6. Jodoh namanya

1.8K 90 2
                                    

Suasana jalan raya yang terjadi saat ini begitu padat, kendaraan berlalu lalang kesana kemari, waktu ini bertepatan dengan para karyawan pulang dari kantornya. Bertepatan dengan siswa-siswa pulang dari sekolah. Seperti saat ini yang terjadi dengan kedua insan ini.

Karen yang saat ini tengah duduk di jok motor ninja Galva. Hanya berpegangan tas punggung cowok itu. Keheningan menyapa mereka berdua, hanya suara derum motor yang terdengar saat ini. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan diantara mereka berdua. Galva sedang fokus dengan jalannya, sedangkan Karen sedang sibuk memperhatikan Susana jalan raya.

"Alamat lo dimana?"

Keheningan mereka pecah karena pertanyaan Galva barusan.

"Jl. Bunga rampai no 18"

Galva hanya mengangguk lalu menutup kembali kaca helmnya. Dan mulai fokus lagi dengan jalannya.

8 menit sesudahnya mereka sampai dimana Karen tinggal. Tepat di depan pintu gerbang rumah mewah ber cat putih abu-abu itu. Garasi berisi lebih dari 2 mobil. Dan se pengetahuan Galva dari Keenan yang diketahui dari Dina pacarnya itu, kalau Karen hanya anak tunggal. Mobil sebanyak itu siapa yang akan mengendarai. Oke Galva tidak ingin pusing. Lebih baik lupakan.

Galva memang belum mengetahui siapa Karen dan asal-usul Karen lebih spesifik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galva memang belum mengetahui siapa Karen dan asal-usul Karen lebih spesifik. Keenan hanya mengatakan kalau Karen anak tunggal dari keluarga tajir, Keenan tidak mengatakan mengenai orang tua karen seorang politikus.

Karen sudah turun dari motor Galva, dan berlalu untuk memencet bel yang ada di gerbang sebelah kanan. Galva hanya memperhatikan Karen saat ini. Tidak lama kemudian seorang pria menggunakan seragam satpam muncul dari pos satpam sebelah kiri gerbang membukakan pintu gerbang sambil tergesa-gesa, diikuti oleh seorang lagi berseragam hitam dibelakangnya.

"Non Miranda sudah pulang ya, nyonya juga baru saja pulang itu" kata pak Yani, satpam dirumah itu

"Iya non Miranda, maaf ya tadi bapak tidak bisa jemput non, disuruh jemput nyonya" jelas pak Jamal merasa tidak enak
"Terus tadi bapak udah telpon non tapi nggak bisa"

Galva yang dari tadi hanya bisa melihat apa yang terjadi, Karen tersenyum dengan penjelasan dari pak Jamal

"Iya pak, nggak papa. Tadi Miranda sudah telpon mama kok" tutur Karen

"Sekarang mama mana?" Tanya Karen

Bertepatan saat itu, datang wanita berjilbab yang usianya sekitar 37 tahun. Aisyah tersenyum menyambut kedatangan putrinya. Pak Yani dan pak Jamal undur diri meninggalkan Karen dan Aisyah.

"Anak mama sudah pulang ternyata" kata Aisyah, Karen mencium tangan Aisyah. Aisyah yang menyadari kalau putrinya tidak datang sendirian, Aisyah beralih menatap Galva masih dengan senyumnya. Galva yang menyadari itu, turun dari motor dan mencium tangan Aisyah.

"Anak mama tadi katanya bingung pulang naik apa, tau-taunya pulang sama cowok. Padahal papa bilangnya baru tadi malam, sekarang udah punya pacar ya? Nyangkut dimana itu tadi?" Goda mamanya, Karen mendengus mendengar kata-kata mamanya itu. Galva yang tidak tau apa-apa hanya diam

DeclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang