🏠Gibang ( Rumah Hiburan )
Menteri Jang bersama In Yeong pergi ke sebuah gibang pada malam harinya. Eun Yi juga ikut dengan mereka. In Yeong menutupi kepalanya dengan jang-ot nya. Sesampainya di Gibang, mereka masuk ke sebuah ruangan yang sangat eksklusif dan cukup besar. Seorang gisaeng ( wanita penghibur ) membukakan pintu untuk mereka. Ternyata seseorang sudah menunggu mereka di dalam. Orang itu membelakangi Menteri Jang dan In Yeong. Menteri Jang dan In Yeong membungkuk dan memberi hormat pada orang itu. Orang itu berbalik dan ternyata dia adalah Perdana Menteri Qing!
"Hormat kami kepadamu, Tuan" ucap Menteri Jang dan In Yeong bersamaan.
"Duduklah, Daegam. Nona, kau juga duduk" perintah Perdana Menteri Qing
Nampak beberapa makanan dan minuman sudah tersaji di hadapan mereka. In Yeong menuangkan teh untuk Perdana Menteri Qing. Perdana Menteri Qing meminum tehnya lalu memulai percakapan.
"Daegam, aku bukan orang yang suka berbasa-basi. Katakanlah! Apa yang kalian inginkan? Sepertinya sesuatu yang cukup menarik" ujar Perdana Menteri Qing sambil menyeringai
"Kami ingin menawarkan kerjasama denganmu, Tuan" sahut Menteri Jang
"Kerjasama seperti apa? Aku sangat suka kata kerjasama! Itu terdengar seperti uang dan kekuasaan yang sedang menghampiriku" ucap Perdana Menteri Qing sambil tertawa
"Apakah uang 30.000 nyang cukup untuk meresmikan kerjasama ini?" Tanya Menteri Jang sambil meletakkan sekantung besar uang di hadapan Perdana Menteri Qing
"Kau memang tau betul seleraku, Daegam. Katakanlah! Apa yang kau inginkan?" Tanya Perdana Menteri Qing sambil menyumpit makanan
"Kami menginginkan anda mengatakan pada Jeonha bahwa putri saya inilah yang menemukan Li San Fao. Kami ingin anda memuji-muji putri saya di hadapan Jeonha agar putri saya dilirik oleh Jeonha. Sembunyikan kenyataan bahwa pihak Jungjeon Mama dan Keluarga Cheon yang sebenarnya menemukannya duluan" tutur Menteri Jang
"Hahahaha, ternyata rencanamu adalah memasukkan putrimu ke istana. Benarkan aku, Daegam?" Tanya Perdana Menteri Qing sambil tertawa membahana
"Benar sekali, Daegam. Anda memang cerdas" sahut Menteri Jang
"Nona In Yeong, aku akan melakukannya untukmu. Jadi bersiaplah untuk mendapatkan kursi di istana" ucap Perdana Menteri Qing
"Terimakasih banyak, Tuan. Senang bekerjasama dengan anda" sahut In Yeong dengan wajah berseri-seri
🏯Istana Ratu
Song Yi sedang bersiap-siap untuk tidur. Ia sudah menggelar kasur tidurnya dan sudah berganti pakaian tidur. Tiba-tiba, terdengar suara Nam Sanggung dari luar yang mengatakan Hwon datang berkunjung. Cepat-cepat Song Yi berdiri dan menyambut Hwon.
"Jeonha.." seru Song Yi sambil menunduk hormat
"Maafkan aku, Jungjeon. Aku sedikit terlambat untuk memenuhi janjiku datang kesini karena pekerjaan negara sangat banyak. Aku cepat-cepat menyelesaikannya dan segera menuju kesini. Aku pikir kau sudah tidur dan kita tidak bisa menghabiskan malam bersama" ucap Hwon dengan penuh kelegaan.
Song Yi menatap wajah suaminya yang cemas karena terlambat memenuhi janji kepadanya. Song Yi membelai pipi Hwon dengan sangat lembut. Hwon terbuai dan memejamkan matanya menikmati belaian tangan Song Yi.
"Jeonha, anda sudah melakukan hal yang benar. Sebelum anda menjadi seorang suami, anda adalah seorang raja. Kepentingan rakyat harus lebih didahulukan daripada kepentingan pribadi. Saya justru sangat bangga pada anda, Jeonha" ucap Song Yi sambil menggenggam tangan Hwon.
"Kau cantik sekali.. sangat cantik.. biarkan aku melihatmu malam ini" kata Hwon sambil menubruk Song Yi hingga terjatuh di atas kasur
Hwon meniup lilin yang menerangi ruangan. Hwon dibantu Song Yi melepaskan jubah rajanya. Hwon akan menikmati malamnya dengan Song Yi. Hwon mulai menciumi bibir lembut Song Yi dengan penuh perasaan. Song Yi membalas ciuman sang suami dengan penuh kehangatan juga. Mereka berciuman lalu kemudian Hwon menindih Song Yi. Hwon menarik pelan-pelan pita hanbok tidur Song Yi. Hwon pun menghabiskan malamnya dengan Song Yi.
🏯Daejeon
Keesokan harinya, Perdana Menteri Qing menghadap Hwon. Ia datang bersama Menteri Jang dan In Yeong. In Yeong nampak menawan dengam balutan hanbok ungu muda bermotif bunga dengan perpaduan rok merah maroon. In Yeong sejak pagi telah merias dirinya agar terlihat cantik di hadapan Hwon. Kasim Han menyambut mereka dan mempersilahkan mereka masuk. Hwon menyambut Perdana Menteri Qing dan mempersilahkan mereka bertiga duduk. Hwon sedikit kaget Menteri Jang dan In Yeong juga ikut menghadapnya.
"Maaf, Daegam. Kau dan gadis ini ada keperluan apa sehingga datang ke Daejeon?" Tanya Hwon
"Maafkan hamba, Jeonha. Gadis ini adalah putri hamba, Jang In Yeong. Kami berdua kemari karena kami disuruh oleh Perdana Menteri Qing" jawab Menteri Jang
"Tuan, mengapa tuan mengajak mereka berdua kemari?" Tanya Hwon semakin bingung
"Maafkan saya, Jeonha. Saya mengajak mereka berdua kesini karena mereka berdua adalah yang menemukan Li San Fao. Lebih tepatnya Nona In Yeong yang menemukannya. Ia bersama Menteri Jang langsung membawa Li San Fao kepada kami, Jeonha. Saya mengajaknya kemari agar anda bisa mengapresiasi kerja keras Nona ini, Jeonha" sahut Perdana Menteri Qing
Hwon sangat senang mendengar Li San Fao telah ditemukan. Itu berarti pengukuhan putra mahkota akan segera diberikan. Mata Hwon terlihat berbinar-binar.
"Terimakasih banyak, Nona. Aku sangat berhutang budi padamu. Katakan! Apa yang kau inginkan, Nona? Aku akan berusaha memenuhinya" kata Hwon tanpa pikir panjang
"Bagaimana dengan posisi Gungnyeo (dayang), Jeonha?" Tanya In Yeong
"Gungnyeo? Baiklah, kau akan kuanugrahkan posisi gungnyeo di biro penyelidik. Apakah itu cukup?" Tanya Hwon
"Lebih dari cukup, Jeonha. Terimakasih banyak, Jeonha" jawab In Yeong dengan senyuman palsunya.
"Kasim Han, segera panggil Jungjeon kesini! Aku akan segera memerintahkan pengangkatan gungnyeo baru untuk Nona Jang" perintah Hwon pada Kasim Han
"Baik, Jeonha" sahut Kasim Han sembari meninggalkan Daejeon.
Tak lama kemudian, Song Yi datang dan memberi hormat pada raja. Song Yi agak sedikit terkejut melihat keberadaan Menteri Jang dan In Yeong disana. Hwon mempersilahkan Song Yi duduk.
"Jungjeon, Nona Jang ini telah menemukan Li San Fao dan memberikannya pada Qing sebagai ganti pengukuhan putra mahkota. Jadi, aku ingin mengapresiasi kerja kerasnya dengan menjadikannya gungnyeo di biro penyelidik. Aku sangat memerlukan bantuanmu sebagai kepala istana dalam untuk melakukan pengangkatan ini. Kau bisa kan, Jungjeon? Ini permintaan In Yeong sendiri dan aku rasa aku wajib memenuhinya karena dia sudah melakukan hal berguna untuk Seja kita" tutur Hwon sambil tersenyum manis pada Song Yi.
"Apa?! Dia yang menemukan Li San Fao? Bukankah kakak dan ayah yang menemukannya? Mengapa bisa tiba-tiba dia? Apakah ini trik dari Menteri Jang untuk memasukkan anaknya ke istana? Apakah dia menginginkan posisi Hugung (selir) ?ataukah posisi Jungjeon? Benar-benar trik licik Menteri Jang. Merangkak dari seorang gungnyeo untuk menjadi yang tertinggi" batin Song Yi dalam hati.
"Namun sebelumnya, saya ingin bertanya dulu pada Perdana Menteri Qing, apa benar Nona In Yeong dan Menteri Jang yang menemukan Li San Fao?" Tanya Song Yi meminta keyakinan
"Benar sekali, Jungjeon Mama. Mereka yang menemukan Li San Fao dan membawanya kepada kami. Kami sangat berterimakasih padanya. Dengan itu kami akan memberikan pengukuhan putra mahkota. Kami harap Jungjeon Mama bermurah hati untuk memenuhi permintaan Nona Jang untuk menjadi gungnyeo" ucap Perdana Menteri Qing
Song Yi benar-benar tak bisa berkata apa-apa. Ia tau Perdana Menteri Qing sedang berbohong. Jelas-jelas kakak dan ayahnya yang menemukan Li San Fao dan membawanya pada pihak Qing, bagaimana bisa tiba-tiba In Yeong mengakui bahwa dirinya yang menemukan Li San Fao. Song Yi akhirnya sadar rencana Menteri Jang dan In Yeong. Song Yi menatap Menteri Jang dan In Yeong dengan tatapan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Tiểu thuyết Lịch sửJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...