2. Mon(ster) day

2.1K 101 1
                                    

Maaf ya kalau banyak typo nya 😉

Bad mood. Satu-satunya kata yang menggambarkan perasaan karen hari ini. Hari senin adalah hari yang begitu mengesalkan, setelah hari Minggu, enak-enak nya libur. Masuk nya langsung upacara bendera panas-panasan ditengah lapangan, mendengarkan ceramah panjang bapak kepala sekolah. Itu juga yang dirasakan Karen saat ini, ditambah lagi saat ini dia menstruasi hari pertama, sudah perutnya sakit sekali, panas-panasan ditengah lapangan. Ceramah lama, baginya itu adalah Mon(ster) day ever.

Bisa dilihat bagaimana dia sekarang, memilih berdiri di barisan paling belakang, bersama ke 3 soulmate nya, Jena, Dina, dan Wulan. Jena dan Dina sedang berdiri tapi tidak mendengar kan apa yang di bicarakan bapak kepala sekolah yang sedang berdiri di podium itu. Sedangkan Karen dan Wulan sedang berjongkok menahan sakit perut gara gara datang bulan. Kebetulan sekali hari ini Wulan juga datang bulan, tapi bedanya dia sudah 2 hari ini.

"Heeeh, enak banget lu berdua upacara duduk" ucap salah seorang yang sedang berada di depan, tidak terlalu depan, tepatnya ada di depan barisan Jena dan Dina. Disana ada Bara, Raga dan Sultan. Trio Koplak, pengganggu kelas XI IPA 3, perusuh, apalah apalah yang penting jelek-jelek punya trio Koplak.

"Jangan teriak-teriak begoo!!!" Kata wulan mendesiis, sambil melotot dan satu tangannya mengepal seolah mau menonjok wajah sok polos bara

"BU SRIIII DISI....." teriak bara terhenti

"Bara bangsaaattt" kata Karen mendelik padanya langsung berdiri diikuti oleh wulan, Wulan maju dan langsung menendang tulang kering Bara.

"Cewek ganas-ganas semua ya" celetuk Sultan, sambil geleng-geleng kepala, raga hanya terkekeh

"Heeeh, ada apa ini. Ribut sendiri!!!!"

Mampussss.

Karen, Wulan, Bara, Raga, dan Sultan seketika diam dan menghadap ke depan. Jena dan Dina menahan tawa melihat temannya yang gila itu. Untung saja Bu Sri tidak mengetahui dan menghukum nya seperti anak-anak yang lain. Jika sudah ketahuan bisa saja mereka ber lima dijemur di lapangan bagian barat, untuk menghadap ke timur, dimana itu menghadap arah datangnya matahari yang sedang terik-teriknya. Untung saja mereka berada di kelas XI IPA 3, diman salah satu kelas depan. Tempatnya berada di bawah poho turi besi, jadi tidak terlalu panas. Panas siih, tapi kalau itu ada di barisan depan. Hanya orang yang benar-benar niat upacara yang ada di barisan depan, rela ber panas-panasan dan mendengarkan ceramah panjang bapak kepsek SMA Garuda tercinta nya.

****************

Setelah upacara, seluruh siswa tidak langsung masuk ke kelas, sebagian memilih ngacir ke kantin untuk sekedar minum es teh tarik, atau makan nasi bagi yang belum sarapan. Tapi untuk saat ini, Karen, wulan, Jena, dan Dina memilih kembali kekelas. Sebenarnya Jena dan Dina ingin kekantin, membeli beberapa makanan ringan dan dibawa kekelas, tapi melihat kedua temannya yang sedang sakit perut dan uring-uringan dari tadi, jadi mereka berdua membatalkan niatnya.

Karen langsung duduk ditempat duduknya di tengah, nomor 2 dari depan sedangkan wulan dibelakangnya. Karen duduk bersama Jena, dan Wulan bersama Dina. Karen menjatuhkan kepalanya di meja dengan tangannya sebagai bantalan nya.

"Ren, ini dari anak futsal, katanya suruh bayar buat persiapan classmeet nanti" rosa yang notebene nya sebagai sekertaris memberikan sebuah lembaran dengan nama-nama anak melas XI IPA 3. Karen mengangkat kepalanya dan menerima lembaran dari rosa

"Terakhir dikumpulin kapan?"

"Gak tau sih, tadi cuma disuruh ngasi ini ke bendahara" kata rosa lagi, dan karen hanya mengangguk tanda mengerti.

DeclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang