Seorang gadis dengan jas putih dengan stetoskop yang sedikit terlihat disaku kanannya, tampak tersenyum manis, menatap siapa orang yang kini dihadapannya. Orang yang 4 tahun berjanji akan kembali, tapi itu semua dusta karena dia kembali setelah 7 tahun.
Meskipun hanya 3 tahun, tapi itu begitu lama, apa lagi selama 1 tahun sebelumnya dia tidak ada kabar sama sekali. Jadilah 4 tahun mereka tidak berkomunikasi sama sekali, jadi bagaimana sekarang?
"Hai Karen?" Sapa Galva dengan intonasi lemah lembut,
Karen tersenyum, bahkan dia tidak terasa menitikan air matanya yang tiba-tiba saja sudah menetes. Galva sendiri kini tidak jauh berbeda, hanya saja penampilannya lebih dewasa menggunakan jas hitam dan tangan kanannya memegang sebuah undangan pernikahan. Rahangnya lebih tegas dan kulitnya berubah sedikit kecoklatan.
"Hai Galva" sapa Karen
Galva tampak menghembuskan nafasnya sebelum dia mulai bicara.
"Ini..." Kata Galva sambil menjulurkan tangannya, memberikan sebuah undangan pernikahan mewah berwarna tosca.
"Selamat atas pernikahan mu" ucap Karen menerima undangan itu sambil tersenyum, Galva sendiri juga tersenyum.
"Tunangan kamu nggak marah kan sama aku?" Tanya Karen,
Galva masih tetap tersenyum lembut
"Nggak akan, dia gadis yang sabar""Tunangan kamu juga nggak cemburu? Setauku dia sangat pencemburu"
Karen lantas terkekeh, lalu mengangguk singkat.
"Ya memang, kau benar. Mungkin setelah ini dia akan merajuk padaku"Kini giliran Galva yang terkekeh
Setelah itu mereka berdua saling diam, saling menatap satu sama lain.
"Sekali lagi selamat atas pernikahan mu" ucap Karen
Galva mengangguk lagi
"Dan jangan lupa datang, kedua orang tuaku akan kecewa kalau kau tidak datang"Keduanya diam, kembali menatap satu sama lain. Karen menitikan air matanya lagi.
"Hahahahahahaha......." Kedua orang itu tertawa terbahak-bahak, menyadari kegilaan diantara mereka berdua yang entah siapa yang mulai.
"Tuanangan kamu nggak cemburu?" Tanya Karen sekali lagi dengan nada jahil
Kemudian Galva maju mendekat dan mengketeki Karen
"Nggak akan, dia udah terlatih aku tinggal selama 7 tahun"Karen mencibir
"Dasar pemaksa"Galva tampak menautkan kedua alisnya,
"Kok pemaksa?"Karen mengangkat dagunya tinggi, menunjukkan raut wajah arogan nya.
"Iyalah, udah nggak ada kabar 2 tahun, tiba-tiba datang, nglamar Secara paksa. Terus ilang lagi 2 tahun. Untungnya aku setia"
Kata Karen, membuat Galva Meringis
"Ya kan aku cari uang, buat nanti nikah, rumah tanggak sama kamu, buat anak-anak kita" kata Galva, Karen kembali mencebikkan bibirnya.
"Oh iya, itu cek undangannya, udah bener apa belum. Ini padahal aku baru pulang tadi pagi langsung disuruh cari ngambil undangan"
Karen mendelik tajam
"Ya iyalah, siapa suruh ngotot nikah 2 Minggu lagi"Galva kembali meringis, mengingat saat-saat dimana dia melamar Karen waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Teen FictionBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...