27. Pertengkaran

1.2K 52 0
                                    

Hampir semua siswa maupun siswi duduk dikantin, untuk sekedar makan mie ayam, bakso, somay atau batagor untuk mengganjal perutnya yang lapar setelah belajar beberapa menit yang lalu.

Istirahat pertama Galva dan ketiga temannya memilih duduk dikantin sambil menikmati makanan yang memang sudah dia pesan. Bahkan Brilli sudah beberapa kali menghabiskan bakso hingga membuat ketiga temannya geleng-geleng kepala.

Sedangkan Tama dan Keenan lebih memilih bermain game yang sukses membuat mereka berteriak-teriak tidak jelas.

"Anjirr ke kanan bege" umpat Keenan melihat Tama yang bermain game yang menurutnya tidak becus

"Diem dong lo, gak bisa fokus nih gue" ujar Tama yang masih memicingkan matanya pada layar ponsel

"Bego bego bego, tebas aja itu kepala" ujar Keenan lagi

"Diam, curut"

Selang beberapa detik

"WAAAAAHH..." Ujar mereka berdua, Brilli dan Galva yang sedang menikmati makanannya berjengit kaget mendengar teman-temannya berteriak tidak jelas

"Anyiing, kaget peak" umpat Brilli sambil melempari mereka dengan cabe rawit

"Lo sih, gak bakat lo ah" ujar Keenan menyalahkan Tama

"Lo kadal, berisik kan gue gak fokus"

"Dih, nyalahin gue onta"

"Apa lo bunglon"

Mereka berdua terus melemparkan umpatan-umpatan, bahkan Brilli yang semula asyik memakan baksonya kini berubah peran memvideo mereka berdua. Tanpa sadar ada seorang siswa tengah berlari-lari ke kantin dan menghampiri Galva dan lainnya.

"Gal.. Galva"

Galva yang awal mula diam, kini menengok dan mengangkat salah satu alisnya, mendapati siswa yang kini dihadapannya tengah terengah-engah.

"Kenapa?"

"Itu, Karen. Cewek lo, lagi berantem sama Lana"

Tanpa pikir panjang Galva segera bangkit berdiri, dan berlari. Diikuti ketiga sahabatnya.

*********

Benar saja apa yang dikatakan siswa itu, kini kelasnya tampak ramai. Galva menghela nafasnya pelan.

"Maksut lo apa ngasih bekal di meja cowok gue?" Karen bertanya dengan sarkastik kepada Lana yang kini tengah berdiri dihadapannya.

"Maaf ren, gue cuma bermaksud ngasih bekal doang, nggak lebih" ujar Lana. Lana sendiri adalah salah satu fans Galva yang seangkatan dengan mereka. Karen memang cukup tau siapa saja cewek yang memang naksr dengan Galva. Dan salah satunya adalah Relana divara kelas XI IPA 6, dan Karen juga cukup tau kalau Lana adalah teman les Galva di salah satu bimbingan belajar.

"Iya gue tau, tapi udah gue bilang kan berkali-kali, kalau Galva itu udah punya pacar. Dan disini gue pacar nya. Gue udah liat lo beberapa kali ngasih bekal ke cowok gue, maksutnya apa?" Kata Karen yang masih nampak begitu kesal dengan matanya yang memicing marah

"Gue cuma kagum aja sama Galva, gue cuma penggemar sekaligus temen les nya. Nggak masalah dong gue ngasih sedikit makanan ke temen gue sendiri. Lebay banget sih, baru juga jadi pacar nya udah ngatur-ngatur" ujar Lana tak mau kalah, kini dimata Karen, Lana tampak begitu menyebalkan.

"Eh jaga ya mulut lo, gak sopan banget" kata Karen. Kini didalam kelas XI IPA 1 tampak begitu panas, bahkan ketiga sahabat Karen tidak ada yang berani mengganggu. Kesalahan terbesar Lana mencari masalah dengan Karen

DeclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang