Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi se empunya mata tidak bisa menutup matanya sejak tadi. sesi chatingnya dengan sang pacar sudah selesai dari jam 9 malam tadi. tapi entah kenapa Karen tidak bisa tidur sampai sekarang. yang dia lakukan hanya senyum-senyum tidak jelas sambal guling kekanan atau guling ke kiri.
"omegaaatt gue nggak bisa tidur"
Karen bangun dan segera terduduk saat handhpone bergetar, tanda ada notifikasi masuk, senyumnya mengembang saat nama pacarnya tertera disana mengirimi pesan
Galva : udah tidur?
Karen segera mengetikan balasannya disana
Karen : belum, kamu kok nggak tidur?
Karen melotot saat dia salah ketik dengan menggunakan kamu
"gila, alay banget gue"
Galva : oh sekarang pakek aku kamu yaa 😛
Karen mendelik kesal saat Galva mengejeknya
Karen : apaan si, tadi salah ketik kok
Galva : nggak papa kok
Karen : nggak papa apanya?
Galva : pakek aku kamu, kan udah pacaran
Karen pun hanya bisa menahan senyumnya, dengan satu tangan menutup matanya. Bisa dikatakan dia sedang salah tingkah sekarang. Mungkin jika Galva sekarang ada disini akan menggodanya habis-habisan.
Galva : kok belum tidur?
Karen : nggak bisa tidur,
Galva : sama nih, lagi banyak pikiran
Karen : mikirin apa?
Galva : mikirin kamu
Karen masih menahan senyumnya, bahkan dia sudah berpindah posisi menjadi menelungkup.
Karen : gombal teruuss....
Galva : hahahaha, ini lagi mikirin anak futsal mau sparing
Galva : tapi tetep mikirin kamu kok
Karen tidak bisa berhenti tersenyum, tangannya terus mengetikan balasan. Hingga mereka larut dalam perbincangan, sampai pukul 11 mereka menyelesaikan chating nya, dan masuk ke alam mimpinya.
Keesokan harinya, semua siswa di SMA Garuda dibuat gempar dengan fakta bahwa Galva dan Karen sudah resmi berpacaran. Galva dan Karen pun juga Bingung dari mana mereka tau, padahal kemarin dia rasa tidak ada yang mengikutinya. Tapi sekarang disekolah sudah banyak siswa yang mengucapkan selamat pada mereka berdua.
"Padahal baru kemarin lusa deh lo sama Galva perang dunia, sekarang kok udah jadian" goda Dina dengan senyum jahil diwajahnya. Seolah meminta penjelasan dari Karen yang saat ini tengah diam salah tingkah dengan pertanyaan Dina.
"Apaan sih," kata Karen dengan tersenyum salah tingkah, membuat Dina terkekeh
"Terus Raga gimana ren?"
"Dia sendiri yang setuju gue sama Galva. Lagian gue denger dari dia, kalo temennya osis jodoh-jodohin sama Ghina" kata Karen, Dina tampak serius mendengarnya.
"Ghina sekertaris OSIS?" Karen tampak mengangguk
Dina tampak menerawang dan menilai Ghina dengan tangannya bersedekap didepan dada
"Cocok sih, dia yang juara 2 paralel kemarin kan?" Karen mengangguk lagi
"Iya, Ghina pinter. Raga juga pinter, cocok nggak sih"

KAMU SEDANG MEMBACA
Declair
Teen FictionBimbang adalah kata-kata yang mendiskripsikan perasaannya saat ini. Saat para Ketua dan kapten memperebutkan dirimu, siapa yang akan kamu pilih? Diantara semua pilihan, kenapa pilihannya jatuh kepada 2 orang itu, 1. Ketua kelas, kelas sebelah sekal...