🏯Kediaman Pribadi Raja
Esok adalah hari penobatan Song Yi menjadi Ratu kembali. Istana nampak sangat sibuk mempersiapkan perhelatan akbar yang akan dilangsungkan esok hari. Song Yi sedang berada di kediaman pribadi Raja bersama Hwon untuk membereskan barang-barangnya. Hwon yang juga sedang ada waktu luang dengan senang hati menemani istri cantiknya itu. Ketika sedang membereskan pakaiannya, Song Yi tiba-tiba menemukan sepucuk surat di dalam sebuah kotak. Song Yi tersenyum sekilas kemudian mengambil surat yang ada di dalam kotak itu dan membacanya. Hwon yang juga penasaran kemudian ikut melihat surat itu.
Untuk Jeonha dan Cheon Song Yi
Tulisan ini adalah kenangan dari detik-detik terakhir saya hidup di dunia ini. Saya berharap dengan adanya surat ini, semua masalah diantara kita benar-benar selesai. Pertama-tama, saya tentu meminta maaf kepada Song Yi. Saya tahu kata maaf tidak cukup untuk menebus kesalahan saya, namun hanya itu yang bisa saya lakukan sekarang. Permintaan maaf saya tulus. Saya mohon maafkan saya agar saya tenang di alam sana. Maafkan ayah dan juga ibu saya. Saya juga ingin memohon kepada Song Yi agar ia menjadi Ratu yang baik seperti dulu lagi, menjadi istri yang mampu di samping Jeonha baik suka maupun duka dan menjadi ibu yang hebat dari anak-anak kalian. Maafkan saya yang telah mengganggu kebahagiaan semua orang.
Yang kedua adalah untuk Jeonha. Ketika pertama kali saya melihat anda, hati saya langsung bergetar dan saya sangat ingin berada di samping anda. Sialnya saya bodoh hingga dengan cinta saya ini saya menjadi terlalu egois dan kejam memaksa takdir untuk membuat diri saya berada di samping anda. Namun, entah kenapa semakin hari hati saya selalu sakit jika melihat anda dengan Song Yi bahagia bersama. Saya mohon maafkan semua kejahatan saya, Jeonha. Kita akhiri semua kegelapan ini dengan kematian saya. Saya harap anda akan selalu menjadi Raja yang adil dan hebat, menjadi suami yang baik untuk Song Yi dan ayah yang hebat untuk putra-putri anda. Saya akan selalu menjaga kalian dari sini.
Salam, Jang In Yeong
Song Yi yang berada di dalam pelukan Hwon pun menangis sesenggukan. Song Yi menangis karena ia terharu akan tulisan surat In Yeong. Song Yi dulu memang sempat membenci In Yeong karena kejahatan yang dilakukan kepadanya, tapi sekarang semua kebencian itu sudah hilang. Ada semacam perasaan lega di dalam lubuk hatinya.
🏯Aula Besar Istana
Hari ini adalah hari penobatan Song Yi menjadi Ratu kembali. Nampak aula besar istana telah disulap menjadi tempat pesta yang sangat megah dan mewah. Bendera-bendera kerajaan terpasang di setiap sudut aula sehingga menambah kesan megah dekorasi ini. Bunga-bunga ditata dengan baik untuk memperindah dekorasi. Tak lupa, para dayang suragan telah menghidangka berbagai makanan lezat di meja-meja hadirin. Tak lama kemudian, acara pun dimulai. Nampak pintu aula besar istana terbuka dan menampilkan sosok Hwon dan Song Yi yang dibalut pakaian kebesaran Raja dan Ratu mereka berjalan menuju pelataran tempat dilangsungkannya upacara penobatan. Senyum bahagia nampak tak pernah hilang dari bibir mereka berdua. Sesampainya di pelataran, Hwon dan Song Yi sama-sama saling berhadapan untuk memberi hormat.
"Jungjeon Mama! Cheon Bok, Cheon Su, Cheon Gil!" Seru semua yang ada disana
"Setelah penantian cukup lama, akhirnya hari ini datang juga. Akhirnya kau kembali ke pelukanku sebagai Ratuku. Aku sangat bahagia, Song Yi-ah" ucap Hwon sambil menatap Song Yi
"Saya juga sangat bahagia, Jeonha. Akhirnya saya bisa hidup bersama Jeonha lagi. Bisa hidup untuk melihat dan memeluk anda setiap hari. Tak ada lagi hal lain yang saya inginkan" balas Song Yi
"Terimakasih atas segalanya, istriku" ucap Hwon
"Terimakasih juga atas segalanya, suamiku" balas Song Yi sambil menyunggingkan senyum termanisnya
🏯Istana Ratu
Usai acara penobatan Song Yi menjadi Ratu, tibalah acara yang kita kenal dengan nama "malam pertama". Hwon dan Song Yi sudah ada di Gyotaejeon untuk melakukan acara terakhir dari rentetan acara penobatan ini. Mereka duduk saling berhadapan di dalam. Para dayang juga ada di dalam untuk membantu mereka jika membutuhkan sesuatu. Mereka berdua sedang makan malam. Entah karena lapar atau memang rakus, mereka berdua makan lahap sekali. Bahkan para dayang pun melongo melihat mereka.
"Aku sangat lapar sekali, Song Yi-ah. Acara tadi benar-benar menguras tenagaku" kata Hwon sambil mengaduk makanannya
"Saya juga sangat lapar, Jeonha. Bahkan saat acara tadi kepala saya agak sedikit pusing" balas Song Yi sambil memakan dagingnya
Setelah mereka berdua kenyang, para dayang pun membereskan makanan mereka dan pergi keluar. Hwon pun tersenyum menyeringai pada Song Yi. Song Yi hanya bisa tersenyum malu-malu. Hwon lalu menarik tangan Song Yi dan membaringkannya di atas kasur. Tanpa aba-aba, Hwon mulai menempelkan bibirnya di bibir lembut Song Yi. Perlahan tapi pasti, Hwon mulai melumat bibir Song Yi. Song Yi lalu membalas lumatan Hwon sambil mengalungkan tangannya di leher Hwon. Ciuman mereka perlahan-lahan menjadi ciuman panas. Karena Song Yi sudah mulai kehabisan napas, Hwon pun melepas kan lumatannya dan tersenyum pada Song Yi.
"Akhirnya malam ini tiba juga. Aku sudah menunggu sekian lama untuk ini" kata Hwon dengan tatapan mesumnya
"Ya, Jeonha. Mulai saat ini anda akan bebas melakukan ini kapanpun dengan saya" balas Song Yi sambil tersenyum manis
Hwon mengelus-elus pipi Song Yi. Song Yi juga mengelus-elus dada bidang Hwon. Ketika Hwon akan menarik pita dangui Song Yi, tiba-tiba terdengar suara Yeon Hee dari luar.
"Aba-Mama! Eomma-Mama! Aku tidak diperbolehkan masuk kesini oleh para sanggung! Tolong aku!" Teriak Yeon Hee dari luar
"Anak itu benar-benar.." gumam Hwon sebal
Song Yi pun tersenyum dan meminta para dayang mengijinkan Yeon Hee masuk. Yeon Hee masuk dan langsung memeluk Song Yi. Nampak wajah Song Yi memerah dan matanya sembab.
"Gongju, ada apa? Mengapa kau menangis?" Tanya Song Yi cemas
"Saya mimpi buruk, Eomma-Mama. Saya bermimpi Aba-Mama dan Eomma-Mama jatuh ke jurang dan meninggalkan saya dan Orabeoni sendiri di dunia ini. Saya sangat takut" jawab Yeon Hee sambil mengeratkan pelukannya
"Gongju sayang, dengarkan Aba-Mama. Itu hanyalah mimpi dan mimpi itu hanyalah bunga tidur. Percayalah semua akan baik-baik saja. Selama Gongju dan Seja baik-baik saja, Aba-Mama dan Eomma-Mama berjanji juga akan baik-baik saja. Kami sangat mencintai Gongju dan Seja jadi mana tega kami meninggalkan kalian" kata Hwon berusaha menenangkan Yeon Hee
"Tuh dengar kata Aba-Mama. Gongju adalah gadis yang kuat, tidak boleh cengeng hanya karena hal kecil. Jika Gongju lemah, siapa yang aman menjadi kekuatan untuk Aba-Mama, Eomma-Mama dan Seja?" Timpal Song Yi
"Baiklah, kalau begitu bolehkah saya tidur disini bersama Aba-Mama dan Eomma-Mama? Saya sangat ingin berada di samping kalian" tanya Yeon Hee polos
"Ahh begini, hmm...begini Yeon Hee-ya..hmm, hari ini Aba-Mama dan Eomma-Mama sedang sangat sibuk mengurus masalah negara. Jadi kami akan menemui orang penting setelah ini karena ada misi khusus sehingga kami tidak bisa menemanimu tidur, sayang." Kata Hwon yang sedikit gelagapan untuk mengarang alasan
"Oh jadi begitu, baiklah saya akan kembali ke kediaman saya. Selamat malam, Aba-Mama dan Eomma-Mama!" Kata Yeon Hee sambil mengecup pipi ayah dan ibunya itu
"Anak itu benar-benar nakal. Hmm, bagaimana jika kita lanjutkan?" Tanya Hwon sambil menampilkan senyuman nakalnya
"Silahkan, Jeonha" sahut Song Yi malu-malu
Hwon pun melumat bibir Song Yi lagi. Sama seperti tadi, awalnya lembut namun lama kelamaan berubah menjadi lumatan panas. Hwon lalu menindih Song Yi dan melepaskan hanboknya. Mereka pun melakukan malam pertama mereka dengan penuh kebahagiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
היסטורי בדיוניJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...