🏘Rumah Hwang Jin Yi
Song Yi kembali dari hutan ketika hari sudah malam. Ia berjalan sambil membawa satu ikat besar daun pepaya. Song Yi masuk ke rumah dan terkejut melihat Yeon Hee duduk di teras dengan banyak sekali makanan. Song Yi segera menghampiri Yeon Hee
"Anakku, darimana kau mendapat semua makanan ini?" Tanya Song Yi
"Dari Tuan Bangsawan Tanpa Nama, bu" sahut Yeon Hee enteng
"Hah? Bangsawan tanpa nama? Siapa dia? Untuk apa dia repot-repot membelikan ini itu untuk Yeon Hee. Apa ia orang dari Jungjeon?" Batin Song Yi dalam hati
"Yeon Hee-ya, bagaimana rupa dari Tuan Bangsawan Tanpa Nama itu? Siapa tahu itu teman Ibu" kata Song Yi berusaha mengorek informasi
"Tuan Bangsawan Tanpa Nama sangat baik bu. Wajahnya tampan dan cemerlang. Dia cukup tinggi,lebih tinggi dari ibu. Alisnya cukup tebal. Hidungnya mancung. Matanya tajam dan bersinar. Bibirnya..oh bibirnya sangat cantik dan seksi, bu. Ia juga baik sekali membelikanku semua ini dan hanbok-hanbok yang kemarin itu." Tutur Yeon Hee berusaha menjelaskan rupa Hwon
Entah kenapa, pikiran Song yi langsung membayangkan rupa Hwon sesuai ciri-ciri yang disebutkan Yeon Hee tadi. Tapi Song Yi jadi ragu apakah benar Hwon yang dimaksud Yeon Hee? Song Yi tak berani berharap banyak. Sejak dulu, ia telah memilih pasrah.
🏯Istana Ratu
Malam ini, Hwon akan mengunjungi In Yeong. In Yeong telah bersiap-siap di kediamannya. Ia telah membersihkan kediamannya, menebarkan bunga di mana-mana agar ruangannya harum, dan tentu saja merias diri. Ternyata Hwon datang lebih cepat dari yang dibayangkan. In Yeong tentu saja sangat senang dan langsung menyambut Hwon. Di dalam sudah tersaji berbagai makanan yang lezat.
"Jeonha, anda suka kerang? Ini ada kerang yang baru saja datang dari Pulau Tamra" kata In Yeong sambil menunjukkan kerangnya
"Iya, ambilkan sedikit untukku, Jungjeon" sahut Hwon sambil memakan makanannya
Mereka makan dengan lahap. Sesekali diselingi canda dan tawa. In Yeong sangat menikmati masa-masa kebersamaannya dengan Hwon selama 7 tahun ini, walaupun harus menggunakan sihir. Hwon lalu memutuskan untuk menghabiskan malam bersama In Yeong. In Yeong tentu saja mengiyakannya dengan senang hati
Diluar kamar In yeong...
Eun Yi tersenyum samar karena menatap langit. Ya, tepat sekali! Hari ini adalah malam bulan purnama dan In Yeong tidak melakukan ritual makan ayam hitamnya. Eun Yi sengaja tak mengingatkannya agar semuanya segera kembali seperti di awal. Eun Yi memanfaatkan kelemahan In Yeong yaitu rasa senangnya saat bersama Hwon untuk segera mengembalikan orang-orang yang telah disingkirkan seperti Song Yi.
Di luar istana...
Shaman Moon sedang berjalan-jalan di tengah ibu kota. Tiba-tiba, ia menatap bulan dan terkejut melihat apa yang terjadi. Awan-awan hitam telah menyingkir dari terangnya sinar sang bulan purnama. Tiba-tiba, Shaman Moon mendapat penglihatan batin dimana In Yeong akan diturunkan dari posisi Ratu dan meminum saya. Shaman Moon sedikit terkejut. Namun, tak lama kemudian, ia tersenyum lega dan kembali melanjutkan perjalanan.
Keesokan harinya...
Hwon merasa sinar matahari sudah mencucuk matanya melalui lorong-lorong ventilasi kamar. Ia menggeliatkan badannya persis seperti orang baru bangun tidur. Hwon perlahan-lahan membuka mata. Ia melihat langit-langit kamar Gyotaejeon, kamar Song Yi istrinya. Hwon menoleh ke samping ke arah wanita yang dipeluknya. Sontak Hwon kaget dan langsung bangkit dari tempat tidur. Hwon berteriak menyuruh In yeong bangun. In Yeong yang terkejut karena teriakan Hwon segera memaksa membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...