan cewek, kalau tidak menggosip mau apa lagi?

"Ren pinjem handphone lo dong, mau kirim foto" kata jena meringis. Karen mengambil handphone bermerek buah itu di saku roknya, dan memberikan nya pada Jena.

Saat jena sedang fokus memilih foto yang akan dikirim ke handphone nya, tiba-tiba ada 1 notifikasi line masuk ke handphone Karen. Jena langsung menghentikan kegiatannya, dan mengscroll layar hp milik Karen. Melihat siapa yang mengirim nya. Jena mengerutkan keningnya, lalu menyenggol lengan Karen yang saat ini sedang berbincang-bincang dengan Wulan membahas jamu anti nyeri saat datang bulan.

"Apa?" Tanya karen sambil menengok ke arah Jena. Jena memberikan handphone nya, tepatnya memperlihatkan chat dari raga.

"Raga ngirim lo pesan ni" kata Jena. Karen tidak menjawab. Langsung mengambil hp nya dari tangaj Jena. Membaca sebuah chat dari Raga

Aragas_ : Ren sorry.. 😔🙇🙇

Tanpa membalas chat dari Raga, Karen langsung mengembalikan nya ke menu utama. Dan mengunci kembali layar hp nya.

"Nggak lo bales ren?" Tanya Jena

"Biarin aja" kata Karen

Tidak peduli dengan Raga yang saat ini melihatnya, menghela nafas lelah.

*****************

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 3 menit yang lalu. Semua siswa tampak sudah berebut keluar kelas dan ingin segera pergi meninggalkan kelas.

Karen yang masih sibuk membereskan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas seketika berhenti saat ada sebuah tangan terjulur ke arahnya. Raga dengan tampang merasa bersalahnya berniat meminta maaf atas perlakuannya tadi pagi, memang sih kesalahan kecil. Tapi tidak enak juga kalau seperti ini.

"Ren, masih marah ya? Sorry deh beneran" kata Raga

Karen yang melihatnya pun juga merasa tidak enak hati, dia merasa sedikit keterlaluan tadi. Karen menyambut juluran tangan dari Raga

"Iya sorry juga tadi ga, biasa cewek pms, lo paham kan?"

"Paham ren, makannya gue takut nanti lo nyantet gue lagi pas dirumah. Cewek pms kan nyeremin" tambah raga lalu terkekeh, Karen pun ikut terkekeh

DeclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang