17 tahun kemudian...........
"Allard......."
Seorang remaja laki-laki yang kini tengah bermain basket dihalaman depan rumahnya menengok ke arah sumber suara. Mendapati seorang wanita yang berusia sekitar 42 tahunan.
Dia adalah Karen, seorang istri dari pengusaha yang bernama Galvano Rama Dhananjaya, sekaligus dirinya adalah dokter spesialis penyakit dalam. dan seorang anak laki-laki dihadapannya ini adalah putra sulung nya.
"Athena sama Anthea mana?"
Tanya Karen pada putra sulungnya, Allard Alano Dhananjaya, tampak berjalan mendekat. Mencomot cookies yang ada di piring Karen.
"Tadi katanya ke swalayan, nggak tau sekarang"
Karen tampak mendengus sebal
"Kebiasaan, kalau udah disuruh ke swalayan beli satu barang, pasti pulang bawa satu karung"
Allard hanya terkekeh seperti biasanya, lalu menaruh bola basketnya ke box hijau army di dekat bagasi. Lalu ikut duduk bersama Karen, yang sedang ikut melahap cookies buatannya.
Tidak terasa kehidupan rumah tangga Karen dan Galva sudah berjalan selama 17 tahun. Satu tahun kemudian lahirlah bayi laki-laki yang kini tengah duduk disampingnya, Allard Alano Dhananjaya, 1 tahun kemudian lahirlah 2 bayi kembar perempuan yang dinamakan Athena Andromeda Dhananjaya dan Anthea Megallanic Dhananjaya.
Bayi kembar tidak terlalu identik itu sekarang Tumbuh menjadi gadis yang cantik. Tapi mereka berdua memiliki perbedaan sifat yang begitu menonjol, Athena lebih tomboi, entah itu sesuai Dengan namanya. Athena yang merupakan salah satu nama dari 12 dewa-dewi olimpus Yunani kuno yang dikenal dewi yang tangguh dan pemberani. Sedangkan Athena lebih kalem, merupakan nama salah satu dewi Yunani yang tinggal di pedesaan.
Suara mobil parkir membuat Karen dan Allard menengok, disana terdapat Galva yang baru saja pulang dari kantornya. Meskipun usianya sudah kepala 4, tapi Galva masih terlihat tampan dan tegas.
Karen tersenyum dan berdiri menghampiri Galva, begitu juga dengan Allard.
"Sudah pulang mas"
Galva mengabaikan ucapan istrinya, dia langsung mencium puncak kepala Karen dan memeluknya sebentar. Lalu beralih pada Allard
"Hai boy, tumben sudah pulang. Biasanya ada even"
Allard berjalan mendekat dan meraih tangan Galva, mencium telapak tangannya
"Lagi capek pa"
Galva menaikkan salah satu alisnya,
"Capek apa? Capek hati?"
Allard berdecak sebal, sifat menggoda papanya ini akan muncul kapan saja. Tidak ingat kalau Galva sudah kepala 4 dan memiliki 3 anak remaja.
Allard lebih memilih diam dan mendengus, tanpa ingin menjawab godaan dari Galva.
"Athena sama Anthea mana?" Tanya Galva pada Karen dan Allard.
"Papaaaaa......"
Semua orang disana menengok kearah sumber suara,
Galva, Karen, dan Allard menoleh dan mendapati Athena dan Anthea disana.
Athena dan Anthea berjalan mendekat kearah mereka, Karen mendelik tajam saat melihat luka lebam di salah satu pipi milik Athena.
"Ya Allah, ini kenapa lagi?" Tanya Karen,
Hanya Karen yang berlebihan, selain itu hanya memandangnya penuh tanda tanya. Pasalnya itu sudah biasa seorang Athena Andromeda Dhananjaya lakukan.
"Berantem sama siapa lagi sih lo dek?" Tanya Allard ikut angkat bicara
"Tadi ada yang mau ambil dompet Thea ma, pa. Terus Thena nolongin"
Bukan Athena yang menjawab, melainkan Anthea. Sedangkan Athena masih meringis sakit saat lukanya dipegang oleh Karen.
Galva sendiri tampak menghembuskan nafas jengah.
Sudah beberapa kali Galva memperingatkan tapi beberapa kali juga tetap dilanggar.Galva beralih menatap Athena
"Thena, dengerin papa. Papa lebih rela dompetnya yang ilang daripada keselamatan putri papa. Bukan hanya Athena, ini juga berlaku buat kalian" kata Galva sambik menunjuk Allard dan Anthea."Dia nyolot pa, pas mau copet aja sempat-sempatnya godain kita" kata Athena membela diri
Galva mendengus lagi, entah menurun darimana sifat Athena yang satu ini. Cantik, tapi sedikit tomboi.
"Kamu nurut sama papa, atau papa carikan kamu bodyguard?"
Athena sontak menciut, meskipun ancaman ini sudah keluar beberapa kali dari mulut Galva, tapi dia tetap saja takut. Bukannya takut, tapi menjurus ke tidak suka. Dia bisa melindungi dirinya sendiri, tidak perlu ada bodyguard.
"Sekarang kalian masuk"
"Iya pa" jawab si kembar dengan kompak
"Sesuai dengan keinginan kalian, papa sudah daftarkan kalian di SMA yang kalian minta"
Athena dan Anthea menoleh sebelum benar-benar masuk kedalam rumah.
"Athena di Santana, Anthea di Atlanta. Persiapan kebutuhan kalian, karena besok kalian mulai MOS"
Athena dan Anthea mengangguk singkat. Lalu segera masuk kedalam rumah.
Athena dan Anthea memilih untuk tidak bersama di SMA, perbedaan keinginan. Athena memilih Santana, yang dulunya adalah SMA Garuda, SMA kedua orangtuanya. Sedangkan Anthea memilih di Atlanta, karena banyak temannya yang ada disana, selain itu, Allard juga ada disana.
Keluarga kecil yang harmonis ini akan berlangsung selamanya, ini kisah happy ending untuk cerita Karenia Miranda Jasmin dan Muhammad Galvano Rama Dhananjaya.
Hai hai, untuk extra part nya sedikit aja ya. Selanjutnya akan ada sequelnya menceritakan salah satu anaknya.
Hayooo kalian milih siapa yang diceritakan lebih dulu. Semuanya insyallah akan diceritakan, tapi tebak salah satu yang akan diceritakan dulu......
KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Teen FictionBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...