🏯Daejeon
Malam harinya, Hwon sedang mengajari Yi Hyeon doktrin konfusios di Daejeon. Yi Hyeon adalah anak yang cepat belajar jadi ia cepat tanggap akan apapun yang diajarkan. Song Yi juga ada disana sambil sesekali membantu Yi Hyeon melafalkan pengejaan kata yang benar.
"Jeonha, Kasim Han ijin memasuki ruangan" seru kasim Han dari luar
"Masuklah" perintah Hwon
"Ada apa, kasim Han?" Tanya Hwon setelah Kasim Han sampai di dalam
"Maafkan hamba yang mengganggu waktu anda bersama Jungjeon Mama dan Seja Jeoha. Tapi hamba harus menyampaikan berita ini. Jang Sanggung Mamanim dari Paviliun Teratai jatuh sakit, Jeonha. Tabib Istana telah dipanggil ke kediamannya" kata Kasim Han dengan nada sedikit cemas
"Oh, baguslah jika sudah memanggil tabib istana" sahut Hwon sekedarnya
"Tapi jeonha.." kasim Han tidak melanjutkan ucapannya
"Apalagi? Apakah ada berita lainnya?" Tanya Hwon sambil menatap Kasim Han
"Tidak, Jeonha. Hamba kira anda akan menjenguk Jang Sanggung Mamanim ke Paviliun Teratai" sahut Kasim Han
"Oh, untuk urusan itu kuserahkan keputusan pada Jungjeon. Jungjeon, apa kau mau kita menjenguk In Yeong?" Tanya Hwon sambil menatap Song Yi
"Ah, tentu saja, Jeonha. Dia juga anggota keluarga kita jadi sudah seharusnya kita menjenguknya. Ayo kita kesana sekarang" ajak Song Yi dengan nada penuh simpati
"Baiklah, karena Jungjeonku sudah memutuskan aku akan mengikutinya. Seja, pelajaran kita lanjutkan esok ya. Kita jenguk Jang Sanggung dulu" kata Hwon seraya membelai kepala Yi Hyeon
"Baik, Aba-Mama" sahut Yi Hyeon disertai anggukan kepala
🏯Paviliun Teratai
Tabib istana Jo sedang pura-pura memeriksa nadi In Yeong untuk mendiagnosis penyakitnya. Tak lama kemudian, Eun yi masuk dan mengatakan bahwa Hwon, Song Yi dan Yi Hyeon telah tiba. In Yeong terkejut dan segera mengedipkan mata pada Tabib Jo pertanda rencana mereka dimulai. Tabib Jo membalas kedipan mata In Yeong dengan sebuah anggukan. Hwon, Song Yi dan Yi Hyeon memasuki ruangan.
"Bagaimana keadaan Jang Sanggung, Tabib Jo?" Tanya Song Yi
"Maafkan hamba, Jungjeon Mama. Jang Sanggung Mamanim terkena penyakit demam berdarah, Mama. Ini biasanya disebabkan oleh nyamuk" tutur Tabib Jo sambil berusaha mengatasi kegugupannya
"Benarkah? Lalu bagaimana cara mengobatinya?" Tanya Song Yi lagi
"Hamba menyarankan Jang Sanggung Mamanim untuk dibawa berobat ke Qing, Mama. Karena pengobatan untuk demam berdarah di Joseon masih sangatlah minim. Jadi, hamba menyarankan Jang Sanggung Mamanim dibawa ke Qing untuk berobat." Jelas Tabib Jo
"Apakah tidak bisa dirawat disini saja?" Tanya Hwon mulai buka suara
"Maafkan hamba, Jeonha. Demam berdarah adalah penyakit yang cukup parah. Jika penanganannya tidak tepat maka si penderita akan kehilangan nyawanya. Di Joseon, obat dan tenaga medis yang bisa mengobati demam berdarah masih sangatlah minim." Tutur Tabib Jo
Hwon dan Song Yi nampak saling berpandangan. Mereka terkejut mendengar saran dari Tabib Jo yang menyarankan In Yeong berobat di Qing. Song Yi merasa ada sedikit hal yang mencurigakan, tapi ia mengenyahkannya dengan menggelengkan kepalanya. In Yeong tersenyum menyeringai karena rencananya berhasil.
🏯Daejeon
Sekembalinya dari Paviliun Teratai, Hwon menuju Daejeon. Song Yi nampak mengikutinya. Song Yi lalu memerintahkan Kasim Han untuk membawakan Hwon teh Omija untuk menenangkan diri. Hwon nampak berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...