🏯Istana Ratu
Keesokan harinya, perasaan Song Yi sudah mulai membaik. Ia berusaha melupakan semua kejadian yang menimpanya beberapa hari terakhir ini. Ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya dan menghirup udara segar di taman belakang. Nam Sanggung datang dengan langkah yang semakin dipercepat. Song Yi menoleh dan memerhatikan raut wajah Nam Sanggung yang tersenyum sumringah.
"Jungjeon Mama!!!" Seru Nam Sanggung dengan nada girang
"Ada apa, Nam Sanggung?" Tanya Song Yi
"Nyonya Hae Min telah melahirkan seorang bayi perempuan dini hari tadi! Bayi itu diberi nama Cheon Ji Eun! Selamat, Jungjeon Mama! Anda memiliki keponakan baru!" Kata Nam sanggung tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.
"Apa katamu? Hae Min melahirkan? Sungguh kabar bahagia! Aku harus menemuinya sekarang! Segera persiapkan semuanya! Kita akan keluar istana dan menjenguk Hae Min! Aku akan membawakannya beberapa hadiah!" Kata Song Yi sambil bergegas masuk untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian bangsawan biasa.
🏯Daejeon
Hwon merasa kepalanya sakit sekali. Ia mengernyit dan mengusap-usap kepalanya. Hwon teringat ia mabuk berat semalam. Hwon perlahan membuka matanya dan sangat kaget saat melihat di sebelahnya In Yeong tertidur sambil memeluknya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, mereka berdua dalam kondisi tanpa pakaian sama sekali. Hwon sontak bangkit dan segera memakai pakaiannya. In Yeong yang menyadari pergerakan Hwon juga mulai membuka matanya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kau bisa ada disini? Kemana Jungjeonku?" Tanya Hwon dengan mata menyala-nyala marah
"Bahkan disaat ia sudah bercinta denganku kemarin malampun ia masih mengingat Jungjeon Mama" batin In Yeong geram dalam hati
"Maafkan saya, Jeonha. Kemarin malam, saya berkunjung kemari untuk membicarakan perihal biro penyelidik internal. Tapi saya mendapati anda sedang mabuk berat dan anda melakukan itu pada saya" jelas In Yeong dengan tegas
"Apa katamu? Kita melakukan apa?" Tanya Hwon meminta penegasan
"Apalagi yang dilakukan jika seorang pria mabuk dan seorang wanita ada di dalam ruangan yang sama" jawab In Yeong dengan menatap mata Hwon
Hwon bagaikan tersambar petir mendengarnya. Setelah mendengar perkataan In Yeong, satu nama yang terlintas di pikirannya adalah nama Song Yi. Apa yang akan ia katakan dan jelaskan pada Song Yi? Bagaimana jika perasaan Song Yi hancur mendengar kabar ini? Bagaimana jika Song Yi meragukan kesetiaannya dan cintanya pada Song Yi? Hwon tahu sebenarnya ia sebagai Raja tak perlu pusing memikirkan hal seperti itu. Raja boleh-boleh saja bercinta dengan siapa saja yang dia inginkan di istana ini. Namun, berbeda dengan kasus ini. Hwon sangat menghormati wanita yang dicintainya itu. Hwon benar-benar takut jika Song Yi membencinya.
"Aku minta kau keluar dari sini" pinta Hwon pada In Yeong dengan nada yang mengintimidasi
"Tapi, Jeonha.."
"KELUAR!!" Hwon berteriak pada In Yeong
"Baiklah, saya permisi" sahut In Yeong sambil membereskan pakaiannya dan kembali ke Bo Yeong Dang
Hwon benar-benar frustasi karenanya. Ia memukul-mukulkan kepalanya ke meja dan laci yang ada disana. Hwon sangat takut rasa cinta Song Yi akan hilang karena hal ini. Hwon benar-benar tertekan atas kenyataan ini.
🏯Istana Ratu
Ketika hari mulai malam, Song Yi kembali ke istana setelah mengunjungi Hae Min. Perasaannya jauh lebih ringan sekarang. Ia memutuskan untuk berkunjung ke Daejeon untuk menemui Hwon. Ia ingin memperbaiki sikapnya yang akhir-akhir ini selalu mengabaikan Hwon. Tanpa disengaja, Song Yi berpapasan dengan In Yeong saat sedang berjalan. In Yeong mengambil kesempatan ini untuk memanas-manasi Song Yi.
"Salam untuk anda, Jungjeon Mama" seru in Yeong sambil membungkuk hormat
"Kau mau kemana, Sukwon?" Tanya Song Yi
"Ahh, saya mau kembali ke Bo Yeong Dang. Saya baru saja mengambil barang saya yang tertinggal di Daejeon karena kemarin malam saya bermalam bersama Jeonha" ucap In Yeong sengaja agar membuat Song Yi marah
Kata-kata In Yeong membuat hati Song Yi seakan-akan dihujani ribuan panah. Hatinya remuk seketika. Entah kenapa, walaupun ia tahu ini resiko memiliki suami seorang raja, tapi hatinya benar-benar sakit. Mungkin karena selama ini Hwon selalu mencintai dirinya saja. Song Yi berjalan dengan raut wajah sedih ke Gyotaejeon. Sesampainya di Gyotaejeon, Song Yi melihat kasim Han dan para dayang Daejeon ada di depan kediamannya. Itu berarti Hwon ada di dalam menunggunya. Song Yi berusaha menyunggingkan seulas senyum tipis kepada Kasim Han lalu ia melangkah masuk. Setelah sampai di dalam, Song Yi duduk di hadapan Hwon.
"Bagaimana perjalananmu tadi, Jungjeon?" Tanya Hwon berusaha mencairkan suasana
"Menyenangkan" jawab Song Yi singkat
"Kudengar, kakak ipar melahirkan seorang bayi perempuan. Namanya Cheon Ji Eun. Indah sekali, bukan?" Kata Hwon lagi berusaha mengajak Song Yi mengobrol
"Iya" jawab Song Yi dengan singkat
Hwon sudah kehabisan topik untuk memulai pembicaraan. Perasaan Hwon sangat tidak enak. Ia curiga Song Yi sudah tahu semuanya.
"Apakah itu benar, Jeonha?" Tanya Song Yi tiba-tiba.
"Apa maksudmu,istriku?"
"Kudengar anda bermalam dengan Sukwon kemarin malam. Apakah itu benar?" Tanya Song Yi sambil menatap Hwon
"A..itu..aku..mmm" Hwon gelagapan
"Kenapa anda harus gugup? Anda tidak perlu pusing memikirkan hal itu. Hak anda sebagai seorang Raja untuk bermalam dengan siapapun wanita di istana ini. Semua wanita di istana ini adalah wanita Raja." Kata Song Yi sambil tersenyum samar
"Jungjeon, maafkan aku. Aku khilaf. Aku melakukan itu saat aku mabuk. Aku pikir itu kau. Aku minta maaf padamu. Apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku? Aku bahkan rela untuk bersujud di kakimu agar kau bisa memaafkanku" kata Hwon sambil meraih kedua tangan Song Yi
"Ah, anda tidak usah seperti itu. Anda tidak bersalah. Seorang Ratu tidak sepantasnya protes untuk masalah seperti itu. Ini resiko saya bersuamikan seorang Raja" sahut Song Yi
"Aku minta maaf, Song Yi-ah. Sungguh aku tidak sengaja melakukan semua ini. Aku saat itu sedang mabuk. Jangan tinggalkan aku. Aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku jika kau meninggalkanku" rengek Hwon
"Saya hanya seorang Ratu yang tidak memiliki kuasa sehebat itu untuk meninggalkan anda, Jeonha. Ohya, saya akan menobatkan Sukwon menjadi Suk-ui 2 hari lagi karena ia telah bermalam bersama anda" kata Song Yi berusaha menguatkan dirinya
Hwon sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. Hatinya benar-benar sedih melihat hubungannya dengan Song Yi sekarang. Ia sangat membenci kecerobohan dirinya sendiri. Tanpa mereka sadari, In Yeong yang akan berkunjung ke Gyotaejeon mendengar itu semua. Ia sangat geram karena Hwon masih saja perhatian pada Song Yi disaat ia sudah pernah bermalam dengan Hwon. In Yeong lalu meninggalkan Gyotaejeon dengan perasaan iri.
🏯Bo Yeong Dang
Hari ini, In Yeong akan dinobatkan menjadi Suk-Ui (Selir Istana tingkat 2) karena ia telah bermalan bersama Raja. In Yeong tentunya sangat senang sekali. Penobatan kali ini dilaksanakan di Bo Yeong Dang karena Song Yi tidak mengijinkan Gyotaejeon menjadi tempat penobatan In Yeong. In Yeong awalnya kesal, tapi ia berusaha menerimanya selama ia bisa mendapat apa yang ia inginkan. In Yeong telah siap menunggu kedatangan Song Yi di Bo Yeong Dang. Tak lama kemudian, Song Yi masuk dengan anggunnya. Upacara penobatan pun dimulai.
"Hari ini, hari ke 6 bulan ke 9, Jang Sukwon dari klan Jang resmi diangkat menjadi Suk-Ui. Diharapkan Jang Suk-Ui dapat melakukan tugasnya dengan baik dan dapat menjadi teladan di istana ini. Akhir dari perintah" kata Song Yi sambil membaca surat pengangkatan yang ia buat
"Terimakasih, Jungjeon Mama. Saya akan melaksanakan tugas saya dengan baik" sahut In Yeong sambil membungkuk hormat
"Selamat atas penobatan anda, Suk-Ui Mama" seru semua orang yang ada disana
Sebenarnya, hati Song Yi sangat berat untuk menobatkan In Yeong menjadi Suk-Ui. Namun, itulah kewajiban yang harus dijalani sebagai Ratu Joseon. Istana ini memiliki peraturan bahwa ketika seorang gadis wanita Raja telah bermalam untuk yang pertama kalinya dengan Raja, maka ia akan mendapat kenaikan jabatan. Song Yi berusaha menguatkan hatinya sekuat-kuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...