🏯Istana Ratu
In Yeong mengamuk di dalam kamarnya. Semua barang yang ada di hadapannya ia lempar. Kondisi terkini kamar In Yeong sudah tak dapat dijelaskan lagi. Pecahan guci dimana-masa, serbuk-serbuk kosmetik bertebaran, sobekan buku dan kertas di mana-mana dan yang lebih parahnya lagi, tangan In Yeong juga terluka karena memukul kaca riasnya. In Yeong tak henti-hentinya menangis. Menteri Jang dan Nyonya Hong datang untuk menenangkan In Yeong.
"Jungjeon Mama, mohon anda tenang. Jangan menyiksa diri anda seperti ini. Ini akan membahayakan kesehatan anda" kata Nyonya Hong dengan berlinang air mata
"Benar, Mama. Anda harus tetap fokus. Jangan hanya karena masalah ini anda melemah. Itu akan membahayakan posisi kita, Mama" ucap Menteri Jang cemas
"Ayah, ibu, sekarang aku sudah benar-benar kehilangan Jeonha. Aku tidak akan bisa lagi mendapatkannya. Kalian tahu? Aku melakukan semua kejahatan itu demi mendapat tempat di samping Jeonha. Jika sekarang keadaannya sudah seperti ini, apalagi yang bisa aku lakukan?" Kata In Yeong sambil terisak
"Mama, anda jangan lemah. Kita masih memiliki seribu satu cara untuk mempertahankan posisi kita. Saya, ayah anda sekaligus pendukung anda di garis depan, akan mempertaruhkan apapun demi mewujudkan semua keinginan anda, Jungjeon Mama" ucap Menteri Jang berusaha meyakinkan In Yeong
In Yeong tak tahu harus bagaimana lagi. Ia merasa dunia sudah berakhir untuknya. Ia tidak akan bisa lagi mendapat cinta Hwon seperti 7 tahun terakhir ini. Ia akan benar-benar kehilangan Hwon. In Yeong hanya bisa menangis meratapi nasibnya.
🏘Rumah Hwang Jin Yi
Song Yi sangat terkejut melihat kedatangan pasukan Istana yang dipimpin Yoon dan pasukan rahasia Go Jang Mo di kediamannya. Yoon menghadap Song Yi dan memberikan hormat. Song Yi mengundang Yoon masuk ke dalam. Hwang Jin Yi, Nam Sanggung dan Yeon Hee juga ikut masuk ke dalam.
"Yoon-ah, ada apa? Mengapa banyak pasukan Istana datang kemari? Jika ini pasukan istana, yang memerintahkan pasti..." ucapan Song Yi menggantung
"Ya, benar Mama. Jeonha lah yang mengirim mereka semua. Jeonha meminta kami untuk mengawal anda dan semua yang tinggal disini untuk pindah ke kediaman pribadi Raja di Dongju" sahut Yoon melengkapi kata-kata Song Yi
"Apa? Benarkah? Untuk apa Jeonha mengirim kami kesana?" Tanya Song Yi bingung
"Karena Jeonha ingin melindungi anda dan semua yang ada disini, Mama. Mohon anda berkenan untuk menuruti perintah Jeonha" ucap Yoon
"Apakah ada yang mengancam nyawaku? Apakah...Jeonha sudah kembali mengingatku?" Tanya Song Yi waspada
"Iya,Mama. Jeonha sudah sadar sepenuhnya dari kegelapan yang selama ini menyelimutinya. Langkah ini beliau ambil untuk melindungi anda dan putri anda" sahut Yoon
Song Yi menangis terharu. Akhirnya suaminya kembali padanya. Nam Sanggung dan Hwang Jin Yi juga menangis saking terharunya. Mereka tak menyangka Song Yi akhirnya kembali dipertemukan dengan suami tercintanya. Yeon Hee yang tidak mengerti apa-apa hanya memeluk ibunya dan bertanya-tanya dengan bingung.
"Eomeoni, apa kita akan bertemu Aba-Mama ? Apakah aku akan bisa melihat rupa Aba-Mama?" Tanya Yeon Hee antusias
"Iya, Yeon Hee sayang. Aba-Mama mu telah kembali dan kau akan bisa sepenuhnya melihat rupanya" sahut Song Yi sambil memeluk erat Yeon Hee
Mereka pun mengemas barang-barang mereka untuk pindah dari rumah ini. Nam Sanggung dan Hwang Jin Yi juga ikut pindah ke kediaman Raja di Dongju karena jika mereka tetap tinggal disini akan membahayakan nyawa mereka.
🏯Istana Ratu
In Yeong sedang duduk di ruangannya sambil berusaha meredam emosinya. Ia sudah sedikit tenang dan mulai bisa berpikir jernih. Menteri Jang juga ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon and The Sun II [COMPLETED]
Historical FictionJanuary, 2018 "Maafkan aku, Song Yi-ah. Aku telah dibutakan selama ini oleh kegelapan. Sekali lagi, maafkan aku" ucap seorang pria dewasa berjubah kerajaan warna merah dengan sulaman naga emas di beberapa sisinya. "Jeonha...." lirih Song Yi sambil b...