Bab 16

650 38 0
                                    

🏯Ruang Sidang Istana

Hwon mengadakan sidang hari ini untuk membahas sebuah agenda penting. Masalah kali ini ternyata berhubungan dengan Qing.  Kali ini Qing ingin bekerja sama dengan Joseon dalam hal pendirian kedutaan di masing-masing negara. Qing ingin mendirikan kantor kedutaannya di Joseon dan begitu pula Joseon yang akan mendirikan kantor kedutaannya di Qing. Tujuannya agar menjamin hak-hak warga negara Joseon yang tinggal di Qing dan warga Qing yang tinggal di joseon agar semua hak-hak mereka terpenuhi.

"Menurut kalian, dimana sebaiknya kita mendirikan kantor kedutaan Qing? Berikan aku saran!" Pinta Hwon memandang semua dewan istana

"Jeonha, hamba ijin memberikan saran. Hamba menyarankan mendirikan kantor kedutaan Qing di ibu kota agar mempermudah warga-warga Qing untuk melaporkan keluhan mereka. Jika kita mendirikan kantor kedutaan Qing di luar ibukota seperti di provinsi-provinsi kecil, maka kita akan sulit mengawasi kinerjanya dan masyarakat akan kesulitan mencari lokasinya. Sekian saran dari saya, Jeonha" kata Perdana Menteri Cheon sambil menunduk hormat

"Terimakasih atas saranmu, Perdana Menteri. Apakah dewan istana yang lainnya memiliki saran lagi?" Tanya Hwon sambil kembali memandang ke depan

"Jeonha, maafkan kelancangan hamba. Hamba ingin menyarankan membangun kantor kedutaan Qing di Uiju. Karena banyak masyarakat Qing ada di Uiju. Jadi itu akan mempermudah kinerja kedutaan ini" papar Menteri Jang

"Baiklah, terimakasih atas saranmu, Menteri. Namun biarkan aku bertanya sebentar, jika kita mendirikan kantor kedutaan Qing di Uiju karena alasan banyak masyarakat Qing tinggal disana, otomatis hanya masyarakat-masyarakat Qing yang ada di Uiju saja yang mudah mendapat bantuan. Lalu bagaimana dengan masyarakat-masyarakat Qing yang ada di seluruh penjuru Joseon? Bagaimana mereka mendapat pertolongan?"tanya balik Hwon sambil memandang Menteri Jang

Menteri Jang terdiam karena pertanyaan Hwon. Dalam hati ia membenarkan. Sebenarnya Menteri Jang menyarankan membangun kantor kedutaan Qing di Uiju agar mempermudah dirinya mengambil keuntungan karena Uiju adalah provinsi kecil yang tidak seramai ibukota. Menteri Jang berencana memeras masyarakat Qing yang kesusahan dalam mencari pertolongan. Namun semuanya sia-sia karena pertanyaan Hwon. Lalu, Hwon beralih untuk membahas pendirian kantor kedutaan Joseon di Qing. Tanpa pikir panjang, Hwon menunjuk Song Jo yang akan menangani pendirian kantor kedutaan Joseon di Qing. Song Jo menerima perintah itu dengan penuh rasa hormat. Menteri Jang lalu memandang Song Jo dengan tatapan benci. Namun, tiba-tiba seringaiannya kembali muncul pertanda ia mendapat sebuah ide.

"Tamatlah kau sekarang, Cheon Song Jo!" Batin Menteri Jang

🏘Rumah Keluarga Cheon

Keluarga Cheon sedang berkumpul bersama di ruang keluarga. Mereka nampak menghabiskan waktu luang bersama hanya untuk sekedar bertukar cerita dan bercanda tawa. Nampak Hae Min yang menyuapi Nam Gil bubur karena Nam Gil kelaparan. Perdana Menteri Cheon dan Nyonya Han sangat bahagia akan kehangatan keluarga mereka ini.

"Song Jo, kapan kau diperintahkan untuk berangkat ke Qing?" Tanya Perdana Menteri Cheon

"Sekitar satu minggu lagi, ayah" sahut Song Jo sambil menyumpit makanan

"Berapa lama kau akan tinggal disana, nak?" Tanya Nyonya Han yang sedikit muram

"Mungkin sekitar 1-2 bulan, ibu. Jangan khawatir, aku pasti kembali. 1-2 bulan itu tidak lama" ucap Song Jo menenangkan ibunya

"Bagaimana tidak khawatir, kau berada di negeri orang suamiku itupun lebih dari satu bulan. Siapa yang tidak khawatir ketika suaminya berada jauh dari dirinya. Apa tidak bisa orang lain menggantikan tugasmu?" Tanya Hae Min mencoba mempengaruhi Song Jo

"Istriku, kau jangan begitu. Ini adalah kewajibanku sebagai Menteri. Jusang jeonha sendiri yang memerintahkanku menangani proyek ini. Jadi aku harus menyelesaikannya sampai tuntas. Jika aku tidak melaksanakan kewajibanku dengan baik, bukankah itu artinya aku pemberontak negara?" Balas Song Jo sambil menatap Hae Min dengan hangat

"Tapi kan itu untuk waktu yang lama. Apa kau tidak rindu dengan aku, ayah, ibu dan Nam Gil disini" kata Hae Min merajuk

"Astaga lihatlah Hae Min ku merajuk!" Goda Song Jo sambil mencubit pipi Hae Min

"Ayah, nanti saat ayah di Qing aku minta dibawakan oleh-oleh buku sejarah Qing ya! Aku ingin tahu sejarah negara lain" pinta Nam Gil dengan imut

"Iya, anakku. Pasti akan ayah bawakan. Kau juga harus menjaga ibu, kakek dan nenekmu disini. Kau sudah ayah ajari menjadi pria sejati, jadi kau harus mempraktekannya sekarang. Dan juga kunjungilah Jungjeon Mama dan Seja Jeoha sesekali di istana. Mereka pasti akan sangat merindukanmu. Mengerti?" Kata Song jo sambil membelai rambut anaknya

"Mengerti, ayah" sahut Nam Gil sambil tersenyum pada ayahnya

🏘Rumah Keluarga Jang

Menteri Jang mengumpulkan seluruh anggota Partai Soron di rumahnya. Mereka akan membahas masalah cara membuat In Yeong diangkat menjadi Selir resmi. Nyonya Hong menyajikan teh dan camilan kepada mereka semua. Menteri Jang memimpin rapat ini karena ia adalah kepala partai Soron.

"Aku punya rencana. Aku ingin memanfaatkan kepergian Menteri Cheon ke Qing sebagai peluang membuat Jang Sanggung Mamanim naik menjadi selir resmi istana. Aku ingin membuat sebuah konspirasi yang membuat nama Song Jo tercoreng dan ia tersingkir. Dengan begitu, Jang sanggung mamanim akan menggunakannya sebagai batu pijakan untuk naik menuju tahta" tutur Menteri Jang dengan serius

"Lalu, bagaimana cara mewujudkannya, Daegam?" Tanya seorang menteri

"Kita akan membuat sebuah skenario dimana Jang Sanggung Mamanim akan mengalami sakit keras sehingga ia harus berobat di Qing karena pengobatan di Qing cukup maju. Kita akan membangun penginapan Jang Sanggung di Qing dekat dengan penginapan Menteri Cheon. Nanti aku akan membuat Menteri Cheon seolah-olah ingin melakukan pelecehan seksual kepada Jang Sanggung. Nanti kita akan menekan Jeonha untuk menghukum Menteri Cheon dan meminta Jeonha menaikkan status Jang Sanggung sebagai selir resmi dengan alasan melindungi keamanannya sebagai wanita raja. Apakah ideku bagus?" Tutur Menteri Jang sambil meminum tehnya

"Kau memang hebat dalam merancang konspirasi, Daegam. Tidak salah kau menjadi ketua partai Soron" puji menteri yang lainnya

"Tapi aku memerlukan bantuanmu, Kim Gu Seok" ujar Menteri Jang

"Bantuan seperti apa yang anda perlukan, Daegam? Saya akan berusaha semampu saya membantu anda" tanya Kim Gu Seok

"Kau adalah bendahara keuangan kerajaan. Aku ingin meminta bantuan keuangan darimu. Aku ingin memakai uang negara untuk menjalankan misi kita kali ini. Karena jika dihitung-hitung dana yang kita perlukan sangatlah banyak. Tapi aku tidak ingin bermain berantakan. Aku ingin menutupinya dengan mengatakan uangnya akan dialihkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat. Dengan begitu, Jeonha tidak akan tahu kita menggunakan uang kerajaan. Bukankah begitu?" Tutur Menteri Jang

"Tunggu dulu, Daegam. Berapa kira-kira uang yang kita butuhkan dalam misi kali ini?" Tanya Kim Gu Seok

"Menyuap tabib istana dan perawatnya dalam membuat diagnosa sekitar 5000 nyang. Menyuap tabib di Qing untuk membuat perkembangan medis palsu tentang kesehatan Jang sanggung sekitar 10.000 nyang. Menyuap orang-orang yang akan menjadi saksi mata palsu Song Jo melakukan pelecehan seksual terhadap In Yeong sekitar 20.000 nyang. Jadi kurang lebih kita membutuhkan sekitar 35.000 nyang untuk melakukan semuanya" jelas Menteri Jang

"Apa? Tapi itu banyak sekali, Daegam. Saya takut kalau.." ucapan kim Gu Seok terpotong oleh Menteri Jang

"Jangan takut, kawan. Kita ada di perahu yang sama dengan tujuan yang sama. Agar kita lebih cepat sampai tujuan, maka kita harus mengayuh bersama-sama agar lebih cepat bukan? Jika kau menginginkan Soron kembali bangkit, maka lakukan sajalah perintahku. Jeonha tidak akan tahu jika kau tidak memberi tahu" sela Menteri Jang dengan tajam

"Baiklah, Daegam. Saya akan melakukannya" kata Kim Gu Seok menyanggupi

The Moon and The Sun II [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang