"APAA?"
"Dia anaknya calon walikota?"
Lizi berjengit kaget dari tempat duduknya, saat Dera. Temannya memberitahu kalau Karenia adalah putri dari calon walikota. Pantas saja dia tak gentar menghadapi Lizi. Bagaimana bisa dia tidak tau, ahh rasanya Lizi ingin berteriak frustasi.
Rencananya yang sudah dia fikirkam matang-matang untuk menjatuhkan seorang Karen kini gagal total hanya karena dia anak calon walikota. Bukan itu yang jadi masalah, kalau sampai berita dia mau menjatuhkan seorang Karenia terdengar sampai ke telinga ayahnya, dan dimana ayahnya bisa menjadi kepala dinas atas bantuan papa Karen. Apa yang akan terjadi nanti.
Pantas saja kemarin Tama berkata seperti itu. Jadi itu yang melatarbelakangi gadis itu. Lizi menggeram kesal. Dia harus memikirkan rencana lain.
"Okey girls, plan B"
Lizi tersenyum smirk begitu juga dengan Dera dan Richi.
*************
Karen sedang duduk bersama Jena di lapangan, mereka berdua sedang pelajaran olahraga hari ini. Dina dan Wulan masih bermain volly disana.
Karen lebih memilih basket tadi, tapi kini tenaganya sudah habis. Karen menyeka keringatnya, lalu meminum air yang ada didalam botol tersebut. Jena melakukan hal yang sama. Tidak lama kemudian, Dina dan Wulan datang dengan nafas yang masih setengah-setengah.
Dina segera duduk dan menselonjorkan kakinya, begitupun juga Wulan. Wulan mengambil air minumnya lalu menenggaknya.
"Minta air" Raga tiba-tiba datang, meminta air minum pada ke empat cewek yang sedang duduk disana.
Dina memberikan airnya, karena air minum Dina masih banyak dibandingkan yang lainnya.
"Makasih ya gengs" kata Raga, sebelum pergi dia menoyor kening Karen. Membuat Karen berdecak sebal. Lalu mengomel tanpa suara.
"Yuk ganti baju"
Wulan berdiri lebih dulu dan mengajak ketiga temannya untuk berganti baju seragam. Ketiganya langsung berdiri dan berjalan meninggalkan lapangan.
Mereka tidak sadar seseorang menatapnya dengan senyum smirk nya.
"Tunggu aja Karenia, waktu lo sebentar lagi"
****************
Karen, Jena, Dina dan Wulan sudah berganti baju olahraga dengan seragam nya. Mereka ber empat pergi ke kantin sebelum kantin padat. Jam pelajaran olahraga kelas XI IPA 3 berada di jam 3 dan 4, dan setelah itu istirahat pertama.
Karen dan teman-temannya lebih memilih duduk sebelah kanan kantin. Lali Jena dan Dina berdiri untuk memesankan makanannya. Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi, semua siswa sudah berhamburan keluar untuk pergi ke kantin. Cepat-cepat an memilih tempat duduk.
Saat Karen sedang berbicara serius dengan Wulan, tiba-tiba Galva datang. Sendiri, tanpa teman-temannya yang lain.
"Ren....."
Karen mendongak menatap Galva yang ada disana.
"Hmm?"
"Ntar lo balik bareng gue"
Karen menautkan kedua alisnya, bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Teen FictionBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...