5. Bukan Kebetulan

1.6K 91 0
                                    

Jangan tatap gue seperti itu, Ntar kalo gue baper,emang lo mau tanggung jawab?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan tatap gue seperti itu,
Ntar kalo gue baper,
emang lo mau tanggung jawab?

- Muhammad Galvano Ramadhan

Maaf ya kalo banyak yang typo 😉

"jangan lupa ya sayang, kenalin pacar kamu kalau nggak mau pakek pengawal"

Adi berpesan lagi saat sarapan pagi hari ini. Papa Karen yang tercinta, bagaimana bisa nyari pacar layaknya orang nyari celana dalam, tinggal pilih langsung ambil. Karen kan juga harus pilih-pilih dulu kali. Papanya ini memang lucu sekali.

"Pah ini mana bisa Miranda cari pacar cuma dikasi waktu 2 hari"

Karen nampak kesal, makanan nya dari tadi hanya diaduk-aduk tanpa sempat dimakan. Hilang sudah moodnya. Lagian tidak ada cowok yang dia taksir saat ini. Masak iya dia mau minta tolong Andre yang dulu nembak dia, kan tidak etis sekali. Mau ditaruh mana harga diri seorang Karenia Miranda Jasmin.

Belum juga Karen berhenti berpikir, muncul sudah kata-kata papanya yang membuat jantung nya berhenti berdetak sebentar seperti tadi malam.

"Emmm, kalau nggak ada papa punya kandidat nya. Anaknya temen papa, mau?" Karen melongo mendengar tawaran papanya ini.

Papanya ini niatnya mau jagain Karen apa mau jodoh in sih? Kok aneh-aneh sekali. Anak temen papanya? Yang benar saja, kenal saja tidak. Mau dijadiin kandidat calon pacar. Oke tawaran itu ditolak.

"Big Nooo paaaa, papa ini mau cariin orang yang bisa nglindungin Miranda apa jodoh Miranda sih pa?" Karen berkata dengan wajah cemberut, papa yang menurutnya terunik ini memang diluar batas pemikiran Karen.

Adi nampak berfikir sambil menaruh telunjuk di dagunya

"Emmm.... Dua dua nya, hehehe" kata papanya lalu terkekeh. Karen ingin berteriak sekarang.

Mungkin dia akan bilang pada sahabat nya nanti saat sudah disekolah. Berdoa saja semoga teman-temannya itu bisa memberi jalan keluar yang bagus. Bukan tawaran konyol papanya ini. Sedangkan Aisyah, mamanya dari tadi tidak berhenti tersenyum melihat tingkah anaknya ini.

"Ya udah, Miranda berangkat dulu" kata Karen seraya berdiri dari tempat duduknya.

"Iya, pak jamal sudah nunggu didepan" kata mamanya

"Loh, katanya 2 hari lagi" kata karen heran,

"Yang 2 hari lagi itu kan pengawal nya, kalau pak jamal mulai hari ini" jelas mamanya yang saat ini duduk anggun menghadap ke arah anak semata wayangnya yang berdiri dengan tampang cemberut.

"Ya udah deh Assalamualaikum" kata karen sambil mencium tangan dan pipi mama dan papanya.

***********

Sama dengan suasana di kediaman keluarga Galva. Kebetulan kemarin Heru dan Fatimah baru saja pulang dari England. Papa dan mamanya itu baru saja menyelesaikan tugasnya mengurus anak perusahaan disana. Heru, Fatimah, Galva dan Dirda kakak Galva sedang sarapan bersama. Keluarga ini terbilang harmonis, meskipun kedua orang tuanya super triple sibuk, tapi Heru dan Fatimah menyempatkan berkumpul bersama dengan kedua anaknya.

DeclairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang